Pendapatan Asli Daerah TINJAUAN PUSTAKA

adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar, modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto 2. Konsep kualitatif Dalam konsep ini modal kerja disebut dengan modal kerja bersih dan dikaitkan dengan jumlah aktivitas lancar dan hutang lancar. Sebagian aktiva lancar perusahaan disediakan untuk membayar kewajiban lancarnya. Oleh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagai dari aktiva lancar yang benar-benar dapat dipergunakan untuk membiayai operasional perusahaan tanpa mengganggu likuidasi. 3. Konsep fungsional Konsep ini berdasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan, maksudnya pernyataan tersebut adalah bahwa dana yang tertanam dalam perusahaan dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan.

2.7. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan pendapatan hasil daerah dan bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. Universitas Sumatera Utara Pendapatan Asli Daerah adalah sumber pendapatan daerah yang murni digali oleh daerah sendiri dan merupakan salah satu sumber pembiayaan investasi Pemerintah daerah yang harus senantiasa diupayakan peningkatannya setiap tahun. Dengan adanya peningkatan pendapatan asli daerah tersebut diharapkan akan semakin besar kontribusinya terhadap APBD daerah. Diterbitkannya undang –undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan undang –undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyatakan bahwa sumber-sumber penerimaan daerah adalah : 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pajak daerah b. Retribusi daerah c. Hasil perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan d. Lain-lain pendapatan yang sah. 2. Dana perimbangan 3. Pinjaman daerah 4. Pendapatan yang sah lainnya. Adapun Sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut menurut UU No. 33 Tahun 2004 terdiri dari : Universitas Sumatera Utara A. Pajak Daerah. Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001 tentangPajak Daerah, bahwa pajak daerah atau disebut pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Menurut UU No. 34 Tahun 2000 ayat 2, jenis pajak KabupatenKota terdiri dari : 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame 5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Pengambilan Bahan Galian C 7. Pajak Parkir B. Retribusi Daerah Pengertian retribusi daerah menurut UU No.34 tahun 2000 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang disediakan Universitas Sumatera Utara atau yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Sehingga retribusi daerah dapat dicirikan sebagai berikut : 1. Retribusi dipungut daerah 2. Dalam pungutan retribusi terdapat prestasi yang diberikan daerah yang dapat langsung dihunjuk. 3. Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan atau mengenyam jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah. Adapun jenis retribusi daerah menurut Undang-undang No. 34 tahun 2000 adalah yang dikelompokkan kedalam tiga golongan yaitu Jasa Umum, Jasa Usaha, dan Perijinan Tertentu. C. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan. Dalam hal ini, antara lain adalah bagian laba, deviden, dan penjualan saham milik daerah. Menurut Devas 1989, dalam buku Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia mengemukakan bahwa Pemerintah Daerah dimungkinkan untuk mendirikan perusahaan Daerah dengan pertimbangan : 1. Menjalankan ideology yang dianut bahwa sarana produksi milik masyarakat. 2. Untuk melindungi konsumen dalam hal monopoli alami. 3. Dalam rangka mengambil alih perusahaan asing Universitas Sumatera Utara 4. Untuk menciptakan lapangan kerja atau mendorong pembangunan ekonomi di daerah. 5. Dianggap cara yang efisien untuk menyediakan layanan masyarakat, dan atau menebus biaya, serta untuk menghasilkan penerimaan untuk pemerintah daerah. D. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Menurut Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dinyatakan bahwa lain-lain pendapatan asli daerah yang sah antara lain, hasil penjualan asset daerah dan jasa giro. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 8 Tahun 1987 tentang penerimaan sumbangan pihak ketiga kepada daerah ditegaskan bahwa penerimaan lain-lain antara lain berasal dari penerimaan sumbangan pihak ketiga oleh daerah atas dasar sukarela dan tidak mengikat serta dengan persetujuan DPRD Tk. II.

2.8. Pengembangan Wilayah