4. Mengendalikan
Fungsi manjemen yang memantau kinerja aktual, membandingkan aktual dengan standar, dan membuat koreksinya, jika perlu.
5. Proses manajemen
Serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang terjadi yang dialami oleh para manajer sewaktu mereka merencanakan,
mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan.
2.1.2 Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller 2009, pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan mencipakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
orang lain. Sedangkan manajemen pemasaran marketing management sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,
mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Menurut Kotler dan Keller 2009, untuk memahami fungsi pemasaran, kita perlu memahami serangkaian konsep inti berikut ini :
1. Kebutuhan,keinginan, dan permintaan
2. Pasar sasaran, positioning, dan segmentasi
3. Saluran pemasaran
4. Rantai pasokan
5. Persaingan
6. Lingkungan pemasaran
2.1.3 Manajemen Strategi dan Strategi Pemasaran
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis,
diverivikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture.
Sedangkan manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan
dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsional
yang
memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya venture
David,2009. Strategi pemasaran merupakan pernyataan baik secara implisit maupun eksplisit mengenai bagaimana suaru merek atau lini
produk mencapai tujuannya Tjiptono, 2008
2.1.4 Marketing Mix
Tugas pemasar adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan membentuk program pemasaran yang terintegrasi penuh untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan. Aktivitas pemasaran dalam semua bentuk. Menurut mc.
Carthy dalam kotler dan keller, 2009, mengklasifikasikan aktivitas- aktivitas ini sebagai sarana bauran pemasaran dari 4 jenis yang luas.
Yang disebutnya empat P dari pemasaran : produk product, harga price, tempat place, dan promosi promotion
Komponen empat P dari bauran pemasaran Kotler dan Keller 2009
Bauran pemasaran
Produk Ragam produk
Kualitas Desain
Fitur Nama merek
Kemasan Ukuran
Layanan Jaminan
Pengambilan
Harga Harga terdaftar
Diskon Potongan harga
Periode pembayaran
Syarat kredit
Promosi Promosi penjualan
Periklanan Tenaga penjualan
Hubungan masyarakat
Pemasaran langsung
Tempat Saluran
Cakupan Pilihan
Lokasi Persediaan
tranportasi
Menurut Lovelock dan Wright 2007, ketika membahas strategi untuk memasarkan barang manufaktur, tenaga pemasar biasanya
memperhatikan empat unsur strategis dasar : produk, harga, tempat atau distribusi, dan promosi. Tetapi sifat jasa, yang melibatkan
berbagai aspek ketertiban pelanggan dalam produksi dan pentingnya faktor-faktor waktu, kami menggunakan model 8P manajemen jasa
terpadu, yang menyoroti delapan variabel keputusan bagi para manajer
perusahaan jasa. 1.
Elemen produk : semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Manajer harus dapat memilih fitur-fitur produk
inti baik barang maupun jasa dan beberapa elemen jasa pelengkap yang mengelilinginya dengan merujuk manfaat yang diinginkan
pelanggan dan seberapa tinggi daya saing produk tersebut. 2.
Tempat dan waktu : keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. Pengiriman
elemen produk ke pelanggan melibatkan keputusan tentang tempat dan waktu pengiriman dan mungkin melibatkan saluran distribusi
fisik atau elektronik atau keduanya, bergantung pada sifat jasa yang diberikan. Perusahaan dapat mengirimkan jasa kepada
pelanggan secara langsung atau melalui organisasi pelantara, seperti toko ritel yang dimiliki perusahaan lain, yang mendapatkan
persentase harga jual untuk melakukan hal yang terkait dengan penjualan, pelayanan, atau berhubungan dengan pelanggan.
3. Proses : metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu,
yang umumnya berupa langkah-langkah yang diberikan dalam suatu urutan
yang telah
ditetapkan. Untuk
menciptakan dan
menyampaikan elemen produk kepada pelanggan diperlukan desain dan implementasi dari proses yang efektif. Sebuah proses
menjelaskan metode dan urutan kerja dari sistem yang beroperasi. Proses yang desainnya buruk akan menggangu pelanggan karena
keterlambatan, birokrasi, dan penyampaian jasa yang tidak efektif. Sama halnya, proses yang buruk menyulitkan para staf di garis depan
untuk melakukan tugasnya dengan baik, yang berakibat rendahnya produktivitas, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan.
4. Produktivitas dan kualitas : seberapa efisien pengubahan input jasa
menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. Produktivitas dan kualitas, yang sering juga dipisahkan satu sama lain, harus
dilihat sebagai dua sisi mata uang yang sama. Tidak ada perusahaan jasa yang sanggup menangani kedua elemen ini secara sendiri-
sendiri. Meningkatkan produktivitas sangat penting untuk menjaga agar biaya tetap terkendali, tetapi manajer harus berhati-hati untuk
tidak mengurangi tingkat layanan yang tidak disukai pelanggan bahkan juga karyawan. Kualitas jasa, yang didefinisikan
pelanggan, berperan penting bagi diferensiasi produk dan bagi pembentukan
loyalitas pelanggan.
Tetapi, investasi
untuk peningkatan kualitas tanpa menyadari keseimbangan antara
peningkatan biaya dan pendapatan akan membahayakan perusahaan. 5.
Orang : banyak jasa bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan seperti ketika
memotong rambut dan makan di restoran. Sifat dari interaksi ini sangat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa.
Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan jasa
tersebut. Perusahaan jasa yang berhasil menyediakan upaya yang cukup besar untuk merekrut, melatih, dan memotivasi karyawannya.
Tetapi bukan semata-mata orang yang berhubungan langsung dengan pelanggan.
6. Promosi dan edukasi : semua aktivitas dan alat yang menggugah
komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa. Tidak satu pun program pemasaran
dapat berhasil tanpa adanya program komunikasi efektif yang memberikan promosi dan pendidikan. Komponen ini memainkan
tiga peran penting : menyediakan informasi dan sarana yang dibutuhkan, membujuk sasaran pelanggan tentang kelebihan suatu
produk, dan mendorong pelanggan untuk mengambil tindakan pada suatu waktu. Dalam pemasaran jasa, banyak komunikasi bersifat
mendidik, khususnya untuk pelanggan baru. Perusahaan dapat mengajarkan mereka tentang manfaat jasa, dimana, dan kapan
mendapatkannya, dan bagaimana terlibat dalam proses. Komunikasi dapat disampaikan oleh orang-orang seperti tenaga penjual dan
pelatih atau melalui media seperti, televisi, radio, surat kabar, majalah, reklame, brosur, dan situs Web.
7. Bukti fisik : petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi
bukti atas kualitas jasa. Gedung, tanah, kendaraan, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf, tanda-tanda, barang cetakan,
dan petunjuk yang terlihat lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa. Perusahaan jasa perlu mengelola bukti fisik secara hati-hati
karena dapat mempengaruhi kesan pelanggan, dalam jasa yang hanya memiliki sedikit elemen berwujud, seperti asuransi, iklan
sering digunakan untuk menciptakan lambang-lambang bermakna tertentu. Misalnya, payung mungkin melambangkan perlindungan
dan benteng melambangkan keamanan. 8.
Harga dan biaya jasa lain-lain : pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. Harga dan
komponen biaya lainnya memperlihatkan kepada manajemen berbagai biaya yang ditimbulkan pelanggan dalam memperoleh
manfaat suatu produk jasa. Tanggung jawabnya tidak hanya terbatas pada tugas penentuan harga tradisional dalam menetapkan harga jual
kepada pelanggan, menetapkan margin penjualan, dan menetapkan ketentuan-ketentuan kredit. Manajer jasa harus juga mengenali dan,
bila memungkinkan, mencari cara untuk meminimalkan biaya yang harus ditanggung pelanggan dalam membeli dan menggunakan jasa
tersebut, termasuk waktu, usaha fisik dan mental, dan pengalaman buruk.
2.1.5 Pasar Sasaran, Positioning, Dan Segmentasi