42
Kegiatan inti merupakan kegiatan pokok materi pembelajaran menulis cerpen. pada kegiatan inti ini, guru menjelaskan mengenai proses pemebelajaran
menulis cerpen dengan metode sugesti-imajinasi media lagu. Pada proses pembelajaran, siswa diminta untuk mendengarkan dua buah lagu, siswa di minta
untuk menikmati dan meresapi isi lagu yang disajikan. Ketika siswa melakukkan proses sugesti-imajinasi guru memberi bimbingan dan arahan kepada siswa, dan
siswa diminta untuk selalu aktif menulis setiap gagasan yang muncul. Setelah siswa selesai melakukan proses sugesti-imiajinasi, siswa menelaah dan
mengelompokkan gagasannya. Siswa menentukan unsur-unsur intrinsik cerpen yang akan dijadikan sebagai kerangka karangan. Kemudian guru baru meminta
siswa untuk berlatih menulis cerpen, ketika siswa menulis, guru memutarkan lagu tersebut kembali untuk membangun imajinasi siswa.
Setelah semua siswa selesai, lagu yang diputarkan oleh guru dihentikan. Kemudian siswa dan guru berdiskusi untuk mengemukakan pendapat mengenai
manfaat pembelajaran menulis cerpen. Guru menyimpulkan pembelajaran menulis cerpen pada pertemuan hari itu dan mengevaluasinya.
2.3 Kerangka Berpikir
Prestasi belajar menulis sebagai salah satu kompetensi dalam pembelajaran sastra yang perlu ditingkatkan. Untuk itu, penyajian materi dengan
metode yang tepat perlu terus diupayakan, salah satunya metode sugesti-imajinasi media lagu. Metode sugesti-imajinasi media lagu merupakan salah satu metode
yang memanfaatkan lagu sebagai media pembelajaran. Metode sugesti-imajinasi
43
adalah metode pembelajaran yang dapat menuntun siswa berekspresi. Hal ini terjadi karena melalui lagu, pikiran siswa akan terangsang untuk menggambarkan
sesuatu yang terdapat pada imajinasi siswa di dalam lagu tersebut. Penggunaan media dalam metode ini dimaksudkan agar siswa tersugesti dan berimajinasi dari
lagu yang diputarkan dalam menuliskan gagasan yang ada sebelum kegiatan menulis cerpen.
Dengan dasar tersebut diharapkan dengan penerapan metode sugesti- imajinasi media lagu akan dapat menuntun pikiran siswa dalam menulis cerpen
sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik. Keterampilan menulis siswa kelas X-A MA Salafiyah Karang Tengah
Kabupaten Pemalang belum memuaskan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya dari siswa itu sendiri maupun dari guru
kurang memanfaatkan metode serta media dalam pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan di dalam proses belajar-mengajar. Meneropong masalah yang terjadi selama ini dalam pembelajaran menulis
cerpen yang dilakukan guru masih dengan metode ceramah dan pemberian tugas melalui Lembar Kerja Siswa tanpa adanya penjelasan lengkap dari guru, latihan,
bimbingan, pemilihan metode disertai media yang kurang tepat mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen sehingga
proses belajar-mengajar kurang maksimal. Berdasarkan beberapa alasan tersebut maka diadakanlah penelitian ini
sebagai tindakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya. Penelitian ini
44
diharapkan dapat tercapai dengan penelitian tindakan kelas. Keterampilan menulis cerpen siswa kelas X-A MA Salafiyah Karang Tengah Kabupaten Pemalang akan
mengalami peningkatan apabila pembelajaran keterampilan menulis cerpen dilaksanakan dengan menggunakan metode yang tepat. Salah satu metode
pembelajaran yang memenuhi kebutuhan tersebut adalah metode sugesti- imajinasi. Metode pembelajaran menulis dengan cara memberikan sugesti lewat
lagu untuk merangsang imajinasi siswa. Kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menulis cerpen dapat teratasi dengan metode sugesti-imajinasi media lagu
dan hasil yang dicapai lebih optimal.
2.4 Hipotesis Tindakan