15
kebutuhan, mengukur pelaksanaan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mengevaluasi prestasi pencapaian tujuan program,
membandingkan pengaruh keluaran program dengan biaya serta perubahan yang diciptakan oleh layanan program terhadap anggota
masyarakat.
l. Memperkuat posisi politik. Jika evaluasi menghsilkan nilai yang
positif, kebijakan, program, atau proyek akan mendapat dukungan dari para pengambil keputusan - legislatif dan eksekutif – dan anggota
masyarakat yang mendapatkan layanan atau perlakuan. Objek evaluasi tersebut dapat diteruskan atau dilakukan di daerah lain jika memang
diperlukan di daerah lain.
m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi. Pada awalnya
evaluasi dilaksanakan tanpa landasan teori, hanya merasa suatu program perlu dievaluasi untuk mencari kebenaran mengenai program
sosial. Praktik melaksanakan evaluasi yang berulang-ulang,
mengembangkan asumsi bahwa evaluasi dilaksanakan untuk mengukur apakah tujuan program dapat dicapai atau tidak.
Sedangkan Arikunto 2002, 13 juga menyatakan bahwa “Tujuan Evaluasi adalah tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program
secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing- masing komponen”.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sebuah evaluasi adalah untuk mengetahui tujuan-tujuan apa yang telah dicapai,
apakah memberikan umpan balik yang baik atau yang buruk.
2.4 Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Handoko2002, 272
16
“Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain”.
Komunikasi juga memiliki beberapa persepsi, menurut Face dan Faules 2001, 145 beberapa persepsi mengenai komunikasi organisasi dari beberapa ahli
yakni sebagai berikut: 1.
Persepsi Redding dan Saborn Redding dan Saborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks, yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal,
hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi
upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level
tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.
2. Persepsi Zelko dan Dance
Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi
internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari
bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatnya. Sedangkan
komunikasi eksternal adalah komunikasi yang komunikasi dalam penjualan hasil produk, pembuatan iklan, dan hubungan dengan
masyarakat umum. Kemudian bersama Lesikar, mereka menambahkan dimensi lagi dari komunikasi organisasi yaitu dimensi komunikasi
pribadi di antara sesama anggota organisasi yang berupa pertukaran secara informal mengenai informasi dan perasaan di antara sesama
anggota organisasi.
Adapun pengertian komunikasi organisasi menurut Wayne Pace 2001, 143 adalah “sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari sesuatu organisasai”. Sedangkan Dalamteori tentang Komunikasi organisasi Pace dan Faules2001, 142
mengemukakan bahwa
17
Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan secara efektif, untuk bersikap jujur kepada
organisasi, untuk meraih semangat dalam organisasi, untuk melaksanakan tugas secara kreatif dan untuk menawarkan gagasan-gagasan yang inovatif
bagi penyempurnaan organisasinya adalah dipengaruhi oleh komunikasi.
Sedangkan menurut Ruslan 2002, 88. “Organisasi sebagai kerangka kerja frame of work dari suatu manajemen menunjukkan adanya pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu system manajemen modern”.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah proses yang terjadi dalam organisasi, dan di dalam sana proses komunikasi
yang terjadi terbagi dalam empat aspek yaitu: komunikasi ke bawah downward communication, komunikasi ke atas upward communication, komunikasi
horizontal horizontal communication dan komunikasi lintas saluran.
2.5 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi