Dimana : KPR
= Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap PAD PR
th-n
= Penerimaan Retribusi Pasar PAD
th-n
= Penerimaan PAD
Sedangkan untuk menyelesaikan masalah keempat dalam melihat peran pasar baru Panyabungan terhadap pengembangan wilayah juga dilakukan dengan analisis
deskriptif. Dimana data primer yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu disajikan dalam bentuk table distribusi yang dinyatakan dalam sebaran frekeunsi dan dianalisa
secara deskriptif baik secara angka maupun persentase. Dan untuk mengetahui gambaran mengenai peran dan profil pedagang Pasar Baru Panyabungan juga
menggunakan analisis deskriptif. Profil pedagang di pasar baru panyabungan tersebut meliputi gambaran umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan,
tenaga kerja yang digunakan, tempat tinggal atau domisili pedagang, sukubangsa dan jenis dagangan yang dijual pedagang.
3.6. Uji Asumsi Klasik
Uji penyimpangan asumsi klasik adalah pengujian terhadap beberapa asumsi klasik yang dilakukan untuk melihat apakah suatu model dikatakan baik dan efisien.
Uji penyimpangan asumsi klasik dimulai dengan menguji :
Universitas Sumatera Utara
a. Normalitas
Menurut ghozali 2005 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian menggunakan Uji Liliefors
One sampel kolmogrov smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan 0.05. Jika nilai
signifikan 0.05, maka distribusi data tidak normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linier nilai harapan dalam parameter berpangkat satu atau
nonlinier secara signifikan. Hubungan yang linier bila signifikansi liniearity kurang dari 0,05. Selanjutnya dideteksi dengan menguji asumsi klasik
multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
Multikoniaritas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi , apakah terdapat korelasi variable independent diantara satu sama lainnya. Untuk melihat ada tidaknya
multikolinieritas dalam suatu model pengamatan, dapat dilakukan dengan regresi antara variable independen, sehingga dapat diperoleh nilai koefisien determinan R
2
masing-masing atau parsial. Selanjutnya R
2
hasil regresi parsial antar variable
Universitas Sumatera Utara
independent tersebut dibandingkan dengan R
2
hasil regresi model, sehingga diperoleh sebagai berikut :
Jika nilai R
2
hasil regresi parsial antar variable bebas R
2
model penelitian, berarti terjadi multikolinieritas dalam model empiris yang digunakan.
Jika nilai R
2
hasil regresi parsial antar variable bebas R
2
model penelitian, berarti tidak terjadi multikolinieritas model empiris yang digunakan.
d. Uji Heterokedastisitas
Untuk menguji heterokedastisitas digunakan uji spearman rho yaitu uji yang mengkorelasikan nilai residual unstandardized residual dengan masing-masing
variable independent. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0.05 maka model regresi terjadi masalah heterokkedastisitas.
3.7. Defenisi Operasional Variabel