72
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini yaitu teknik kuantitatif dan teknik kualitatif.
3.7.1 Teknik Kuantitatif
Tes kuantitatif dipakai untuk menganalisis hasil tes siswa yang dilakukan pada setiap siklus. Nilai masing-masing siswa pada setiap akhir siklus
dijumlahkan, kemudian jumlah tersebut dihitung dalam persentase dengan menggunakan rumus:
N =
100 10
x SS
Keterangan: N
= Nilai dalam persentase
SS
= nilai total yang diperoleh siswa 10
= jumlah aspek penilaian Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan parameter
penelitian untuk menentukan keterampilan berbicara siswa tersebut termasuk dalam kategori kurang, cukup, baik atau sangat baik. Hasil yang diperoleh siswa
pada siklus I dibandingkan dengan hasil yang diperoleh siswa pada siklus II untuk mengetahui peningkatan keterampilan bercerita siswa.
Selanjutnya, untuk mengetahui peningkatan keterampilan bercerita siswa satu kelas diperoleh dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh siswa satu
kelas dalam siklus I dan siklus II. Nilai yang diperoleh siswa satu kelas setiap siklus dijumlahkan, kemudian jumlah tersebut dihitung dalam persentase dengan
menggunakan rumus:
73
N =
100 x
n SK
Keterangan: N
= Nilai dalam persentase
SK
= nilai total yang diperoleh siswa n
= jumlah siswa satu kelas
Hasil yang diperoleh keseluruhan siswa pada siklus I dibandingkan dengan hasil yang diperoleh keseluruhan siswa pada siklus II untuk mengetahui
peningkatan keterampilan bercerita siswa satu kelas.
3.7.2 Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data-data nontes, yaitu data observasi atau pengamatan, data hasil wawancara, data jurnal, data foto dan
rekaman video, serta data sosiometri. Data observasi, jurnal, foto dan rekaman video dianalisis untuk mendeskripsikan sikap siswa dalam mengikuti pelajaran.
Dari data ini diketahui perubahan sikap siswa selama mengikuti pelajaran pada siklus I dan siklus II.
Data hasil
wawancara digunakan
untuk mengungkap
efektivitas penggunaan media boneka dalam pembelajaran dan digunakan untuk mengungkap
kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika bercerita menggunakan media boneka. Dari data wawancara ini guru dapat mencari alternatif-alternatif
pemecahan kesulitan yang dialami siswa ketika mengikuti pelajaran dan menentukan teknik pembelajaran yang sesuai dalam usaha meningkatkan
keterampilan bercerita siswa.
74
Dokumentasi rekaman video ini juga akan memberikan data yang lebih lengkap dibandingkan data yang lain. Aktivitas siswa selama pembelajaran akan
terekam dengan jelas melalui rekaman audio visual ini. Tidak hanya aktivitas siswa saja, keterampilan berbicara siswa pun akan terekam. Aspek nonkebahasaan
yang tidak dapat terekam melalui rekaman pita seperti sikap, gerak-gerik dan mimik, serta pandangan mata dapat terekam melalui rekaman audio visual ini.
Rekaman audio visual ini juga dapat peneliti putar kembali untuk memberikan penilaian keterampilan bercerita siswa menggunakan media boneka. Dari data
rekaman video ini, guru dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan siswa dalam bercerita untuk meningkatkan keterampilan bercerita dan menentukan media
pembelajaran yang sesuai agar pembelajaran berlangsung lebih efektif. Data sosiometri digunakan untuk menilai kinerja teman sekelompok siswa.
Dari data sosiometri ini guru dapat mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dan dapat digunakan untuk menentukan media pembelajaran yang
sesuai, sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif dan ketrampilan bercerita siswa meningkat.
Data-data nontes ini digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media boneka dalam pembelajaran keterampilan bercerita.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang diuraikan meliputi hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil penelitian yang berupa tes keterampilan bercerita
disajikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan hasil penelitian nontes disajikan dalam bentuk deskripsi data kualitatif. Sistem penyajian data hasil tes
kemampuan bercerita yang berupa angka ini disajikan dalam bentuk tabel, kemudian diuraikan analisis atau tafsiran makna dari laporan tabel tersebut.
Selanjutnya, untuk data nontes dipaparkan dalam bentuk rangkaian kalimat secara deskriptif. Data nontes yang dipaparkan pada siklus I meliputi observasi,
wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto, sedangkan siklus II data nontes meliputi observasi, wawancara, jurnal, sosiometri, dokumentasi foto, dan rekaman video
yang dilampirkan dalam bentuk VCD. Sebelum membahas hasil siklus I dan siklus II, terlebih dahulu peneliti
membahas hasil pembuatan boneka tangan yang digunakan pada penelitian ini. Media yang dipakai dalam keterampilan bercerita yaitu media boneka tangan yang
dibuat oleh siswa sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran seni rupa yaitu dalam pembuatan boneka tangan. Selain untuk
penilaian keterampilan seni rupa, hasil dari boneka tangan yang siswa buat dipergunakan
sebagai media
pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya
keterampilan bercerita. 75