Rencana Manajemen dan Analisis Data Alur Penelitian

38 f. Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak sejak seseorang lahir g. Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati.

3.9 Rencana Manajemen dan Analisis Data

a. Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian data tersebut diperiksa kembali tentang kelengkapannya sebelum ditabulasi dan diolah. Lalu data tersebut diberikan pengkodean untuk memudahkan dalam mentabulasi. Data ditabulasi ke dalam master tabel dengan menggunakan software Microsoft office exel 2007. b. Data numerik ditampilkan dalam nilai rata-rata + SD standard deviasi, sedangkan data katagorik ditampilkan dalam jumlah persentase. c. Hipotesa penelitian diuji dengan menggunakan uji T independent bila distribusi data normal atau menggunakan uji Mann Whitney bila distribusi data tidak normal. d. Untuk uji beda pengaruh sebelum dan setelah perlakuan pada masing-masing kelompok dianalisis dengan paired t-test bila distribusi data normal atau menggunakan uji Wilcoxon bila distribusi data tidak normal. e. Derajat kemaknaan adalah apabila p0,05 dengan interval kepercayaan 95 dan power 80. 3.10 Masalah Etika Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pasien ataupun keluarga pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat serta resiko dari hal yang terkait dengan penelitian. Kemudian diminta mengisi formulir kesediaan menjadi subjek penelitian informed consent. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tindakan yang sudah lazim dikerjakan pada pemeriksaan pasien dan dikerjakan sesuai standar. Bila terjadi kegawat daruratan selama proses tindakan, baik yang berhubungan langsung akibat Universitas Sumatera Utara 39 tindakan ataupun suatu proses dari perjalanan penyakitnya, maka langsung dilakukan penanganan sesuai dengan teknik, alat dan obat standar seperti yang telah disiapkan sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 40

3.11 Alur Penelitian

↑ Randomisasi Kelompok B Kelompok A 10 menit 3 menit 2 menit 30 detik Midazolam 0.1 mgkgBB dan Fentanil 2 µgkgBB 5 menit 5 menit Populasi Inklusi Ekslusi Sampel Tek. Sistolik, tek. Diastolik, TAR, denyut jantung, RPP T1 Induksi: Propofol 2 mgkgBB Rocuronium 1 mgkgBB Tek. Sistolik, tek. Diastolik, TAR, denyut jantung, RPP T2 Laringoskopi Intubasi T2, T3, T4 menit ke 3 dan 5 setelah intubasi: Tek. Sistolik, Tek. Diastolik, TAR, denyut jantung, RPP Analisis Data Preloading RL 10 mlkgBB Preloading RL 10 mlkgBB Tek.Sistolik,Tek. Diastolik, TAR, denyut jantung, RPP T0 Klonidin 3 µGkgi.v dalam 10 ml NaCl 0,9 Diltiazem 0.2 mgkgi.v dalam 10 ml NaCl 0,9 Universitas Sumatera Utara 41 BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian ini diikuti oleh sebanyak 36 orang pasien ASA 1 dan 2 yang menjalani pembedahan elektif dengan anastesi umum intubasi endotrakhea. Pasien kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan B masing-masing berjumlah 18 orang. Kelompok A diberikan Klonidin 3 µgkgBB intravena dan kelompok B diberikan Diltiazem 0.2 mgkgBB intravena sebelum tindakan laringoskopi dan intubasi endotrakhea.

4.1. Karakteristik Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

RESPON KARDIOVASKULER PREMEDIKASI KLONIDIN PER ORAL 2 pG KGBB, 3 pG KGB13, 4 p.G KGBB, DAN 5 ii.G KGBB PADA LARINGOSKOPI INTUBASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 71

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13