Pengertian dan Pemahaman Motif

2.1.5. Pengertian dan Pemahaman Motif

Dalam melakukan suatu tindakan atau perbuatan pasti didasarkan pada motif-motif tertentu. Pengertian motif tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan needs. Seseorang atau organisme yang berbuat sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapai. Kebutuhan inilah yang menyebabkan timbulnya motif yang mendorong aktivitas individu menggunakan media tertentu, artinya individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhinya. Gerungan, 2004 : 140 – 142 Motif berasal dari kata “motive” yang berarti secara obyektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berperilaku, dan bertindak menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasan. Rakhmat, 2002 : 23 Menurut Teevan dan Smith mengatakan bahwa motivasi merupakan konstruksi yang mengaktifkan perilaku, sedangkan komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang berhubungan dengan tipe perilaku tertentu disebut motif. Selanjutnya mereka berpendapat bahwa motif mempunyai dua fungsi, yaitu memberi daya untuk menggerakkan perilaku dan fungsi yang lain adalah menggerakkan perilaku. Martaniah, 1984 : 13 – 14 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya motif itu timbul karena adanya kebutuhan, atau dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan, dan berfungsi menggerakkan serta mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motif timbul karena adanya suatu kebutuhan. Menurut Dennis McQuail dalam bukunya yang berjudul Teori Komunikasi Massa 2002 : 388, ada empat kategori motif pengkonsumsian media secara umum, yaitu : 1. Motif Informasi Surveillance Adalah berkenaan dengan kebutuhan individu akan informasi dan eksplorasi sosial. 2. Motif Identitas Pribadi Personal Identity Adalah referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkutan. 3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Personal Relationship Adalah motif yang meliputi integrasi dan interaksi sosial, merujuk pada kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain; persahabatan; kegunaan sosial. 4. Motif Hiburan Diversion Adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan akan hiburan. Purwanto 2006 : 70 menjelaskan bahwa fungsi motif adalah : 1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, artinya motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi terbentang pada seseorang untuk melakukan sesuatu. 2. Motif itu menentukan sesuatu tujuan atau cita-cita, artinya teknik ke arah perwujudan sesuatu tujuan atau cita-cita. 3. Motif itu menentukan perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Berdasarkan motif-motif di atas inilah yang kemudian mendorong individu-individu untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam membaca rubrik DetEksi pada harian Jawa Pos. Jadi, dalam penelitian ini, penelitian hanya dibatasi pada motif yang mendorong remaja untuk memenuhi kebutuhan melalui rubrik DetEksi pada harian Jawa Pos sebagai media dalam mengaspirasi para remaja untuk mengikuti perkembangan zaman, baik teknologi maupun informasi.

2.1.6. Pembaca Sebagai Khalayak Aktif Media Massa

Dokumen yang terkait

preferensi pembaca terhadap rubrik surat kabar jawa pos studi pada pembaca jawa

0 10 2

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman).

0 1 134

SIKAP PEMBACA TERHADAP PEMBERITAAN TABUNG ELPIJI RAWAN BOCOR PADA HARIAN SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Terhadap Elpiji Rawan Bocor Pada Harian Surat Kabar Jawa Pos Di Surabaya).

0 0 121

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS (Studi Deskkriptif Tentang Kepuasan Pelajar SMA di Surabaya Dalam Membaca Rubrik DBL).

0 2 264

Fungsi dan Peran Sintaksis Bahasa Indonesia dalam Rubrik Deteksi Harian Jawa Pos

0 0 9

Motif Pembaca DetEksi pada Harian Jawa Pos (Studi Deskriptif Motif Remaja Kota Surabaya Membaca Rubrik DetEksi pada Harian Jawa Pos)

0 0 23

SIKAP PEMBACA TENTANG PEMBERITAAN CIPTAKAN KAMPUNG AMAN DI HARIAN JAWA POS (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Pembaca Harian Jawa Pos Tentang Pemberitaan Ciptakan Kampung Aman)

0 0 27

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS (Studi Deskkriptif Tentang Kepuasan Pelajar SMA di Surabaya Dalam Membaca Rubrik DBL)

0 0 20

Sikap remaja Surabaya mengenai rubrik Zetizen sebagai upaya rebranding rubrik Deteksi dalam harian Jawa Pos - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 21

Sikap remaja Surabaya mengenai rubrik Zetizen sebagai upaya rebranding rubrik Deteksi dalam harian Jawa Pos - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 2 12