Verba dengan Adaptasi Ajektiva dengan Emprunt

9. Ajektiva dengan Ciptaan Murni

Selain didasari oleh bahasa yang telah ada, kata argotik dapat pula dihasilkan berdasarkan ciptaan murni dari para pemakainya. Pengelompokan kata yang dianggap sebagai bahasa ciptaan murni didasari oleh ketidak jelasan asal kata dan penciptanya, seperti dalam contoh data berikut ini. Gambar 12: Kutipan wawancara dalam rubrik Stars yang mengandung argot bentuk ajektiva dengan ciptaan murni. 11 Quel est ton produit chouchou? Cool515023 Apa produk kesukaanmu? Kosa-kata argotik yang terdapat dalam tuturan 11 adalah chouchou karena kata tersebut terbentuk dari proses ciptaan murni. Kata chouchou termasuk dalam kategori ajektiva karena memenuhi ciri-ciri ajektiva berikut ini, yaitu menerangkan frasa nomina ton produit. Dalam hal ini ton produit merupakan nomina tunggal singulier dengan jenis maskulin masculin yang ditandai dengan déterminant possessifs ‘ton’, maka ajektiva chouchou berjenis tunggal singulier dan maskulin masculin. Pembentukan kata chouchou dalam tuturan 11 tidak diketahui secara jelas prosesnya karena berdasarkan kamus Dictionnaire du Français Argotique et Populaire, kata chouchou mempunyai makna seperti kata favori ‘kesukaan’. Hal tersebut membuktikan bahwa kata chouchou berasal dari proses ciptaan murni yang tidak jelas diketahui proses pembentukannya.

10. Interjeksi dengan Emprunt

Emprunt atau adaptasi bahasa asing merupakan tipe argot yang berasal dari peminjaman kosa-kata bahasa lain. Seperti dalam contoh data berikut ini. Gambar 13: Survey dalam rubrik Fashion ou pas? yang mengandung argot bentuk interjeksi dengan emprunt. 12 «OMG WOW Elle est MAGNIFIQUE Et en plus elle ne se cache pas comme d’habitude Je la trouve fantastique Je ne comprends pas pouquoi elle se cache toujours: elle est SUPER BELLE» Cool615037 «Ya Tuhan Dia sangat elok Dan selain itu dia tidak bersembunyi seperti biasanya Menurutku dia sangat menakjubkan Aku tidak tahu kenapa dia selalu bersembunyi: dia sangat cantik» Kosa-kata argotik yang terdapat dalam tuturan 12 adalah OMG WOW karena kata tersebut berasal dari bahasa Inggris. Kosa-kata argotik tersebut termasuk dalam kategori interjeksi dan bersinonim dengan interjeksi Oh Mon Dieu dalam bahasa Prancis. Hal tersebut membuktikan bahwa OMG WOW terbentuk dari proses peminjaman istilah asing emprunt. Untuk mengetahui bahwa frasa OMG WOW termasuk dalam kategori interjeksi, peneliti menggunakan penerapan teknik baca markah. Melalui penerapan teknik baca markah akan diketahui bahwa frasa OMG WOW termasuk dalam kategori interjeksi karena sesuai dengan ciri-ciri sebagai berikut. Frasa OMG WOW dalam tuturan 12 merupakan interjeksi karena ditandai dengan penggunaan tanda seru dibelakang kata seruan. Selain itu juga ditandai oleh penggunaan ungkapan yang singkat atau pendek.

11. Interjeksi dengan Verlan

Verlan yaitu permainan kata dengan mengubah letak susunan fonem. Verlanisasi merupakan proses pembalikan susunan fonem atau huruf dalam kata, silabe dalam kata, atau kata dalam frasa, seperti dalam contoh data berikut ini. Gambar 14: Kutipan wawancara dengan Sarah-Jeanne Labrosse dalam rubrik Stars yang mengandung argot bentuk interjeksi dengan verlan 13 Ouf J’aime les quatre saisons... Cool1015057 Huh Saya suka keempat musim... Kosa-kata argotik yang terdapat dalam tuturan 13 adalah ouf karena kata tersebut berasal dari proses verlanisasi. Kata ouf termasuk dalam kategori interjeksi karena ditandai dengan penggunaan tanda seru dibelakang kata seruan, selain itu juga ditandai dengan penggunaan ungkapan yang singkat atau pendek. Kata tersebut merupakan kosa-kata argotik yang berasal dari bahasa standar dalam bahasa Prancis yaitu fou. Kata tersebut mengalami proses verlanisasi atau proses pembalikan huruf dalam suatu kata. Kata ouf merupakan susunan terbalik dari kata fou. Hal tersebut membuktikan bahwa kata ouf terbentuk dari proses verlanisasi.

B. Fungsi Bahasa Argot

1. Fungsi Ekspresif

Dilihat dari segi penutur, maka bahasa itu berfungsi ekspresif. Fungsi ekspresif bertujuan menunjukkan ekspresi langsung dari sikap pembicara terhadap apa yang dibicarakan. Bahasa yang digunakan biasanya menunjukkan kepribadian