14
d Bicara sedikit atau tidak ada. Anak autis biasanya mengalami hambatan
dalam komunikasi verbal, mereka terkadang ada yang bisa mengeluarkan suara dan ada yang sama sekali tidak mengeluarkan suara.
e Membeo kata-kata, kalimat atau nyanyian. Anak autis biasanya suka
berbicara sendiri dan meniru perkataan yang didengarnya dari orang lain, namun anak autis hanya akan meniru atau berbicara tanpa tau makna
yang terkandung dari kata atau kalimat yang diucapkannya. f
Pemahaman bahasa kurang. Pemahaman bahasa pada anak autis sangat kurang sehingga dalam melakukan komunikasi hendaknya menggunakan
bahasa yang simpel dan mudah dipahami anak autis.
3. Faktor Penyebab Terjadinya Anak Autis
Penyebab terjadinya anak autis adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi fungsi otak sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan
berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif Nattaya, 2013:14. Penelitian menunjukkan, bahwa otak anak autis keselarasan itu terlalu lemah,
terutama di bagian otak yang bertangguang jawab pada kemampuan berbahasa dan komunikasi.
Faktor penyebab dari autisme bisa terjadi karena virus toxoplasmosis, cytomegalo, rubela, dan herpes atau jamur candida yang ditularkan oleh
ibu kepada janin. Bisa juga karena selama hamil ibu mengkonsumsi atau menghirup zat yang sangat polutif, yang meracuni janin. Ada pula pendapat
lain dari seorang ahli yang menyatakan bahwa lingkungan yang
15
terkontaminasi zat-zat beracun bisa menimbulkan kerusakan usus besar dan memunculkan masalah dalam tingkah laku dan fisik Nattaya, 2013:17.
Galih 2008:18 menyatakan kekurangan jumlah sel otak ini tidak mungkin diperbaiki dengan cara apapun. Namu, ternyata setiap penyandang
mempunyai cara berbeda untuk mengatasi kekurangan tersebut. Sebaliknya ada makanan tertentu yang mempunyai pengaruh memperberat gejala. Ada
pula pederita yang menderita gangguan pencernaan, metabolisme serta imunodefisiensi dan alergi.
Beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya anak autis adalah terjadinya gangguan neurobiologis
yang mempengaruhi fungsi otak terutama pada otak yang bertanggung jawab pada kemampuan bahasa dan komunikasi yang disebabkan oleh virus atau
jamur yang ditularkan oleh ibu kepada janin serta zat-zat yang sangat polutif.
B Kajian Tentang Pendidikan Jasmani
1. Pengertian Pendidikan Jasmani
Brojonegoro S mengemukakan bahwa pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai lahir sampai tercapainya kedewasaan
dalam arti rohaniah dan jasmaniah Aip Sjarifuddin, 1980:9. Pendidikan Jasmani Penjas, menurut Engkos 1993:2 merupakan serangkaian kegiatan
jasmani yang terencana guna meningkatkan kemampuan-kemampuan dan keterampilan jasmani, dan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan mental, dan sikap yang dewasa dalam diri seseorang. Arma Abdoellah 1996:2 mengemukakan, pedidikan jasmani adalah
salah satu aspek dari proses pendidikan keseluruhan peserta didik melalui
16
kegiatan jasmani yang dirancang secara cermat, yang dilakukan secara sadar dan terprogram dalam usaha meningkatkan kemampuan dan keterampilan
jasmani dan sosial serta perkembangan kecerdasaan. Mencermati dua pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu program kegiatan jasmani yang terencana dan dirancang secara sadar dalam usaha untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sikap dewasa serta perkembangan kecerdasan. Pendidikan jasmani dirancang tidak hanya untuk
mengembangkan kemampuan fisik melainkan dirancang pula untuk mengembangkan kemampuan yang lainnya, seperti kemampuan mental,
sosial dan mengembangkan perasaan siswa memiliki harga diri. Perasaan ini dapat membawa anak atau siswa berperilaku dan bersikap.
2. Tujuan Pendidikan Jasmani