Emosi Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah

49 3. Gaya Partisipatif Memberi dukungan, meliputi : 1 mengarahkan bawahan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, 2 memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan dalam menyelesaikan tugasnya. 4. Gaya Mendelegasikan, meliputi: 1 memberikan tanggung jawab penuh kepada bawahan untuk melakukan tugasnya, 2 memberikan sedikit bantuan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugasnya.

2.3 Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah

Teori kecerdasan emosional EQ yang mendasari studi ini adalah teori yang dikembangkan oleh Reuven Bar-On ditulis oleh Stein dan Book dalam bukunya Ledakan EQ 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Berikut ini akan dikemukakan pengertian emosi, konsep kecerdasan emosional, dan pengukuran kecerdasan emosional.

2.3.1 Emosi

Emosi perasaan adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang memperlihatkan ciri-ciri kognisi tertentu, penginderaan, aspek fisiologis, pelampiasan dalam perilaku. Emosi cenderung muncul mendadak dan sulit dikendalikan Duvidoff 1981:49. Menurut Cooper dan Sawaf 1999:8 emosi didefinisikan sebagai menerapkan “gerakan“, baik secara metafora maupun harfiah, untuk mengeluarkan perasaan. Emosi memiliki kedalaman dan kekuatan yang dalam bahasa latin disebut “modus anima“ yang artinya “jiwa yang menggerakkan kita”. Emosi menawarkan kepada kita logika yang intuitif, yang masih murni 50 pre reflective, dan yang dapat dibawa keluar dari perenungan dan dieksplisitkan. Emosi memberikan makna pada situasi-situasi hidup kita. Emosi bukanlah pengganggu atau pengacau, bahkan merupakan suatu yang paling penting dalam keberadaan kita, mengisinya dengan kekayaan dan memasok sistem dengan makna dan nilai-nilai yang menentukan apakah hidup dan kerja kita akan tumbuh berkembang atau akan berhenti dan mati. Emosi pulalah yang mendorong kita menjawab pertanyaan-pertanyan yang mendalam dan paling penting mengenai keberadaan kita, bukan nalar. Dalam makna yang paling harfiah, Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan emosi sebagai: 1 luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu yang singkat, 2 keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan, 3 keberanian yang bersifat subyektif, 4 marah. Menurut Goleman 2001:411 emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Dalam repertoar emosi, setiap emosi memainkan peran khas, sebagaimana diungkapkan oleh ciri-ciri biologis mereka. Terdapat ratusan emosi bersama dengan campuran, variasi, mutasi dan nuansanya. Pengelompokkan emosi dalam golongan-golongan besar meliputi: 1 amarah, 2 kesedihan, 3 rasa takut, 4 kenikmatan, 5 cinta, 6 terkejut, 7 jengkel, dan 8 malu. Berdasar pada penemuan Paul Ekman dari University of California dalam Stein dan Book 2002:28 menyatakan bahwa ekspresi wajah tertentu untuk 51 keempat emosi takut, marah, sedih, dan senang dikenali oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia dengan budayanya masing-masing, termasuk bangsa-bangsa buta huruf yang dianggap tidak tercemar film dan televisi sehingga menandakan adanya universalitas perasaan-perasaan tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu respon dari semua yang dilakukan manusia terhadap suatu stimulus. Emosi tersebut merupakan energi, pengaruh dan informasi yang bersifat batiniah. Emosi yang baik atau buruk, sudah ada sejak lahir. Pembeda hasilnya adalah pada aspek yang kita perbuat dengan menggunakan informasi dan energi dari situ. Belajar membedakan perasaan yang lebih dalam dari rangsangan dan informasi yang menghujani seseorang setiap hari merupakan persyaratan bila ingin menjadi seorang pemimpin.

2.3.2 Teori Kecerdasan Emosional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Smk Yadika 5

1 8 150

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG.

0 2 34

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 2 15

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 3 15

PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA GURU Peran Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Smp Negeri I Eromoko Kabupaten Wonogiri.

0 3 15

PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA GURU Peran Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Guru Di Smp Negeri I Eromoko Kabupaten Wonogiri.

0 1 29

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 33

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMA NEGERI KECAMATAN GUNUNG SITOLI KABUPATEN NIAS.

0 0 26

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2005.

0 3 26

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMP

0 0 13