3. Motif itu menentukan perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan
mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
Berdasarkan motif-motif di atas inilah yang kemudian mendorong individu-individu untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam membaca rubrik
DetEksi pada harian Jawa Pos. Jadi, dalam penelitian ini, penelitian hanya dibatasi pada motif yang mendorong remaja untuk memenuhi kebutuhan melalui rubrik
DetEksi pada harian Jawa Pos sebagai media dalam mengaspirasi para remaja untuk mengikuti perkembangan zaman, baik teknologi maupun informasi.
2.1.6. Pembaca Sebagai Khalayak Aktif Media Massa
Pembaca merupakan sasaran komunikasi massa melalui media cetak. Komunikasi dapat efektif apabila pembaca terpikat perhatiannya, tertarik
minatnya, dan mengerti apa yang ingin disampaikan oleh komunikator. Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa
setidak-tidaknya memiliki lima karakteristik : 1.
Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi
pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka. Individu- individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan
seleksi kesadaran. 2.
Audience cenderung besar. Luas di sini berarti tersebar ke berbagai wilayah
jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luasnya ini sifatnya bisa jadi relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya
mencapai ribuan, bahkan ada yang mencapai jutaan. Baik ribuan atau jutaan, itu tetap bisa disebut audience meskipun jumlahnya berbeda. Tetapi,
perbedaan ini bukan sesuatu yang prinsip. Jadi, tak ada ukuran yang pasti tentang luasnya audience itu.
3. Audience
cenderung heterogen, mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu punya sasaran, tetapi
heterogenitasnya juga tetap ada. Majalah yang dikhususkan untuk kalangan dokter, memang sama secara profesi, tetapi status sosial, ekonomi, agama,
umur tetap berbeda satu sama lain. Pembaca buku Komunikasi Massa ini juga heterogen sifatnya.
4. Audience
cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain. Bagaimana mungkin audience bisa mengenal khalayak televisi yang jumlahnya jutaan?
Tidak mengenal ini tidak ditekankan pada satu persatu kasus, tetapi meliputi semua audience. Sebab, bisa saja sesama audience RCTI, antar anggota
keluarga saling mengenal. Tetapi saling mengenal ini bukan seperti itu maksudnya.
5. Audience
secara fisik dipisahkan dari komunikatornya. Anda berada di Yogyakarta yang sedang menikmati acara stasiun televisi yang disiarkan dari
Jakarta. Bukankah ia dipisahkan dengan jarak ratusan kilometer? Dapat juga dikatakan audience dipisahkan oleh ruang dan waktu. Nurudin, 2004 : 96 –
98 Audience
menggunakan media massa karena didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada saat
yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa menyediakan hiburan. Kita
mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita kesepian, dan media massa berfungsi sebagai
sahabat. Tentu saja, hiburan, ketenangan, dan persahabatan dapat juga diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti kawan, menyalurkan hobi, atau tempat ibadah.
Rakhmat, 2004 : 207 Di sini khalayak secara aktif mengikuti, memikirkan, dan menggunakan
media. Akhirnya, khalayak aktif dipercaya tahan terhadap pengaruh impervious to influence
. Dengan kata lain, mereka tidak dengan mudah dibujuk oleh media apa saja. Ciri-ciri ini merupakan antitesis terhadap gagasan khalayak pasif.
Untuk memenuhi sebagian kebutuhannya khalayak bebas memilih dan menggunakan sejumlah media beserta isinya atau sumber-sumber rujukan lainnya
reinforcement, seperti nilai, sikap, dan pengalamannya terhadap suatu obyek tertentu. Berkaitan dengan jenis medium dan isi yang dipilih, konsep khalayak
aktif memiliki kaitan dengan motif dan juga berarti bahwa khalayak mempunyai kecenderungan untuk mengolah makna atas informasi yang diperoleh. Dalam hal
ini pembaca memilih surat kabar mana yang akan dibaca, yang tentu saja tidak terlepas adanya motif-motif tertentu.
Pembaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang membaca. Pembaca majalah berarti orang yang membaca majalah.
Jadi, pembaca merupakan khalayak aktif. Menurut Frank Bioca dalam Little John 2002 : 577 lebih jelas mengungkapkan empat karakteristik khalayak aktif, yaitu :
1. Selectivity
, khalayak yang aktif melakukan pertimbangan dan seleksi untuk menentukan media yang akan digunakan.
2. Utilirianism
, khalayak yang aktif menggunakan media untuk memenuhi dan untuk mencapai tujuannya.
3. Intentionality
, menunjukkan bahwa salah satu kegunaan media adalah memberi kepuasan.
4. Involvement or effort
, khalayak mengikuti dan berpikir dengan aktif dan aktif menggunakan media. Dengan kata lain, khalayak tidak begitu mudah
dipengaruhi oleh media. Berdasarkan karakteristik dari pembaca seperti terurai di atas, maka
dalam penelitian ini yang menjadi target audience adalah remaja usia 11–19 tahun. Pembaca yang dimaksudkan di sini adalah remaja kota Surabaya yang aktif
membaca rubrik DetEksi pada harian Jawa Pos.
2.1.7. Rubrik DetEksi pada Harian Jawa Pos