Tabel 2. Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator
No. Item Daya Tarik Iklan X1
Riyanto, 2008
1. Penuh makna Meaningful 2. Berbeda tapi baik Distinctive
3. Dapat dipercaya Believeable
1,2,3, 4,5,
6,7,8
Selebriti Endorser X2 Shimp, 2003
1. Daya tarik selebriti 2. Kredibilitas selebriti
1,2,3,4 5,6,7,8,9
Kesadaran Merek Z Durianto, 2001
1. Pengenalan merek 2. Pengingatan kembali merek
3. Puncak pikiran 4. Merek dominan
1,2, 3,4,
5,6, 7,8
Sikap merek Y Riyanto, 2008
1. Merek dipilih 2. Merek disukai
3. Merek dipercaya 1,2,3
4,5,6 7,8
Dari setiap jawaban responden terhadap daftar pertanyaan yang diajukan kemudian diberi skor tertentu. Skor tersebut bergerak antara 1 sampai 4, dengan
ketentuan sebagai berikut Sugiyono, 2008: Sangat setuju
diberi skor 4 Setuju
diberi skor 3 Tidak setuju
diberi skor 2 Sangat tidak setuju diberi skor 1
H. Uji Coba Instrumen Penelitian
Angket penelitian sebelum digunakan dalam penelitian harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui apakah
instrument yang disusun benar-benar merupakan hasil yang baik. Suharsimi Arikunto 2006
berpendapat bahwa “baik buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap benar tidaknya data yang diperoleh, benar tidaknya data sangat
menentukan ber mutu tidaknya hasil penelitian”. Uji coba instrumen dalam
penelititan ini adalah:
1. Uji Validitas Validity
Uji validitas digunakan untuk menguji apakah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas
dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen dalam mengukur variabel penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan mengajukan butir-butir pertanyaan
kuesioner yang nantinya akan diberikan kepada responden. Setelah mendapatkan data dari responden kemudian dilakukan uji construct validity
dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis CFA. Butir-butir pertanyaan yang mempunyai faktor loading yang valid
yaitu ≥ 0,50 menunjukan bahwa indikator-indikator yang ada merupakan satu kesatuan
alat ukur yang mengukur suatu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya dapat diprediksi. Item-item yang mengukur konsep yang sama
akan memiliki korelasi yang tinggi dan berkorelasi rendah dengan item-item yang mengukur konsep yang berbeda Sekaran, 2006. Hal ini ditunjukan
dengan muatan faktor item yang tinggi di hanya satu faktor yang seharusnya