dapat  dipisahkan dari proses  troncation di dalamnya, keduanya sangat berkaitan satu sama lain.
3. Le Verlan
Verlan  yaitu  permainan  kata  dengan  mengubah  letak  susunan  fonem. Pengucapan maupun penulisan satu kata dalam suatu bahasa pada umumnya telah
disepakati bersama. Verlanisasi merupakan proses pembalikan susunan fonem atau huruf  dalam  kata,  silabe  dalam  kata,  atau  kata  dalam  frasa.  Berikut  contoh
pembentukan verlan Gaudaillier, 2001: 24:
4. Emprunt
Hubungan  kerjasama  antar  masyarakat  bangsa  yang  satu  dengan  yang  lain menimbulkan kontak bahasa. Akibat lebih lanjut dari adanya kontak bahasa tersebut
adalah adanya saling pinjam istilah dari bahasa yang satu oleh bahasa yang lain. Kata-kata  tersebut  tidak  mengalami  perubahan  bunyi,  arti  kata-kata  tersebut
langsung  dipakai  oleh  para  pemakai  bahasa  argot  sesuai  dengan  ucapan  aslinya. Salah satu contoh emprunt  yaitu pada kata job  yang berasal dari bahasa Inggris,
kata ini digunakan untuk menyebut kata travail ‘pekerjaan’ Gadet, 1992: 114.
5. Adaptasi
Pola lain yang digunakan oleh para pemakai bahasa argot dalam membentuk kosa-kata  argotik  adalah  dengan  adaptasi  atau  penyesuaian.  Dengan  kata  lain
bahasa  standar  berubah  bunyinya  sesuai  dengan  penerimaan  pendengaran  atau ucapan  lidah,  contohnya  pada  kata  critique
‘kritik’  dalam  bahasa  Prancis  yang
ditulis menjadi critik dalam bentuk argot. Contoh tersebut menunjukkan adaptasi
yang terjadi pada satu kata. Disamping adaptasi yang terjadi pada satu kata, ada bentuk  adaptasi  lain  yang  terjadi  pada  kelompok  kata.  Dalam  hal  ini  penulisan
sudah mengalami pemenggalan dengan kata lain, argot hasil adaptasi bukan lagi bentuk yang utuh seperti je suis
‘saya adalah’ melainkan menjadi chuis. 6.
Perubahan Makna
Makna  kata  dapat  mengalami  perubahan  akibat  tanggapan  pemakai  bahasa. Perubahan  tersebut  cenderung  ke  hal-hal  yang  menyenangkan  atau  ke  hal-hal
sebaliknya yang tidak menyenangkan. Kata yang cenderung ke arah baik disebut amelioratif sedangkan kata yang maknanya cenderung ke arah tidak baik atau tidak
menyenangkan disebut peyoratif. Perubahan makna kadang-kadang ditandai pula oleh  adanya  asosiasi,  analogi  dalam  bentuk  kebahasaan.  Lebih  jelasnya  Calvet
1994:  15  menyatakan  bahwa  hal-hal  tersebut  yang  mengakibatkan  bentuk metafora métaphore dan metonimia métonymie. Peristiwa kebahasaan ini terjadi
juga dalam bahasa argot. a.  Metafora Métaphore
Metafora  termasuk  gaya  bahasa  kiasan.  Gaya  ini  dibentuk  dengan membandingkan suatu hal dengan hal lain dengan cara mencari kemiripan antara
kedua objek. Peristiwa perubahan ini sering digunakan dalam bahasa argot. Contoh: untuk  menyebut  patron
‘pemilik’ yang jahat atau sifatnya tidak baik, digunakan
kosa-kata hewan seperti cochon ‘babi’, corbeau ‘burung gagak’, singe ‘monyet’
Gadet, 1992: 111.