Tim Medik Prosedur Penghentian Operasi dan Pengamanannya

5.1.1.4. Tim Medik

Tim medik yang tersedia tidak standby di Spinning IV dryer , melting atau take up tetapi dalam fire emergency team sudah ditunjuk first aider atau petugas yang memberikan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan khususnya kebakaran dan telah diberikan pelatihan mengenai pertolongan pertama terkait kondisi darurat kebakaran. PT. APF mempunyai Poliklinik yang juga berperan sebagai tim medik dan saat terjadi kebakaran dan harus dilakukan evakuasi maka petugas Poliklinik akan standby di emergency assembling point , lengkap dengan peralatan yang dibutuhkan. Kondisi tersebut telah sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No:11KPTS2000, yaitu tim penyelamat kebakaran mempunyai tugas menyelamatkan semua penghuni atau pengguna bangunan dan segera memberikan pertolongan pertama. Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No:20PRTM2009, Kualifikasi sumber daya manusia pengamanan terhadap bahaya kebakaran harus mempunyai keahlian di bidang penanggulangan kebakaran dan mempunyai sertifikat, yang meliputi: 1. Keahlian di bidang manajemen kebakaran Fire Safety ; 2. Keahlian di bidang penyelamatan darurat P3K dan medik darurat.

5.1.1.5. Prosedur Penghentian Operasi dan Pengamanannya

Pada proses dryer , melting dan take up , prosedur penghentian operasi dan pengamanan jika terjadi kebakaran secara tertulis belum ada. Namun yang mempunyai wewenang mengambil keputusan prosedur penghentian operasi dan pengamanannya adalah langsung dari pimpinan departemen yang bersangkutan. Kondisi tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No:20PRTM2009, yang menyatakan bahwa tindakan atau prosedur darurat harus dilakukan oleh penanggung jawab dan pengguna bangunan dalam keadaan darurat. Prosedur darurat yang harus dilakukan, antara lain: 1. Prosedur pemberitahuan keadaan darurat; 2. Prosedur pelaksanaan pemadaman awal; 3. Prosedur penghentian operasi dan fasilitas sebelum evakuasi; 4. Prosedur evakuasi; 5. Prosedur penyelamatan oleh personil khusus P3K, membantu orang cacat, sakit, perempuan hamil, balita dan lansia untuk evakuasi; 6. Prosedur penghitungan jumlah karyawan, penghuni dan pengunjung setelah selesai evakuasi; 7. Prosedur pembuatan laporan pasca kebakaran. Namun, di PT. APF belum tersedia prosedur tindakan darurat secara tertulis. Maka dari itu, sebaiknya perusahaan membuat prosedur penghentian operasi dan pengamanan dalam keadaan darurat khususnya kebakaran melalui departemen Fire and Safety . Sehingga saat terjadi kebakaran setiap mesin atau peralatan yang menjadi tanggung jawab pekerja pada bagian masing-masing dapat dihentikan secara aman dan selanjutnya dapat dilakukan evakuasi dengan aman. 5.1.2. Organisasi

5.1.2.1. Petugas Peran Kebakaran