113
2. Analisis Antar Kondisi
Pada analisis antar kondisi, terdapat beberapa komponen penting yang harus dianalisis. Komponen-komponen tersebut antara lain : jumlah variabel
yang diubah, perubahan kecenderungan arah dan efeknya, perubahan stabilitas dan efeknya, perubahan level data, serta data yang tumpang tindih
overlap. Adapun analisis data komponen-komponen tersebut yaitu :
a. Variabel yang diubah
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah variabel yang diubah pada kondisi baseline-1 A
1
ke intervensi B, intervensi B ke baseline-2 A
2
, dan baseline-1 A
1
ke baseline-1 A
2
adalah 1. b.
Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya Berdasarkan Gambar 5, perubahan kecenderungan arah antara
kondisi baseline-1 A
1
dan intervensi B yaitu menaik ke
menaik dengan hasil yang lebih baik atau positif. Grafik tersebut
juga menunjukkan perubahan kecenderungan arah antara baseline-2 A
2
dan intervensi B yaitu menaik ke menaik
dengan hasil
yang lebih baik atau positif.
c.
Perubahan Kecenderungan Stabilitas
Berdasarkan rangkuman analisis dalam kondisi pada fase baseline-1 A
1
, intervensi B dan baseline-2 A
2
menunjukkan perubahan kecenderungan stabilitas antar masing-masing kondisi. Adapun data
perubahan stabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
114
Tabel 27. Data Perubahan Kecenderungan Stabilitas Perbandingan Kondisi
B A
1
A
2
B
Perubahan kecenderungan stabilitas
Variable ke Stabil
Stabil ke
Variable
d. Perubahan Level Data
Menentukan level perubahan dapat dilakukan dengan data point pada kondisi baseline-1 A
1
pertemuan terakhir dan kondisi intervensi B pada sesi pertama. Data point pada sesi pertama pada kondisi baseline-2 A
2
dan kondisi intervensi B pertemuan terakhir. Kemudian menghitung selisih antara keduanya dan tanda + bila naik dan tanda - bila turun.
Perubahan level data pada penelitian ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 28. Perbandingan Perubahan Level Data Perbandingan Kondisi
B A
1
A
2
B
Perubahan level data 60 - 50
+10 95 - 92,25
+2,75
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa perubahan level data dari fase intervensi B ke baseline awal A
1
adalah perubahan yang positif meningkat sebesar 10. Sedangkan perubahan level data dari fase
baseline kedua A
2
ke intervensi B adalah perubahan yang positif atau mengalami peningkatan sebesar 2,75.
115 e.
Data Tumpang Tindih Overlap Data yang tumpang tindih antara dua kondisi adalah terjadinya data
yang sama pada kedua kondisi tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan
pada Lampiran 5, diketahui bahwa data yang tumpang tindih overlap
pada baseline-1 A
1
ke intervensi B adalah 0 dilihat berdasarkan acuan batas atas dan batas bawah pada fase baseline-1 A
1
. Sedangkan data yang tumpang tindih pada fase baseline-2 A
2
ke intervensi B yaitu sebesar 0 dilihat berdasarkan acuan batas atas dan batas bawah pada fase
intervensi. Adapun hasil analisis data antar kondisi ini tercantum dalam
rangkuman hasil analisis visual antar kondisi dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 29. Rangkuman Hasil Analisis Visual Antar Kondisi dengan Aspek Frekuensi Hasil Skor Tes Kemampuan Membaca
Permulaan Subyek
Kondisi B A
1
2:1 A
2
B 1:2
1. Jumlah
Variabel yang diubah
1 1
2. Perubahan
Kecenderungan Arah dan Efeknya
+ + + +
3. Perubahan
Kecenderungan Stabilitas Data
Variable ke Stabil Stabil ke Variable
4. Perubahan Level
60 – 50 = +10
95 – 92,5 = +2,75
5. Presentase overlap
0:6 x 100 = 0 0:3 x 100 = 0
116 Berdasarkan analisis data di atas, dapat diketahui bahwa pesentase
overlap yang diperoleh subyek dalam tes kemampuan membaca permulaan dengan perhitungan analisis antar kondisi yaitu 0 . Oleh
karena itu, penggunaan media Big Books berpengaruh positif terhadap kemampuan membaca permulaan anak tunarungu kelas dasar I di SLB
Widya Mulia Pundong Bantul Yogyakarta.
E. Pembahasan Hasil Penelitian