28
2.2.2.2.3 Tokoh dan Penokohan
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat serta sikap para pelaku seperti yang ditafsirkan oleh
pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Penokohan dan karakteristik menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-
watak tertentu dalam sebuah cerita atau yang seperti dikatakan oleh Edward H. Jones, penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang sesorang yang
ditampikkan dalam sebuah cerita Nurgiyantoro 2002:165, istilah karakter dapat berarti 1 pelaku cerita, dan 2 perwatakan.
Menurut M.H. Abrams dalam Nurgiyantoro 2002 : 165 tokoh cerita orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Tokoh adalah yang melahirkan peristiwa Saleh Saad dalam Lukman Ali 1967 : 122. Ditinjau dari keterlibatannya dalam keseluruhan cerita. Tokoh fiksi di
bagi dua, yaitu tokoh sentral atau tokoh utama, dan tokoh pariveral atau tokoh tambahan Suminto 1988 : 31.
Tokoh utama menurut Suminto A. Sayuti 1988 : 32 dapat ditentukan dengan tiga cara, yaitu bahwa 1 tokoh itu yang paling terlibat dengan makan
atau tema, 2 tokoh itu yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan 3 tokoh yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan.
Tokoh sederhana yang sering disebut simple characters, flat characters, dan tokoh datar. Tokoh sederhan adalah tokoh yang kurang mewakili personalitas
29
manusia yang utuh dan hanya ditonjolkan satu sisinya saja yang termasuk dalam kategori ini adalah semua tokoh yang sudah familiar, atau yang steriotip dalam
fiksi Suminto 1988:33 Istilah penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan
perwatakan. Sebab istilah itu sekaligus mencakup siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan, serta pelukisannya dalam sebuah cerita
sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Di dalam istilah itu sekaligus terkandung dua aspek, yaitu aspek isi dan aspek bentuk.
Watak dan segala emosi yang dimiliki tokoh termasuk aspek isi dan teknik perwujudannya adalah aspek bentuk.
Pengertian tokoh dan penokohan telah dijelaskan oleh beberapa ahli, maka dapat ditarik simpulan bahwa yang dimaksud tokoh dan penokohan adalah pelaku
cerita yang ditampilkan dalam suatu karya, yang memiliki watak tertentu sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.
2.2.2.2.4 Latar