CR =
� �
........................................................... 12 Nilai RI merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh
oarkridge laboratory yang berupa tabel berikut ini:
Tabel 8. Nilai RI
N 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56
Pengolahan vertikal Pengolahan ini digunakan untuk menyusun prioritas setiap
elemen dalam hierarki terhadap sasaran utama. Jika NPpq didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-p pada
tingkat ke-q terhadap sasaran utama, maka NPnq =
�� , − 1 ��� − 1
=1
.......... 13 Untuk p = 1,2,...,r
T = 1,2,...,s Dimana :
NPpq = prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke-q terhadap sasaran utama
NPHpq = nilai prioritas elemen ke-p pada tingkat ke-q NPTt = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat q-1
2.7. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh HanifahBalfas 2009, yang berjudul Analisis Strategi Bauran Pemasaran speedy pada PT. Telkom,
penelitian ini dilakukan dengan bantuan alat analisis faktor matrik IE, analisis SWOT dan menggunakan analisis QSPM. Pada analisis matrik
IE didapatkan bobot 3.202, dan untuk matrik EFE didapatkan bobot 3.112. Berdasarkan analisis diperoleh posisi perusahaan dalam matrik
IE pada kuadran I, maka strategi bauran pemasaran yang dilakukan PT. Telkom adalah Pada sel ini dibagi menjadi 2 strategi yaitu intensif dan
terintegrasi. Intensif terdiri dari Market Development Strategy, Product Development Strategy, dan Market Penetration Strategy. Strategi
terintegrasi terdiri dari integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal.
Strategi pertumbuhan gworth strategy, didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit, atau kombinasi dari
ketiganya, hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas jasa, atau
meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara meminimalkan biaya minimize cost
sehingga dapat meningkatkan profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut berada dalam
pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa
pasar. Dengan demikian, perusahaan yang mencapai critical mass mendapat profit dari large scale production akan mengalami
kekalahan, kecuali jika perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang menguntungkan
Dengan analisis menggunakan matriks SWOT, kemudian di lanjutkan dengan menggunakan metode QSPM maka didapatkan
alternatif strategi utama yang memiliki nilai TAS tertinggi yaitu Product Development Strategy dengan nilai TAS 6,656. Strategi ini
dilakukan dengan menciptakan produk yang berkualitas dan melakukan inovasi yang berkesinambungan melalui teknologi pemanfaatan
teknologi secara optimal. Strategi dengan prioritas kedua Market Penetration Strategy dengan nilai TAS 6,528, yaitu meningkatkan
volume penjualan melalui peningkatan kualitas pelayanan yang di berikan perusahaan untuk pelanggan dan melakukan pelatihan
karyawan untuk meningkatkan soft skill karyawan. Strategi dengan prioritas ketiga yaitu Market Development Strategy dengan nilai TAS
6,478, yaituMeningkatkan
kualitas speedy
dengan tetap
mempertahankan harga yang kompetitif untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan tujuan untuk menciptakan loyalitas
pelanggan. Alternatif strategi terakhir Brand Image Strategy dengan
nilai TAS 6,362, yaitu mensposori local event yang berkaitan dengan peningkatan brand awareness dan beriklan di media yang tepat.
Penelitian yang dilakukan oleh Ahdhiat Artiprasetyo 2009, yang berjudul analisis strategi terhadap penurunan penjualan dan laba pada
perusahaan jamu kemasan.Penelitian ini dilakukan dengan bantuan alat analisis faktor matriks IFE dan EFE, analisis SWOT dan menggunakan
metode AHP Analytical Hierarchy Process. Pada analisismatrik IFE didapatkan bobot 2.197 2.5, yang berarti bahwa perusahaan
termasuk dalam kategori lemah akan tetapi masih dapat dikembangkan. Dari hasil analisis matriks EFE didapatkan bobot 2.152 diantara 1-4
yang menunjukkan bahwa perusahaan sudah merespon cukup baik faktor-faktor eksternal namun belum maksimal memanfaatkan peluang-
peluang yang ada dan menghindari dari ancaman-ancaman eksternal. Dari hasil matriks SWOT dihasilkan strategi S-O yaitu membentuk
divisi riset pasar agar lebih siap menghadapi persaingan serta mengetahui kondisi pasar, memanfaatkan jaringan pemasaran untuk
mengembangkan wilayahdaerah sasaran pemasaran dan meningkatkan produktivitas karyawan untuk memenuhi permintaan di daerah-daerah
yang belum terpenuhi. Strategi W-O yaitu memanfaatkan hubungan baik dengan supplier untuk mendapatkan bahan baku produk yang
murah dan berkualitas untuk meningkatkan kuantitas mutu produk, mencari alternatif tambahan modal dengan pinjaman dana bantuan
UMKM untuk membeli alat-alat produksi dengan teknologi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk dan
menggunakan komputer sebagai alat pengelola data-data penting dan keuangan. Strategi S-T yaitu menjalin hubungan yang baik dengan
pelanggan potensial sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan serta memberikan penjelasan tentang
manfaat produk serta kandungan dan bahan-bahan didalamnya agar konsumen lebih merasa aman dalam mengkonsumsi produk perusahaan.
Strategi W-T, yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan melalui seminar-seminar yang diadakan oleh GP jamu, pelatihan program
computer seperti MS Office, dan menyiasati kenaikan BBM dengan pemakaian sumber daya secara efisien dan efektif sehingga dapat
mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode AHP
didapatkan bahwa alternatif strategi yang dijadikan prioritas utama dalam mengatasi penurunan penjualan dan laba perusahaan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh CV. Nusantara Buana Surya adalah strategi S-O dengan bobot 0.450, menjadi hal penting bagi CV.
Nusantara Buana Surya untuk membentuk suatu divisi untuk melakuukan riset terhadap kondisi pasar dan pesaing.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Menurunnya omset penjualan dan pangsa pasar dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat
dianalisis dengan menggunakan matriks SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Kemudian faktor internal dan faktor eksternal tersebut
juga dapat digunakan untuk mencari alternatif strategi dengan matriks SWOT. Pada proses selanjutnya matriks SWOT diolah dengan menggunakan
metode AHP Analitycal Hierarchy Process. Metode AHP ini merupakan metode yang baik untuk menganalisis sesuatu yang sifatnya strategis,
dinamis, kompleks, dan tak berstruktur dengan hasil yang baik. Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar3 dibawah ini.
Gambar 2.KerangkaPemikiranPenelitian
Visi, MisidanTujuan PT. MitraYomartSejati
Menganalisisfakor internal daneksternal
Faktor Internal Matriks IFE
Metode AHP Matriks SWOT
FaktorEksteralMatriks EFE
Rekomendasihasil Metode Bayes