95
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa signifkansi masing-masing variabel adalah 0,367; 0,936; dan 0,997; angka tersebut menunjukkan bahwa variansi data
setiap variabel dalam populasinya tidak signifikan yang berarti bahwa variasi data setiap variabel adalah homogen.
4.2.3 Uji Linieritas
Ringkasan hasil uji linieritas seperti ditunjukkan pada tabel 12.
Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Linieritas
Hubungan Model Persamaan Regresi
Linier F
reg
F
deviasi from linierity
Sig. F
deviasi from linierity
Keterangan X
1
-Y Y’ = 57,025 + 0,681 X
1
64,249 1,307 0,392 Linier X
2
-Y Y’ = 43,729 + 0,710 X
2
136,607 1,243 0,186 Linier
Dari tabel di atas telihat bahwa ketiga model hubungan variabel independen X
1
, dan X
2
terhadap variabel dependennya Y telah memenuhi asumsi linieritas karena signifikansi F
deviasi from linierity
penyimpangan sebaran data dari model garis regresi liniernya tidak signifikan lebih besar dibandingkan
dengan taraf signifkansi 5 0,05 sehingga model regresi dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi linieritas sehingga model regresi linier dapat digunakan
dalam penelitian ini.
4.2.4 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas penelitian. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Ada tidaknya korelasi antar variabel tersebut dapat dideteksi dengan melihat nilai Variance
96
Inflation Facto VIF. Apabila nilai VIF10 maka dinyatakan tidak ada korelasi sempurna antar variabel bebas dan sebaliknya. Hasil uji multikolinieritas dapat
dilihat tabel 13 berikut:
Tabel 9. Hasil Pengujian Multikolinieritas
Coefficients
a
,561 1,781
,561 1,781
Gaya Kepemimpinan Kecerdasan Emosi
Kepala Sekolah Model
1 Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepuasan Kerja Guru a.
Berdasarkan tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa angka tolerance dari variabel bebas gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosi kepala sekolah
mempunyai nilai tolerance 0,511 51,1 yang lebih besar dari 10 dan nilai Variance Inflantion Factor VIF sebesar 1,781 atau kurang dari 10. Dengan
demikian dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
4.3 Hasil Analisis Korelasi
4.3.1 Korelasi antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru
Dari hasil analisis korelasi variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,624 dan
koefisien determinasinya adalah sebesar 0,389 38,9. Adapun signifikansinya adalah sebesar 0,000. Grafik hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
kepuasan kerja guru seperti gambar 15.
97
Gaya Kepemimpinan
130 120
110 100
90 80
70
Ke p
u a
san Ke
rj a
G u
ru
160
140
120
100
80
60 Linear
Observed
Gambar 15. Hubungan gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja guru
Gambar 15 menunjukkan bahwa garis linier yang semakin kekanan semakin meningkat, hal ini berarti bahwa jika skor gaya kepemimpinan semakin
bertambah maka kepuasan kerja guru semakin bertambah pula dan sebaliknya jika gaya kepemimpinan skornya menurun maka kepuasan kerja guru juga menurun
pula.
4.3.2 Korelasi antara Kecerdasan Emosional Kepala Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru