Gambaran Umum Jawa Pos

Di Jawa Timur, pada tahun 1945 hingga 1950, khususnya Surabaya, paling transparan menggambarkan fungsi pers sebagai pers perjuangan. Ada sekumpulan orang yang disebut jurnalis sekaligus pejuang, antara lain Bung Tomo, Wiwiek Hidayat, Abdul Azis, Soelaiman Hadi, dan lainnya. Mereka bangkit karena revolusi dan masuk dalam pergolakan dan perjuangan fisik. Kemudian di tahun 1950, Surabaya ditandai dengan aktivitas berbagai media cetak harian dan majalah, baik yang berbahasa Indonesia, Tionghoa, Jawa, maupun Belanda. Pers di Jawa Timur mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pers angkatan SUPERSEMAR dapat dikatakan sebagai terompet masyarakat yang pada waktu itu menentang kebijakan orde lama dan menyokong penuh aksi mahasiswa serta pemuda. Sehingga, pers yang terbit merupakan parlemen Surabaya, sama seperti saat penjajahan Belanda. Ketika masuk era orde baru, situasi politik relatif stabil. Pers mulai berorientasi pada keuntungan ekonomi. Persaingan antara pers yang berada di ibukota dan di daerah mulai tampak. Berkat persaingan tersebut, timbul dampak positif di mana pers daerah dapat memperbaiki kualitas media dan manajemen pengelolaannya, termasuk di Jawa Timur. Salah satunya seperti yang dilakukan harian Jawa Pos bekerja sama dengan PT. Grafiti Pers Tempo Group. Di masa sekarang, pers Indonesia termasuk di Jawa Timur mengalami perkembangan pesat. Banyak surat kabar baru bermunculan akibat kemudahan penerbitan pers. Namun, yang perlu diingat adalah harian Jawa Pos masih tercatat sebagai koran harian terbesar di Jawa Timur.

4.1.2. Gambaran Umum Jawa Pos

Harian Jawa Pos merupakan usaha swasta di bidang media komunikasi massa berbentuk PT. yang didirikan oleh The Chung Sen Suseno Tejo dan terbit mulai 1 Juli 1949. Pertama kali berkantor di Jalan Kembang Jepun dengan oplah 6.000 eksemplar perhari. Mulai 1982 beralih manajemen, diambil alih oleh PT. Grafiti Pers MajalahKoran Tempo yang dipimpin Dahlan Iskan dan berkembang hingga sekarang. Visi dan misi yang dimiliki adalah untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan bisnis dengan melaksanakan fungsi pers. Dicetak di atas 400.000 eksemplar setiap hari, Jawa Pos kini menduduki peringkat kedua dalam urutan sepuluh koran besar di Indonesia. Berdasarkan penelitian Nielsen Media Research pada 2007, Jawa Pos tercatat memiliki pembaca terbanyak di Indonesia dari kalangan berbagai kelompok usia. Basis pemasaran terkuat berada di Jawa Timur, menyusul mengembang di Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, hingga Irian Jaya. Dengan orientasi segmentasi menengah-atas, untuk meningkatkan kualitas layanan pembaca, Jawa Pos melakukan cetak jarak jauh dengan sistem cetak jarak jauh SCJJ di Bali, Banyuwangi, Nganjuk, Solo, Jakata, Balikpapan, Banjarmasin, dan dipersiapkan di beberapa kota lain di Indonesia. Ketika tahun 1982, Jawa Pos terbit dalam 12 halaman setiap hari. Setelah ditetapkannya Dewan Pers, hasil dari rapat kerja tahunan di Monumen Pers Nasional, atau dalam Sidang Dewan Pers ke-33 tahun 1990, Jawa Pos terbit dengan 16 halaman pada hari Senin, Rabu, Sabtu, dan Minggu. Namun belum lama keputusan itu berjalan, sudah disusul keputusan baru sesaat setelah Sidang Dewan Pers ke-34 di Irian Jaya tahun 1991. Keputusannya adalah surat kabar nasional diperbolehkan terbit 16 halaman setiap hari selama seminggu. Pada 17 Agustus 1991, Jawa Pos terbit 16 halaman setiap harinya. Terobosan baru terjadi pada awal 1996, Jawa Pos tampil dengan 20 halaman nonstop, artinya terbit setiap hari meskipun di hari libur. Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan khalayak pembaca yang semakin meningkat permintaannya terhadap berita, maka di awal 1999 Jawa Pos terbit 24 halaman nonstop. Kini, harian Jawa Pos terbit dengan 48 halaman nonstop. Sejak 9 September 1998, Jawa Pos tampil dengan format baru, yakni Young Broadsheet dengan lebar tujuh kolom dulu sembilan kolom seperti koran di luar negeri. Jawa Pos kini juga tampil dengan berbagai koran “Radar” di berbagai daerah local contents. Ini merupakan terobosan untuk menguatkan image sebagai pelopor. Jawa Pos mulai diminati warga Indonesia yang tinggal di Malaysia dan Saudi Arabia. Bagi pembaca di luar negeri lainnya dapat mengikuti berita-berita Jawa Pos melalui fasilitas internet JPNet : http:www.jawapos.co.id . Memiliki seratus wartawan lebih yang ditempatkan di berbagai kota penting di dalam dan luar negeri. Jawa Pos pernah menempatkan di Frankfurt, London, Roma, Hongkong, Washington, Sao Paulo, dan Bulgaria. Karena pertimbangan efisiensi, kini penempatan wartawan di luar negeri sangat dipertimbangkan, diutamakan jika ada acara-acara khusus.

4.1.3. Rubrik DetEksi

Dokumen yang terkait

preferensi pembaca terhadap rubrik surat kabar jawa pos studi pada pembaca jawa

0 10 2

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman).

0 1 134

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS (Studi Deskkriptif Tentang Kepuasan Pelajar SMA di Surabaya Dalam Membaca Rubrik DBL).

0 2 264

Fungsi dan Peran Sintaksis Bahasa Indonesia dalam Rubrik Deteksi Harian Jawa Pos

0 0 9

Motif Pembaca DetEksi pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif Motif Remaja Kota Surabaya Membaca Rubrik DetEksi pada Harian Jawa Pos)

0 0 23

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman)

0 0 27

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS (Studi Deskkriptif Tentang Kepuasan Pelajar SMA di Surabaya Dalam Membaca Rubrik DBL)

0 0 20

Sikap remaja Surabaya mengenai rubrik Zetizen sebagai upaya rebranding rubrik Deteksi dalam harian Jawa Pos - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 21

Sikap remaja Surabaya mengenai rubrik Zetizen sebagai upaya rebranding rubrik Deteksi dalam harian Jawa Pos - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 2 12