2.1.5 Pasar Sasaran, Positioning, Dan Segmentasi
Kotler dan Keller 2009, seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam suatu pasar. Tidak semua orang
menyukai sereal, kamar hotel, restoran, mobil, universitas, atau film yang sama. Karenanya, pemasar memulai dengan membagi-bagi pasar
ke dalam segmen-segmen. Mereka mengindentifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin
meneliti perbedaan demografis, psikologis, dan prilaku diantara pembeli.
Setelah mengidentifikasi segmen pasar, pemasar lalu memutuskan segmen mana yang memberikan peluang terbesar. Segmen itulah yang
akan menjadi pasar sasarannya. Untuk setiap segmen perusahaan mengembangkan suatu penawaran pasar yang diposisikan di dalam
benak pembeli sasaran sebagai keuntungan utama. Sebagai contoh Volvo mengembangkan mobilnya untuk pembeli yang memberi
perhatian utama pada keselamatan, karenanya, Volvo memposisikan mobilnya sebagai mobil paling aman. Perusahaan akan mencapai hasil
yang lebih baik jika mereka memilih pasar sasarannya dengan cermat serta mempersiapkan program pemasaran yang sesuai.
2.2. Produk barang dan jasa
Lovelock dan Wright 2007 mengemukakan bahwa produk : output inti baik jasa maupun barang yang dihasilkan perusahaan.
Barang : objek atau peralatan fisik yang memberikan manfaat bagi pelanggan melalui kepemilikan atau penggunaannya. Jasa : tindakan
atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri-atau atas nama-
penerima.
2.3. Matriks EFE Eksternal Faktor Evaluation Dan Martiks IFE
Internal Faktor Evaluation 2.3.1
Matriks EFE Eksternal Faktor Evaluation
Menurut David 2009, Matriks Evaluasi Faktor Eksternal External Faktor Evaluation-EFE Matrix, Memungkinkan para
penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,
pemerintahan, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal dapat dikembangkan dalam lima
langkah : 1.
Buat daftar faktor-faktor eksternal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit eksternal. Masukan beberapa
faktor yang
termasuk peluang
dan ancaman
yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih
dahulu peluangnya, kemudian ancamannya. Usahakan untuk sespesifik mungkin menggunakan persentase, rasio, dan nilai
komparatif jika dimungkinkan. 2.
Berikan pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 tidak penting hingga 1,0 sangat penting. Bobot itu
mengindikasikan signifikasi relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Peluang sering kali diberi bobot
tinggi dari ancaman, tetapi ancaman bisa diberi bobot lebih tinggi terutama jika mereka sangat parah atau mengancam.
Bobot yang
sesuai dapat
ditentukan dengan
cara membandingkan pesaing berhasil dengan yang tidak berhasil
atau kegagalan pesaing atau melalui diskusi untuk mencapai konsesus kelompok. Jumlah total seluruh bobot yang diberikan
pada faktor itu harus sama dengan 1,0. 3.
Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan
saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 = responsnya sangat bagus, 3 = responsnya di atas rata-rata, 2 =
responsnya rata-rata, 1 = responsnya di bawah rata-rata. Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi perusahaan.
Oleh karenanya, peringkat tersebut berbeda antar perusahaan, sementara bobot dilangkah nomor 2 berbasis industri. Penting
untuk diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang dapat menerima peringkat 1, 2, 3, atau 4.
4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk
menentukan skor bobot. 5.
Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi.
Tabel 4.Contoh Matriks EFE
Faktor-faktor eksternal utama
Bobot Peringkat
Skor bobot kelemahan
Peluang 1.
2. 3.
Ancaman 4.
5. 6.
Total Sumber : David 2009
2.3.2 Mariks IFE Internal Faktor Evaluation
Menurut David 2009, Matriks Evaluasi Faktor Internal Internal Faktor Evaluation-EFE Matrix adalah alat perumusan
strategi yang digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis,
dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut, penilaian intuitif
digunakan dalam pengembangan Matriks Evaluasi Faktor Internal, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan
sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah. Pemahaman yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang
mencakup didalamnya lebih penting daripada angka-angka yang ada. Matriks Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam
lima langkah : 1.
Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit internal, masukan beberapa
faktor internal, termasuk kekuatan maupun kelemahan organisasi. Daftar terlebih dahulu kekuatannya, kemudian
kelemahannya. Buat daftar sespesifik mungkin dengan mengunakan persentase, rasio, dan angka-angka perbandingan.
2. Berilah pada setiap faktor tersebut yang berkisar dari 0,0 tidak
penting sampai 1,0 semua penting. Bobot yang diberikan pada suatu faktor tertentu menandakan signifikasi relatif faktor
tersebut bagi keberhasilan industri perusahaan. Terlepas dari apakah faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling
besar terhadap kinerja organisasional harus diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk
mengindikasikan apakah faktor tersebut sangat lemah peringkat = 1, lemah peringkat = 2, kuat peringkat = 3,
atau sangat kuat peringkat = 4. Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus
mendapat peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya peringkat berbasis perusahaan, sementara bobot dilangkah 2 berbasis
industri. 4.
Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing-masing variabel.
5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk
memperoleh skor bobot total organisasi.
Tabel 5.Contoh Matriks IFE
Faktor-faktor internal utama
Bobot Peringkat
Skor bobot kekuatan
Kekuatan 1.
2. 3.
Kelemahan 6.
7. 8.
Total Sumber : David 2009
2.4. Analisis SWOT
David 2009, matriks kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman strengths-weaknesses-opportunities-threats-SWOT adalah sebuah alat
pencocokan yang
penting yang
membantu para
manajer mengembangkan empat jenis strategi : strategi SO kekuatan-peluang,
strategi WO kelemahan-peluang, strategi ST kekuatan-anaman, strategi WT kelemahan-ancaman. Mencocokan faktor-faktor ekstenal
dan internal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkkan penilaian yang baik dan tidak ada
satupun panduan yang paling benar. Strategi SO SO strategies memanfaatkan kekuatan internal
perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi
dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Secara umum,
organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi dimana kelemahan besar, menjadi kekuatan. Tatkala sebuah
organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaaan akan berusaha untuk mengindari untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO WO strategies bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang
eksternal. Terkadang peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan
peluang tersebut. Strategi ST ST strategies menggunakan kekuatan sebuah
perusahaan untuk mengindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat selalu
menghadapi ancaman secara langsung didalam lingkungan eksternal. Strategi WT WT strategies merupakan taktik defensif yang
diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta mengindari ancaman eksternal, sebuah organisasi yang menghadapi berbagai
ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan.
Terdapat delapan langkah dalam membentuk sebuah matriks SWOT : 1.
Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan. 2.
Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan. 3.
Buat daftar kekuatan-kekuatan eksternal utama perusahaan. 4.
Buat daftar kelemahan-kelemahan eksternal utama perusahaan. 5.
Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi SO.
6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat
hasilnya pada sel strategi WO. 7.
Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi ST.
8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat
hasilnya pada sel strategi WT.
Tabel 6. Contoh Matriks SWOT .
IFAEFA STRENGTHS S
WEAKNESSES W OPPORTUNITIES
O STRATEGI SO
Menciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan
peluang. STRATEGI WO
Menciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
THREATS T STRATEGI ST
Menciptakan strategi yang menggunakan
kekuatan untuk mengatasi ancaman.
STRATEGI WT Mencipatakan strategi
yang meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman.
Sumber : Marimin 2004
2.5. Metode Bayes