51
dapat dikembangkan lagi pada kegiatan pembelajaran sejenis dalam kegiatan belajar mengajar berikutnya.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu kompetensi bercerita dengan alat peraga pada siswa kelas VII-G SMP Negeri 4 Pemalang tahun ajaran 20062007. SMP Negeri
4 Pemalang merupakan salah satu SMP unggulan di Kabupaten Pemalang, selain prestasinya juga karena letaknya yang strategis. SMP Negeri 4 Pemalang
mempunyai beberapa kelas yaitu kelas VII, VIII, dan IX. Masing-masing kelas VII terdiri atas tujuh kelas, yaitu kelas VII-A sampai VII-G, kelas VIII terdiri atas
tujuh kelas, yaitu kelas VIII-A sampai VIII-G, dan kelas IX juga terdiri atas tujuh kelas yaitu kelas IX-A sampai kelas IX-G. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan
peneliti di SMP Negeri 4 Pemalang, peneliti hanya mengambil satu kelas sebagai objek penelitian yaitu kelas VII-G.
Peneliti memilih kelas ini sebagai subjek penelitian dengan alasan: 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran bahasa
dan sastra Indonesia, kemampuan berbicara khususnya dalam kompetensi bercerita siswa kelas VII-G mendapatkan nilai lebih rendah dibandingkan
dengan siswa di kelas yang lainnya sehingga perlu diadakan upaya untuk meningkatkannya,
2. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, Kemampuan siswa dalam aspek berbicara khususnya kompetensi dasar bercerita di kelas VII-G masih lemah
dan belum sesuai dengan batas nilai ketuntasan belajar, dan
52
3. Meskipun di kelas VII-G merupakan kelas yang mendapatkan nilai terendah, minat siswa kelas VII-G terhadap kompetensi bercerita lebih besar
dibandingkan dengan siswa di kelas lain. Hal inilah yang dipertimbangkan peneliti sebagai dasar awal dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan
berbicara siswa khususnya dalam kompetensi bercerita menggunakan media boneka yang dapat menarik perhatian dan minat siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
3.3.1 Kompetensi Bercerita dengan Alat Peraga
Variabel kompetensi bercerita dengan alat peraga yang akan diteliti adalah kemampuan siswa untuk menceritakan sebuah cerita sesuai dengan imajinasi
siswa yang dibuat oleh siswa sendiri dalam sebuah cerita. Dalam penelitian ini siswa bekerja sama dalam suatu kelompok, mereka menyajikan suatu cerita dalam
satu tema yang telah mereka buat dan sepakati bersama. Aspek yang diteliti meliputi faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan. Faktor kebahasaan
mencakupi aspek ketepatan ucapan, penempatan tekanan dan nada, pilihan kata diksi, dan pemakaian kalimat sedangkan Faktor non kebahasaan mencakup
aspek sikap yang wajar, pandangan mata, gerak-gerik, dan mimik yang tepat, volume suara, kelancaran, dan penguasaan topik.
53
3.3.2 Penggunaan Media Boneka
Variabel kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media boneka dalam kompetensi bercerita. Dari variabel ini yang diteliti yaitu
mengenai penggunaan media boneka dalam kompetensi bercerita kaitannya untuk merangsang imajinasi siswa dalam menciptakan suatu kisah dalam cerita yang
juga akan mempengaruhi kemampuan bercerita siswa.
3.4 Parameter Penelitian
Penelitian ini dianggap berhasil apabila kompetensi bercerita siswa meningkat. Peningkatan keterampilan siswa ini ditunjukkan dengan peningkatan
nilai yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai yang diperoleh siswa pada siklus II lebih tinggi daripada nilai yang diperoleh siswa pada siklus I.
Antara siklus I dan siklus II peneliti menetapkan parameter untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Parameter Penelitian Tingkat Keberhasilan Siswa No.
Hasil yang Dicapai Siswa Kategori
1. 65,0
kurang 2.
65,0 – 74,9 cukup
3. 75,0 – 84,9
baik 4.
84,9 sangat baik
54
3.5 Instrumen Penelitian