6. Setiap kelompok sistem tidak boleh dipasang lebih dari 20 buah
pengindera asap. Namun seharusnya di area proses yang luas ± 400 m
2
dipasang detektor sebanyak ± 43 buah dengan jarak antara detektor 9,1 m atau sesuai rekomendasi
dari pabrik. Sedangkan untuk jumlah Titik Panggil Manual TPM yang seharusnya
tersedia dengan luas ± 400 m
2
adalah ± 13 titik. Ketentuan pemasangan alarm berdasarkan NFPA 72, adalah sebagai berikut:
1. Titik Panggil Manual TPM dapat dilihat dengan jelas;
2. TPM dalam kondisi baik dan siap digunakan;
3. Terdapat tenaga cadangan yang dapat menyalakan alarm selama 30 detik;
4. TPM diletakkan pada lintasan jalur keluar dengan tinggi 1,4 dari lantai;
5. Jarak TPM tidak boleh lebih dari 30 m dari semua bagian bangunan.
5.1.1.2. Sistem Manajemen Evakuasi
PT. APF sudah mempunyai sistem manajemen evakuasi yang baik. Prosedur operasional standar mengenai penanggulangan kebakaran sudah disusun oleh
departemen
Fire and Safety
. Departemen
Fire and Safety
merupakan regu atau tim inti dalam penanggulangan kebakaran maupun keadaan darurat lainnya. Di
Spinning
IV, setiap bagian dan setiap
shift
sudah dibentuk
Fire Emergency Team
seperti: bagian produksi
dryer
,
melting
,
take up
, mekanik,
packing
dan semua departemen di PT. APF juga sudah dibentuk. Masing-masing tim mempunyai:
komandan regu, wakil komandan regu,
nozzle man
,
hose man
,
valve man
,
first aider
,
rescue man
. Setiap tim di masing-masing departemen sudah diberikan
pelatihan mengenai penanggulangan kebakaran baik teori maupun praktik serta simulasi saat terjadi kebakaran.
Kondisi tersebut telah sesuai dengan
Occupational Safety and Health Administration
www.osha.gov, yang menyatakan bahwa evakuasi yang tidak teratur dapat menyebabkan kebingungan, cedera, dan kerusakan properti. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu manajemen sebagai berikut: 1.
Keputusan Evakuasi; 2.
Rute Penyelamatan Darurat dan Prosedurnya; 3.
Evakuator dan Prosedurnya; 4.
Perhitungan Pekerja Setelah Evakuasi.
5.1.1.3. Komunikasi Darurat
Komunikasi darurat yang dilakukan jika terjadi kebakaran yaitu melalui sistem peringatan darurat yang tersedia di
Spinning
IV. Sistem tersebut sudah terhubung ke
Fire Shelter
, sehingga bisa diketahui dimana lokasi kebakaran. Di setiap perkantoran juga sudah dipasang nomor-nomor darurat yang bisa dihubungi
baik nomor darurat internal maupun eksternal seperti: Kayu Lapis, Damkar Kendal atau Kecamatan atau pimpinan-pimpinan eksternal di perusahaan.
Kondisi tersebut sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pekerejaan Umum No:10KPTS2000, yang menyatakan bahwa setiap bangunan harus
dilengkapi dengan sarana komunikasi darurat yang dapat dipakai setiap saat untuk memudahkan penyampaian informasi kebakaran.
5.1.1.4. Tim Medik