Latar Belakang Masalah Evaluasi Iklim Komunikasi Organisasi Pada Perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas Medan.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Kelangsungan suatu organisasi atau perpustakaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada, baik kualitas maupun kuantitasnya. Untuk memanfaatkan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi, diperlukan hubungan kerjasama antara sumber daya manusia yang ada dalam perpustakaan baik hubungan antara atasan dan bawahan, antara bawahan dengan atasan dan bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi. Salah satu faktor yang dapat mendukung hubungan kerjasama tersebut adalah komunikasi. Adanya komunikasi antara sumber daya manusia di dalam suatu organisasi perusahaan dapat membentuk iklim komunikasi organisasi. Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi mempercayai dan memberikan kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong dan memberi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dan menyediakan informasi yang terbuka tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dari anggota organisasi, dan secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi. 2 Komunikasi organisasi merupakan hal serius yang harus diperhatikan oleh para pemimpin organisasi karena komunikasi sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat kinerja pewagai dan dapat dikatakan keberhasilan suatu organisasi dalam membangun suatu komunikasi organisasi yang baik dan kondusif bagi para pegawai sangatlah penting dalam meningkatkan kinerja para pegawai. Peningkatan kinerja dapat diketahui dari perkembangan pegawai dari tingkatan yang ada, lalu apakah keterampilan yang dimilikinya masih mengikuti perkembangan organisasi yang ada. Komunikasi organisasi terdiri dalam dua bentuk yaitu komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif, yang tujuannya menyampaikan pesan yang berhubungan dengan kepentingan organisasi. Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi. Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu, gossip, atau rumor. 1. Komunikasi ke Bawah Downward Communication Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari atasan atau para pimpinan kepada bawahannya komunikasi kebawah untuk menyampaikan 3 tujuan, merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan, dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. 2. Komunikasi ke Atas Upward Communication Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi ke semua karyawan dalam suatu organisasi kecuali yang berada pada tingkatan yang paling atas mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan umpan balik, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. 3. Komunikasi Horizontal Horizontal Communication Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, menyelesaikan konflik, dan saling memberikan informasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi menurut Pace dan Peterson 2006,158 yaitu: a. kepercayaaan, personil disemua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalanya 4 kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas dan didukung oleh pernyataan dan tindakan. b. Pembuatan keputusan bersama, para pegawai disemua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka para pegawai di semua tingkat harus diberi kesempatan dalam berkomunikasi dengan menejer di atas mereka agar berperan serta dalam pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. c. Kejujuran, suasana umum diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi dan para pegawai harus mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa menggindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan. d. Keterbukaan dalam komunikasi kebawah, kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi mereka untuk mengkordinasikan pekerjaan mereka dengan orang- orang atau bagian- bagian lainnya yang berhubungan luas dengan organisasi. e. Mendengarkan dalam kondisi keatas, personil disetiap tingkatan dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukan personildisetiap tingkatan bawahan dalam suatu oerganisasi secara berkesinambungan dangan pikiran terbuka, 5 f. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi, personil setiap tingkatan dalam oganisasi harus menunjukkan komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah serta menunjukkan perhatian besar kepada anggota organisasi. Berdasarkan pengamatan penulis komunikasi antar pegawai tidak berjalan dengan baik padahal banyak media komunikasi yang dapat digunakan seperti, surat, lisan, telepon, mail, memo, yang berguna dalam menjembatani komunikasi bagi setiap pegawai dalam membentuk kordinasi pekerjaan yang baik. Hal tersebut dapat diketahui dari pergantian shif kerja, kadang-kadang pegawai yang menggantikan tidak datang,begitu pula sebaliknya pegawai yang pertama kali jaga tidak datang sehingga pengguna mengalami kesulitan untuk memanfaatkan layanan yang ada karena pegawai yang bertugas tidak ada di tempat.Demikian juga komunikasi atasan ke bawahan kurang baik. Hal ini dapat diketahuai dari tidak adanya usaha atasan untuk membangun komunikasi kepada bawahan dalam meningkatkan kinerja pegawainya.PerpustakaanUniversitas Katolik Santo Thomas Medan,saat ini di kelola oleh 5 orang pegawai yaitu Kepala Perpustakaan, petugas Administrasi, Pelayanan Teknis,Pengolahan, PemeliharaanPelayanan Pemakai, Sirkulasi, Referensi,Skripsi, dan Layanan Digital. Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam dengan menetapkan judul penellitian ini 6 “Evaluasi Iklim Komunikasi Organisasi pada Perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas Medan”.

1.2. Rumusan Masalah