Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Rumusan Anggapan Dasar

8 Dasar Negeri di Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang“. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan dari kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru di Kecamatan Gajah Mungkur kota Semarang, sebesar 48,8 kepuasan kerja guru dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan kepala sekolah. 2. Yusqon 2003 dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Guru Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMK Swasta Bisnis dan Manajemen di Kota Tegal“. Menunjukkan ada pengaruh positif dan berarti perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru sebesar 33,2. 3. Ali 2005 dalam tesisnya yang berjudul “Persepsi Kepala Sekolah Dasar Tentang Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 20042005“. Secara parsial faktor kecerdasan emosional dan faktor kecerdasan spiritiual berpengaruh terhadap kinerja Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Besarnya pengaruh kecerdasan emosional adalah 30,4 dengan t hitung 4,523 dengan taraf signifikansi 0,000, dan faktor kecerdasan spiritual 13,7 dengan t hitung 2,732 dengan taraf signifikansi sebesar 0,009.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 9 1. Adanya indikasi ketidakpuasan kerja guru SMP di Kabupaten Batang yang ditandai dengan rendahnya semangat kerja, malas bekerja, tidak disiplin waktu, banyak tuntutan tambahan insentif diluar gaji. 2. Adanya perilaku kepemimpinan kepala sekolah SMP di Kabupaten Batang yang otoriter dan kurang dapat mengendalikan diri dalam menghadapi situasi yang perlu penanganan dengan bijaksana dan berdampak timbulnya ketidakpuasan kerja guru. 3. Kemungkinan terdapat korelasi antara kepuasan kerja guru dengan gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional kepala sekolah.

1.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar korelasi gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kabupaten Batang? 2. Seberapa besar korelasi kecerdasan emosional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP di Kabupaten Batang? 3. Seberapa besar korelasi gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP di Kabupaten Batang?

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 10 1. Mengetahui seberapa besar korelasi gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kabupaten Batang? 2. Mengetahui seberapa besar korelasi kecerdasan emosional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kabupaten Batang? 3. Mengetahui seberapa besar korelasi gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP di Kabupaten Batang?

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat teoritik dan praktis sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat Teoritik

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai: 1. Materi kajian yang dapat memperkaya, memperluas dan memperdalam konsep maupun teori gaya kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan korelasinya dengan kepuasan kerja. 2. Materi rujukan teoritis untuk penelitian sejenis dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan: 1. Sebagai landasan bagi peneliti sejenis pada waktu yang akan datang, khususnya yang berkaitan dengan kepuasan kerja guru. 2. Sebagai reverensi bagi guru, kepala sekolah dan Dinas Pendidikan kabupaten Batang. 11

1.6 Rumusan Anggapan Dasar

Beberapa anggapan dasar yang perlu diungkapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bahwa gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional kepala sekolah merupakan faktor dominan dalam meningkatkan rasa kepuasan kerja guru. 2. Bahwa kepuasan kerja guru dapat tercermin pada waktu guru melaksanakan tugasnya dan ketika melakukan sosialisasi dengan lingkungan sekolahnya. 3. Guru dengan rasa kepuasan kerja tinggi dalam melaksanakan tugasnya memberikan motivasi untuk meningkatkan profesionalitas kerjanya sehingga berperan dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 4. Guru sebagai responden dalam penelitian ini dianggap mampu memberikan jawaban sesuai kenyataan mengenai apa yang ditanyakan peneliti melalui instrumen penelitian, sehingga jawaban dari responden tersebut dianggap sebagai informasi mendekati benar. 12

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

2.1 Kepuasan Kerja

2.1.1 Teori Kepuasan Kerja

Seseorang bekerja tujuan utamanya untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhannya, selain itu juga untuk memperoleh kepuasan kerja. Umumnya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang dilakukan apabila apa yang dikerjakan tersebut dianggap telah memenuhi harapannya, sesuai dengan tujuan ia bekerja. Menurut Mc. Clelland seperti dikutip Roy and Chair 1995:35 menyatakan bahwa kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan dibagi menjadi tiga, yaitu: kebutuhan berprestasi Needs for achievement, kebutuhan berkuasa Needs for power, dan kebutuhan berafiliasi Needs for affiliation. Jika seseorang mempunyai kenginan sangat kuat akan kebutuhan, maka dampaknya orang tersebut akan memiliki motivasi yang mengarah ke pemuasan kebutuhannya. Menurut Maslow dalam Davis dan Newstrom 1996:55 setiap manusia terdapat suatu hirarkhi yang terdiri dari lima kebutuhan. Pemenuhan kelima kebutuhan tersebut dilakukan secara bertahap dari yang paling rendah physiological needs sampai pada kebutuhan yang paling tinggi the needs of self actualization. Hirarkhi kebutuhan menurut Maslow digambarkan seperti gambar 2.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Smk Yadika 5

1 8 150

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG.

0 2 34

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 2 15

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 3 15

PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA GURU Peran Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Smp Negeri I Eromoko Kabupaten Wonogiri.

0 3 15

PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA GURU Peran Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Smp Negeri I Eromoko Kabupaten Wonogiri.

0 1 29

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 33

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMA NEGERI KECAMATAN GUNUNG SITOLI KABUPATEN NIAS.

0 0 26

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2005.

0 3 26

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMP

0 0 13