belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar. Di samping itu, kebanyakan siswa memang suka mendengarkan lagu, sehingga tercipta suatu pembelajaran yang
lebih menyenangkan dan menarik. Jika suasana kelas sudah menyenangkan, siswa akan lebih bergairah dalam belajar dan jauh dari rasa bosan. Media pembelajaran
lagu dapat dieksploitasi untuk membantu peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan metode sugesti-imajinasi, lagu dapat memberikan sugesti yang
merangsang berkembangnya imajinasi siwa karena dalam metode tersebut menuntut siswa untuk selalu aktif membayangkan, atau mencipatakan gambaran
dan kejadian berdasarkan tema lagu yang didengar dan guru juga mengetahui setiap perkembangan kemampuan siswa dalam menulis cerpen yang semuanya itu
dapat diterapkan menggunakan metode sugesti-imajinasi media lagu. Selain itu, penggunaan metode sugesti-imajinasi media lagu diharapkan dapat memberikan
pengalaman baru yang menyenangkan bagi siswa.
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajarn menulis cerpen di MA Salafiyah Karang Tengah Kabupaten Pemalang belum menemukan hasil yang diharapkan dan masih banyak mengalami
kendala. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka tampak jelas adanya beberapa masalah yang ada di kelas X-A MA Salafiyah Karang Tengah
Kabupaten Pemalang terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran menulis cerpen. Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
sebagai berikut.
Faktor siswa, yaitu 1 perilaku siswa pada saat mendapat pembelajaran menulis suasana kelas menjadi gaduh, mereka saling bertanya apa yang akan
mereka tulis, 2 siswa tidak memiliki bahan untuk dijadikan dasar menulis cerpen, yaitu pengalaman orang lain sehingga mereka sulit menuangkan
gagasannya, 3 siswa kurang minat untuk mengikuti pembelajaran menulis, dan 4 siswa kurang mendapat motivasi dan dorongan untuk menulis.
Faktor guru, yaitu 1 guru kurang kreatif dalam memilih metode sehingga menciptakan siswa yang pasif dan kurang kreatif, 2 bahan yang dikembangkan
bersifat teoritis, dan 3 guru cenderung meninggalkan kelas saat siswa melakukan kegiatan tulis-menulis.
Faktor sarana-prasarana sekolah, yaitu 1 media pembelajaran untuk kompetensi dasar menulis cerpen belum lengkap dan masih kurang, 2 minimnya
koleksi buku tentang menulis.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, ternyata banyak masalah yang muncul dalam pembelajaran sastra khususnya dalam
keterampilan menulis. Tetapi karena adanya keterbatasan dalam penelitian ini maka peneliti hanya membatasi permasalahan pada rendahnya keterampilan
menulis cerpen siswa yang disebabkan oleh kurang tepatnya metode dan media pembelajaran yang digunakan guru. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti
akan menerapkan metode sugesti-imajinasi dengan media lagu agar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen, dan agar siswa tidak
merasa bosan, jenuh dan terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Sehingga terjadi perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen
melalui penerapan metode sugesti-imajinasi media lagu. Metode sugesti-imajinasi media lagu merupakan salah satu upaya yang
tepat dalam pembelajaran menulis cerpen. Karena media lagu dapat memberikan sugesti yang merangsang berkembangnya imajinasi siswa sehingga siswa dituntut
untuk selalu aktif membayangkan, atau menciptakan gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu yang didengar kemudian ditulis dalam bentuk cerpen.
1.4 Rumusan Masalah