6
“Evaluasi Iklim Komunikasi Organisasi pada Perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas Medan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Iklim Komunikasi Organisasi pada
Perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas Medan?”.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi pada Perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas Medan.
1.4. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas Medan, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan komunikasi baik antara pegawai.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam
melakukan penelitian pada topik yang sama. 3.
Bagi pembaca sebagai informasi tentang iklim komunikasi organisasi 4.
Penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang Iklim Komunikasi Organisasi.
7
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas yang menjadi ruang lingkup penelitian
Iklim Komunikasi Organisasi yang mencakup:komunikasi ke bawah downward communication, komunikasi ke atas
upward communication, komunikasi horizontal horizontal communication.
8
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1
Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Perpustakaan dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah perpustakaan perguruan tinggi. Menurut Hasugian 2009, 79 secara sederhana,
“Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi”.
Selaras dengan pengertian diatas, menurut Sulistyo Basuki 1993, 51 bahwa, “Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada
Perguruan Tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang bersifat berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan untuk membantu perguruan tinggi
mencapai tujuannya”. Sedangkan dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman
2004, 4, dinyatakan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi bertujuan menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu:
1. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan
cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
2. Dharma kedua yaitu penelitian, dilakukan melalui kegiatan
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi para peneliti.
3. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, diselenggarakan
melalui kegiatan yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.
Selain pendapat di atas, ada pendapat lain tentang perpustakaan perguruan tinggi yakni menurut Vitriana 2009, 1 yang menyatakan bahwa “Perpustakaan
Perguruan Tinggi adalah Perpustakaan yang terdapat dilingkungan lembaga pendidikan tinggi yaitu untuk mendukung misi pendidikan lembaga induknya”.
9
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu penunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Perpustakaan menjadi jantung perguruan tinggi yang artinya tanpa perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi maka pelaksanaan pendidikan kurang optimal dan
tidak memadai. Perpustakaan perguruan tinggi penting bagi perguruan tinggi karena perpustakaan dimaksudkan untuk menunjang dan memfasilitasi kegiatan
dan proses pengembangan ilmu pengetahuan serta penelitian.
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Setiap perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi. Menurut Sulistyo Basuki 1993,52, tujuan
perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut : 1.
Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja
administrasi perguruan tinggi. 2.
Menyediakan bahan pustaka referensi pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke
mahasiswa pasca sarjana dan pengajar. 3.
Menyediakan ruangan belajar bagi pengguna perpustakaan. 4.
Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pengguna.
5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada
lingkungan perguruan tinggi juga lembaga industri lokal. Selaras dengan pendapat di atas, tujuan perpustakaan perguruan tinggi
menurut SNI 7330 2009, 3 adalah “Menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi bagi pengguna untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat”.
10
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan
kebutuhan sivitas akademika sehingga mencapai visi dan misi perpustakaan perguruan tinggi.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan akan dapat mencapai tujuannya jika dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Tujuan dan fungsi suatu perpustakaan adalah sebagai
faktor pembeda perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lain. Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004, 3, Fungsi
perpustakaan perguruan tinggi adalah : 1.
Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika. Oleh
karena itu, bahan pustaka yang disediakan merupakan bahan pustaka yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian
bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi
pembelajaran
2. Fungsi Informasi
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah di akses oleh pencari dan pengguna informasi.
3. Fungsi Riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan
pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki karena
tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat
dalam berbagai bidang.
4. Fungsi rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya
inovasi pengguna perpustakaan.
11
5. Fungsi Publikasi
Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas
akademika dan staf non-akademik.
6. Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
7. Fungsi Interpretasi
Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya
untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.
Sedangkan menurut Yuven 2010, 1, fungsi perpustakan perguruan tinggi adalah:
1. Lembaga pengelola sumber-sumber informasi 2. Lembaga pelayanan dan pendayagunaan informasi
3. Wahana rekreasi berbasis ilmu pengetahuan 4. Lembaga pendukung pendidikan pencerdas bangsa
5. Lembaga pelestari hasanah budaya bangsa Sehubungan dengan pendapat di atas, dalam SNI 7330 2009, 3
mengemukakan bahwa Fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah : 1.
fungsi pendidikan 2.
fungsi informasi 3.
fungsi penelitian 4.
fungsi rekreasi 5.
fungsi publikasi 6.
fungsi deposit 7.
fungsi interpretasi Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa perpustakaan perguruan
tinggi berfungsi sebagai lembaga yang mengelola sumber-sumber informasi dan melayankannya kepada pengguna. Selain itu perpustakaan perguruan tinggi juga
dapat berfungsi menunjang program perguruan tinggi yakni membantu pelaksanaan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
12
2.1.3 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Setiap perpustakaan memiliki tugasnya masing-masing. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas yang berbeda dengan perpustakaan lainnya.
Tugas perpustakaan pada umumnya adalah menghimpun, mengelola, dan menyebar luaskan informasi kepada masyarakat luas. Menurut Yusup 2010, 21:
Perpustakaan perguruan tinggi bertugas mengelola sumber-sumber informasi yang mampu mendukung pelaksanaan kurikulum
perguruan tinggi yang bersangkutan, dan semua sumber informasi yang dimaksud dapat dimanfaatkan secara bersama oleh seluruh
sivitas akademikanya. Selain itu dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku
Pedoman2004, 3 mengenai perpustakaan perguruan tinggi dinyatakan bahwa “Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah
dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalahmenggelola sumber-sumber yang mendukung pelaksanaan
kurikulum dan tridarma perguruan tinggi, mengembangkan koleksi serta mengolah dan merawat bahan pustaka, yang diemban perguruan tinggi
penaungnya.
13
2.2 Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi sering digunakan untuk sebuah penilaian dan perkiraan mengenai objek tertentu. Menurut Arikunto 2004:1 menyatakan bahwa:
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternative yang tepat dalam mengambil sebuah kepustusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-
informasi yang berguna bagi pihak dection maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Sedangkan, Ajick 2009, 2 menyatakan bahwa evaluasi adalah “penggunaan teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan pemakai serta tujuan-
tujuan yang dapat mencapai suatu program dalam proses, mengoleksi, menganalisis dan mengartikan informasi atau sebagai bentuk instruksi”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi adalah proses penilaian sistematis terhadap suatu objek. Dimana dalam menilainya dilakukan proses
analisis.
2.3 Tujuan Evaluasi
Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Wirawan 2011, 9 Tujuan Evaluasi adalah
mengumpulkan informasi untuk menentukan nilai dan manfaat objek evaluasi, mengontrol, memperbaiki, dan mengambil keputusan mengenai objek tersebut
Selanjutnya Wirawan 2011, 22 mengemukakan bahwa Tujuan melaksanakan evaluasi adalah :
14
a. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat. Program dirancang
dan dilaksanakan sebagai layanan atau intervensi sosial social intervention untuk menyelesaikan masalah, problem, situasi, keadaan
yang dihadapi masyarakat. Suatu program diadakan untuk mengubah keadaan yang dilayani.
b. Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai rencana. Setiap
rogram direncanakan dengan teliti dan pelaksanaanya harus sesuai dengan rencana tersebut.
c. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar. Setiap
program dilaksanakan berdasarkan standar tertentu. d.
Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menemukan mana dimensi program yang jalan, mana yang tidak jalan.
e. Pengembangan staf program. Evaluasi dapat dipergunakan untuk
mengembangkan kemampuan staf garis depan yang langsung menyajikan layanan kepada klien dan pemegang jabatan lainnya.
f. Memenuhi ketentuan undang-undang. Sering suatu program disusun
untuk melaksanakan undang-undang tertentu. Suatu program dirancang dan dilaksakan berdasarkan ketentuan ketentuan undang-undang untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
g. Akreditasi Program. Lembaga-lembaga yang melayani kebutuhan
masyarakat seperti sekolah, universitas, hotel, rumah sakit, pusat kesehatan dan perusahaan biro perjalanan perlu dievalauasi untuk
menentukan apakah telah menyajikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan standar layanan yang ditentukan
h. Mengukur cost effectiveness dan coss-efficiency. Untuk melaksanakan
suatu program diperlukan anggaran yang setiap organisasi mempunyai keterbatasan jumlah. Penggunaan sumber dalam suatu program perlu
diukur apakah anggaran suatu program mempunyai nilai yang sepadan cost effective dengan akibat atau manfaat yang ditimbulkan oleh
program. Sedangkan cost-efficiency evaluation untuk mengukur apakah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai program telah
dikeluarkan secara efisien atau tidak.
i. Mengambil keputusan megenai program. Salah satu tujuan evaluasi
program adalah untuk mengambil keputusan mengenai program. Jika evaluasi suatu program menunjukkan berhasil melakukan perubahan
dalam masyarakat dengan mencapai tujuannya, maka mungkin program akan dilanjutkan atau dilaksanakan di daerah lain.
j. Accontabilitas. Evaluasi dilakukan juga untuk mempertanggung
jawabkan pimpinan dan pelaksana program . Apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, sesuai dengan standar atau tolak
ukur keberhasilan atau tidak. Apakah program telah mencapai tujuan yang direncanakan atau tidak. Apakah dalam pelaksanaan program
terjadi penyimpangan anggaran prosedur dan waktu atau tidak.
k. Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program. Posacvac
Carey 1977 mengemukakan evaluasi merupakan loop balikan untuk layanan program sosial. Loop tersebut merupakan proses mengakses
15
kebutuhan, mengukur pelaksanaan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mengevaluasi prestasi pencapaian tujuan program,
membandingkan pengaruh keluaran program dengan biaya serta perubahan yang diciptakan oleh layanan program terhadap anggota
masyarakat.
l. Memperkuat posisi politik. Jika evaluasi menghsilkan nilai yang
positif, kebijakan, program, atau proyek akan mendapat dukungan dari para pengambil keputusan - legislatif dan eksekutif – dan anggota
masyarakat yang mendapatkan layanan atau perlakuan. Objek evaluasi tersebut dapat diteruskan atau dilakukan di daerah lain jika memang
diperlukan di daerah lain.
m. Mengembangkan teori ilmu evaluasi atau riset evaluasi. Pada awalnya
evaluasi dilaksanakan tanpa landasan teori, hanya merasa suatu program perlu dievaluasi untuk mencari kebenaran mengenai program
sosial. Praktik melaksanakan evaluasi yang berulang-ulang,
mengembangkan asumsi bahwa evaluasi dilaksanakan untuk mengukur apakah tujuan program dapat dicapai atau tidak.
Sedangkan Arikunto 2002, 13 juga menyatakan bahwa “Tujuan Evaluasi adalah tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program
secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing- masing komponen”.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sebuah evaluasi adalah untuk mengetahui tujuan-tujuan apa yang telah dicapai,
apakah memberikan umpan balik yang baik atau yang buruk.
2.4 Komunikasi Organisasi