Karakteristik Anak Autis KAJIAN TEORI

12 asyik dengan dunianya sendiri dan cenderung mengabaikan orang-orang yang ada disekitarnya serta menganggap orang sebagai objek bukan sebagai subjek yang dapat berinteraksi sosial dan berkomunikasi. Gejala autis dapat muncul pada usia sebelum tiga tahun bahkan anak autis infantil gejalanya sudah muncul sejak lahir.

2. Karakteristik Anak Autis

Seorang guru perlu memahami karakteristik dari anak autis untuk mengetahui kebutuhan belajar anak autis itu sendiri. Anak autis memiliki karakteristik yang khas bila dibandingkan dengan anak berkebutuhan khusus yang lainnya. Secara umum menurut Deded Koswara 2013:12 anak autis memiliki karakteristik sebagai berikut : a Tidak memiliki kontak mata kontak mesra dengan orang lain atau lingkungannya. Kontak mata yang dimaksud adalah kontak mata yang dilakukan saat berkomunikasi bersama orangtua, guru atau lawan bicaranya. b Selektif berlebihan terhadap rangsangan, sebagian besar dari anak autis sangat selektif terhadap rangsangan, contohnya anak autis tidak suka untuk dipeluk, merasa seperti sakit saat dibelai oleh guru atau orangtuanya. Beberapa anak juga terganggu dengan warna-warna tertentu. c Respon stimulasi diri yang mengganggu interaksi sosial. Anak autis sering kali melakukan atau menunjukkan sikap seperti mengepak- ngepakkan tangan, memukuk-mukul kepala, mencium-cium tangan dan 13 menggigit-gigit jari tangan ketika merasa kesal atau merasa panik dengan situasi lingkungan yang baru dimasukinya. d Ketersendirian yang ekstrim. Anak autis umumnya senang bermain sendiri, hal ini karena anak autis tidak melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya. e Melakukan gerakan tubuh yang khas, seperti menggoyang-goyangkan tubuh, jalan berjinjit. Deded Koswara 2013:14 mengungkapkan bahwa kemampuan komunikasi dan bahasa beberapa anak autis seringkali memiliki karaktristik sebagai berikut: a Ekspresi wajah yang datar, pada beberapa anak seringkali guru dan orang tua sulit untuk membedakan apakah anak sedang merasa senang, sedih ataupun marah. b Tidak menggunakan bahasa atau isyarat tubuh. Anak autis biasanya memiliki hambatan dalam perkembangan komunikasi dan bahasa sehingga kebanyakan dari mereka tidak menggunakan bahasa maupun isyarat. c Jarang sekali memulai komunikasi. Anak autis hidup seperti dalam dunianya sendiri sehingga mereka juga mengalami hambatan dalam interaksi sosial mereka sangat jarang sekali untuk memulai komunikasi dengan orang lain. 14 d Bicara sedikit atau tidak ada. Anak autis biasanya mengalami hambatan dalam komunikasi verbal, mereka terkadang ada yang bisa mengeluarkan suara dan ada yang sama sekali tidak mengeluarkan suara. e Membeo kata-kata, kalimat atau nyanyian. Anak autis biasanya suka berbicara sendiri dan meniru perkataan yang didengarnya dari orang lain, namun anak autis hanya akan meniru atau berbicara tanpa tau makna yang terkandung dari kata atau kalimat yang diucapkannya. f Pemahaman bahasa kurang. Pemahaman bahasa pada anak autis sangat kurang sehingga dalam melakukan komunikasi hendaknya menggunakan bahasa yang simpel dan mudah dipahami anak autis.

3. Faktor Penyebab Terjadinya Anak Autis