Struktur, rumus bangun Diltiazem hydrochloride

26 darah arteri dan vena dimana mereka menghasilkan efek vasokonstriksi. Akan tetapi klonidin dapat menurunkan konstriksi langsung dengan menurunkan aliran simpatik. 60

2.7 Diltiazem

2.7.1 Struktur, rumus bangun Diltiazem hydrochloride

merupakan penghambat ion kalsium intrasel penyekat kanal kalsium atau antagonis kanal kalsium. Secara kimiawi, rumus bangun diltiazem hydrochloride adalah 1,5- Benzothiazepin-45H-one,3-acetyloxy-5[2- dimethylinflux aminoethyl]-2,- 3-dihydro-24-methoxyphenyl-, mono- hydrochloride, +-cis . struktur kimiawinya adalah kristalin putih dengan rasa pahit. Diltiazem larut dalam air, methanol dan kloroform. Diltiazem hydrochloride injeksi merupakan larutan putih, tidak berwarna dan steril. Memiliki pH dengan rentang 3.7 – 4.1. 62 Gambar 2.7.1-1. Rumus bangun diltiazem Kelas penyekat kanal kalsium dibagi atas 3 kelompok kimia, yaitu: kelas Difenilalkilamin verapamil, kelas Benzotiazepin diltiazem, Dihidropiridin nifedipin, felodipin, nikardipin, nisoldipin, yang masing-masing dengan sifat-sifat farmakokinetik dan indikasi klinis yang berbeda. 63 2.7.2 Farmakokinetik Sebuah suntikan diltiazem intravena terhadap individu sehat, diltiazem menunjukkan farmakokinetik yang berbanding lurus dengan dosis 10.5 – 21 mg. Waktu-paruh dalam plasma kurang lebih 3 – 4 jam dengan volume distribusi sekitar 305 L. Universitas Sumatera Utara 27 Sebagian besar dari obat ini akan dimetabolisme di hati dengan bersihan sistemik sekitar 65 Ljam. Dengan pemberian kontinyu intravena, diltiazem menunjukkan farmakokinetik yang berbanding lurus dengan dosis 4.8 - 13.2 mgjam selama 24 jam. Dengan semakin meningkatnya dosis, waktu-paruh eleminasi meningkat dari 4.1 sampai 4.9 jam, dengan volume distribusi yang tetap. Setelah pemberian dosis tunggal intravena, konsentrasi plasma N-monodesmetildiltiazem dan desasetildiltiazem yang merupakan dua metabolit utama diltiazem tidak ditemukan dalam plasma. Walaupun begitu, kedua metabolit ini ditemukan dalam pemberian intravena kontinu selama 24 jam. Sebesar 70 – 80 diltiazem hidroklorida berikatan dengan protein plasma. Sebanyak 30 ikatan dengan protein adalah dengan albumin. 62 2.7.3 Farmakodinamik Secara signifikan, pemanjangan interval PR secara signifikan berhubungan dengan konsentrasi plasma diltiazem pada individu yang sehat . Perubahan terhadap laju jantung, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik tidak berhubungan dengan konsentrasi plasma pada individu sehat. Pada individu dengan hipertensi, penurunan tekanan arteri rerata secara berbanding lurus berhubungan dengan konsentrasinya dalam plasma. Pada pasien dengan fibrilasi atrial dan flutter atrial, ditemui hubungan signifikan yang berbanding lurus antara laju denyut jantung dengan konsentrasi plasma diltiazem. Berdasarkan hubungan ini, konsentrasi plasma yang dibutuhkan untuk menurunkan sekitar 20 laju denyut jantung adalah 80ngml. Rata-rata konsentrasi plasma yang ditemukan dapat menurunkan laju denyut jantung 30 – 40 adalah antara 130 ngml dan 300 ngml. 62

2.7.4 Mekanisme kerja Konsentrasi

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

RESPON KARDIOVASKULER PREMEDIKASI KLONIDIN PER ORAL 2 pG KGBB, 3 pG KGB13, 4 p.G KGBB, DAN 5 ii.G KGBB PADA LARINGOSKOPI INTUBASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 71

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13