Teori Uses and Gratifications

dengan baik, dan sebaliknya, individu yang gagal dalam menghadapi suatu krisis cenderung akan memiliki kebingungan identitas identity diffussion. Orang yang memiliki kebingungan ini ditandai dengan adanya perasaan tidak mampu, tidak berdaya, penurunan harga diri, tidak percaya diri, akibatnya ia pesimis menghadapi masa depannya. Ciri-ciri individu yang memiliki identitas diri yakni individu tersebut memiliki karakteristik seperti : 1. Konsep diri self-concept 2. Evaluasi diri self-evaluation 3. Harga diri self-esteem 4. Efikasi-diri self-efficacy 5. Percaya diri self-confidence 6. Tanggung jawab responsibility 7. Komitmen Pribadi commitment 8. Ketekunan endurance 9. Kemandirian independence

2.1.3. Teori Uses and Gratifications

Model Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Effendy, 1993 : 289 Teori Uses and Gratifications digambarkan Swanson sebagai a dramatic break with effect tradition of the past . Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Setiap khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari hal inilah timbul istilah Uses and Gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna utility; bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif intentionality; bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi selectivity; dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu stubborn. Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. Rakhmat, 2007 : 65 Liliweri 1991 : 134 merumuskan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut : 1. Khalayak menggunakan media untuk mencapai suatu tujuan tertentu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tersebut berkembang dalam lingkungan sosial. 2. Khalayak melakukan seleksi untuk memilih jenis dan isi media untuk memenuhi kebutuhannya. Khalayak terlibat secara aktif dalam proses komunikasi massa dan dapat mempengaruhi media untuk dapat memenuhi kebutuhan secara lebih tepat. 3. Khalayak mengetahui kebutuhannya dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut jika dikehendaki. Mengenai kebutuhan biasanya orang merujuk kepada hierarki kebutuhan need hierarchy yang ditampilkan oleh Abraham Maslow 1954 dalam Effendy 2003 : 290, ia membedakan lima perangkat kebutuhan dasar, yaitu : 1. Physiological needs kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan primer yang menyangkut fungsi biologis bagi organisme manusia, seperti kebutuhan pangan, sandang, papan, dan kesehatan fisik. 2. Safety needs kebutuhan keamanan adalah kebutuhan mengenai perlindungan dari bahaya, perlakuan tidak adil, dan terjaminnya keamanan diri. 3. Love needs kebutuhan cinta adalah kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan secara pribadi. 4. Esteem needs kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan dihargai secara prestasi, kemampuan, kedudukan, atau status. 5. Self-actualization needs kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimal, kreativitas, dan ekspresi diri. Uses and Gratifications menanyakan lebih dalam mengapa dan bagaimana khalayak menggunakan media massa. Khalayak mempunyai berbagai kebutuhan dan keinginan yang dapat dipenuhi dengan menggunakan media massa dan melakukan pemilihan media yang dapat membuat khalayak mencapai kepuasan. Singletari dan Store, 1988 : 86 Menurut Katz, Blumler, dan Gurevitch Rakhmat, 2002 : 205 teori Uses and Gratifications diasumsikan bahwa : 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya. Berkaitan dengan jenis media dan isi yang dipilih, konsep khalayak aktif memiliki kaitan dengan motif dan juga berarti bahwa khalayak mempunyai kecenderungan untuk mengolah makna atas informasi yang diperoleh. Dalam hal ini pembaca surat kabar memilih surat kabar mana yang akan dibaca, yang tentunya dapat semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayaknya. Pada model Uses and Gratifications yang diteliti adalah sumber sosial dan psikologis dari kebutuhan yang menimbulkan harapan-harapan dari media massa atau sumber-sumber lain, yang menyebabkan perbedaan pola terpaan media atau keterlibatan dalam kegiatan lain, dan menghasilkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, bahkan seringkali akibat-akibat yang tidak dikehendaki. Rakhmat, 2002 : 65 Gambar 2.1 Model Uses and Gratifications

2.1.4. Teori Kebutuhan

Dokumen yang terkait

preferensi pembaca terhadap rubrik surat kabar jawa pos studi pada pembaca jawa

0 10 2

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman).

0 1 134

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS (Studi Deskkriptif Tentang Kepuasan Pelajar SMA di Surabaya Dalam Membaca Rubrik DBL).

0 2 264

Fungsi dan Peran Sintaksis Bahasa Indonesia dalam Rubrik Deteksi Harian Jawa Pos

0 0 9

Motif Pembaca DetEksi pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif Motif Remaja Kota Surabaya Membaca Rubrik DetEksi pada Harian Jawa Pos)

0 0 23

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman)

0 0 27

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS (Studi Deskkriptif Tentang Kepuasan Pelajar SMA di Surabaya Dalam Membaca Rubrik DBL)

0 0 20

Sikap remaja Surabaya mengenai rubrik Zetizen sebagai upaya rebranding rubrik Deteksi dalam harian Jawa Pos - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 21

Sikap remaja Surabaya mengenai rubrik Zetizen sebagai upaya rebranding rubrik Deteksi dalam harian Jawa Pos - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 2 12