khususnya dalam hal menanggulangi potensi bahaya kebakaran. Sikap pengelola yang kurang berkomitmen dalam pelaksanaan K3 perusahaan akan menimbulkan
dampak negatif pada pekerja maupun produktivitas. Faktor peran, tanggung jawab, dan kewajiban yang dimiliki oleh pengelola akan memicu timbulnya suatu
standar yang jelas yang akan dipenuhi oleh para pekerja.
2.2.2. Faktor Proses Produksi
Proses produksi juga mengandung berbagai potensi bahaya kebakaran dan
peledakan, misalnya dari tanki timbun, reaktor, proses distilasi, proses pemanasan, pembakaran dan lainnya Ramli, 2010:144. Faktor penyebab kebakaran yang
termasuk dalam faktor proses produksi yaitu sebagai berikut:
2.2.2.1. Bahan Baku
Secara umum bahan baku pada proses produksi merupakan bahan bakar atau
fuel
dalam segitiga api. Menurut Ramli 2010:7, penempatan bahan baku yang mudah terbakar seperti minyak, gas, atau kertas yang berdekatan dengan sumber
api atau panas berpotensi menimbulkan kebakaran.
2.2.2.2. Peralatan Teknis
Pada proses produksi, secara teknis beberapa hal yang mampu mengakibatkan terjadinya kebakaran adalah faktor proses produksi, faktor mesin, dan faktor
elektrik. Faktor produksi meliputi cara dan mekanisme berlangsungnya proses produksi. Faktor mesin meliputi komponen dan peralatan dalam berlangsungnya
proses produksi. Faktor elektrik yang mampu menjadi penyebab kebakaran meliputi rangkaian listrik dan komponennya. Pemanasan berlebihan dari peralatan
listrik dan percikan api akibat hubungan arus pendek dari pemasangan atau
pemeliharaan yang tidak baik dari peralatan listrik merupakan penyebab kebakaran pada bangunan yang cukup menonjol Rijanto, 2011:83.
Menurut B. Boedi Rijanto 2011:84, beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kebakaran akibat instalasi listrik diantaranya:
1. Melakukan inspeksi dan tes secara berkala pada instalasi listrik dan kabel-
kabelnya serta melakukan perbaikan bila ada kerusakan; 2.
Menggunakan soket dan kabel tahan air untuk tempat-tempat yang lembab serta gunakan lampu-lampu dan perangkat listrik yang tahan ledakan
explosion proof
untuk tempat-tempat dengan gas dan uap yang mudah terbakar;
3. Memberikan
grounding
atau isolasi ganda pada semua peralatan listrik, khususnya peralatan tangan ringan listrik;
4. Melindungi bola lampu dengan penutup yang cukup rapat dan transparan
serta melindungi bola lampu dari kemungkinan terjatuh. Selain instalasi listrik, panas yang diakibatkan gesekan yang berlebihan juga
dapat menjadi faktor penyebab kebakaran. Pelumasan yang tidak baik,
bearings
bantalan yang tidak rata, pengaturan tegangan ban yang terlalu kencang atau terlalu longgar pada penggerak mesin dan peralatan yang sudah rusak atau
bengkok dapat menjadi sumber gesekan berlebih. Oleh karena itu, perawatan dan pembersihan secara teratur diperlukan untuk mencegah gesekan berlebih pada
mesin Rijanto, 2011:85.
2.2.2.3. Hasil Antara dan Hasil Akhir