Menurut Amir 2004 : 118, selain hal yang disebutkan diatas papan petunjuk dan POP point of purchase juga mempunyai pengaruh yang cukup
tinggi dalam mempengaruhi konsumen. POP point of purchase adalah sebuah penunjuk atau pemberi informasi bisa dibilang penjual bisu yang membantu
memudahkan konsumen dalam membeli in store communication and presentation, misalnya : ada tulisan didalam toko “barang A, dengan harga
HEMAT Rp. ...... ” Jadi bisa dikatakan pembelian yang tidak direncana sangat besar
pengaruhnya terhadap penjualan pada toko eceran Retail.
2.6.1. Pengaruh Display terhadap Keputusan Pembelian yang tidak Direncanakan
Menurut D.L. Loudon dan A.J. Della Bitta display pajangan 1993 : 551 yang menarik dapat mempengaruhi pembelian yang tidak direncanakan. Display
yang menarik juga dapat mengubah suasana toko yang membosankan menjadi tidak hanya lebih menarik tetapi juga meningkatkan penjualan. Spesial display
digunakan untuk memikat konsumen pada satu lebih produk yang dijual di toko. Produk yang dipajang di rak bisa berfungsi sebagai rangsangan yang
menarik konsumen untuk melihat dan membeli produk tersebut. Produk yang habis di rak akan mendorong konsumen mencariproduk dengan merek lain,
sehingga konsumen bisa berpindah merek. Konsumen juga lebih tertarik untuk datang ke toko yang banyak barang dagangannya sehingga konsumen memiliki
banyak pilihan. Konsumen mungkin enggan masuk toko yang persediaan
barangnya sedikit. Banyaknya barang dan kelengkapan barang sering kali menjadi daya tarik konsumen untuk datang ke sebuah toko Sumarwan, 2002 : 281 .
Menurut Hendri Ma’ruf dalam bukunya yang berjudul pemasaran ritel mengatakan bahwa display yang diletakkan di counter, lantai dan jendela
memungkinkan para peritel untuk mengingatkan para konsumen dan menstimulasi belanja impulsif merangsang belanja spontan atau tidak direncanakan.
Menurut Assael 1992 : 629 display adalah salah satu hal yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian yang tidak direncanakan,
karena dengan melihat display yang menarik konsumen menjadi tergoda untuk membeli.
2.6.2. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian yang tidak Direncanakan.
Menurut Tjiptono 1997 : 234 pada hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah
aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang di tawarkan perusahaan yang bersangkutan. Selain itu tujuan dari promosi penjualan yaitu dapat
mempengaruhi dan meningkatkan pembelian tanpa rencana sebelumnya Impuls Buying, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, dan untuk mendorong
pelanggan untuk membeli lebih banyak. Macam – macam promosi penjualan
adalah free sample, kupon atau voucher, hadiah, price pack, demonstrasi, kontes, permainan, undian, dan lain - lain 1997 : 229.
Menurut Angiopora 2002 : 338 promosi penjualan adalah rangsangan jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau
jasa. Promosi merupakan salah satu faktor penentu suatu keberhasilan suatu
informasi mengenai mutu, harga, macam produk dan lain – lain. Program promosi dirancang untuk menghasilkan tindakan yang segera dan spesifik walaupun
promosi penjualan mungkin berkontribusi dalam membangun kesadaran atau sikap yang menguntungkan terhadap suatu produk, namun penggunaannya
terutama adalah untuk mencapai efek penjualan jangka pendek dari pada efek jangka panjang.
2.6.3. Pengaruh Pelayanan Pramuniaga terhadap Keputusan Pembelian yang