Uji Validitas Uji Persyaratan Instrumen

12 0,632 0,444 Valid 13 0,458 0,444 Valid 14 0,537 0,444 Valid 15 0,492 0,444 Valid 16 0,559 0,444 Valid 17 0,584 0,444 Valid 18 0,493 0,444 Valid 19 0,47 0,444 Valid 20 0,611 0,444 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 20 pertanyaan tentang pengaruh pemanfaatan akses internet terdapat 1 butir soal yang memiliki nilai validitas yang tidak valid yaitu butir soal 10 akibat nilai r xy r tabel . Adapun 19 butir soal yang lain dikatakan valid karena memiliki nilai r xy r tabel dengan taraf kesalahan 5 dengan jumlah 20 responden.

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui validitas angket maka digunakan rumus alpha yaitu : { } { ∑ } Keterangan : r 11 = nilai instrument reliabilitas K = banyaknya butir soal ∑ = jumlah varians butir pertanyaan = varians total Suharsimi Arikunto, 2010: 109 Selanjutnya untuk menginterpretasikan besarnya nilai r 11 dengan indeks korelasi : 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila r hitung r tabel maka alat ukur tersebut relibel dan sebaliknya jika r hitung r tabel maka alat ukur tidak reliabel. Uji reliabilitas yang dilakukan pada 9 Oktober 2012 kepada 20 responden didapatkan data sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Uji relibilitas No Variabel Nilai Reliabilitas Tingkat Reliabilitas 1 Kerelevansian internet 0,729 Tinggi

2 Kemudahan informasi internet

0,649 Tinggi 3 Intensitas internet 0,731 Tinggi 4 Prestasi Belajar Geografi 0,824 Sangat Tinggi Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Dari tabel diatas diketahui bahwa dari perhitungan dengan 20 responden dengan taraf kesalahan 5 didapatkan hasil bahwa masing-masing variabel memiliki nilai relibilitas sebesar 0,824 yang berarti data kedua variabel sangat tinggi dalam tingkat reliabilitasnya.

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal yang dibuat yang disebut juga dengan indeks kesukaran dificulity indeks dengan besaran antara 0,0 sampai 1,0 dengan rumus: Keterangan: TK = Tingkat Kesukaran U = Jumlah Kelas Atas yang bisa menjawab L = Jumlah Kelas Bawah yang bisa menjawab n = Jumlah responden. Adapun penggolongan nilainya adalah sebagai berikut : 1 Soal dengan tingkat kesukaran 0,00-0,300 adalah soal sulit 2 Soal dengan tingkat kesukaran 0,31-0,700 adalah soal sedang 3 Soal dengan tingkat kesukaran 0,71-1,00 adalah soal mudah. Fachri Thaib, 2003: 58 Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran diperoleh data bahwa soal yang digunakan untuk tes secara umum terletak pada kriteria soal tingkat sedang dengan perhitungan pada halaman lampiran.

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah: Keterangan: DP = Daya Pembeda U = Jumlah kelas atas yang bisa jawab L = Jumlah kelas bawah yang bisa jawab n = Jumlah Peserta Tes Klasisfikasi daya pembeda digolongkan sebagai berikut: a. 0,00-0,20 = soal jelek b. 0,21-0,40 = soal cukup c. 0,41-0,70 = soal baik d. 0,71-1,00 = soal baik sekali e. – negatif = soal tidak baik dibuang saja. Fachri Thaib, 2003: 59. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh bahwa daya pembeda pada soal uji coba ini dikatagorikan memiliki nilai daya pembeda yang cukup dengan perhitungan pada bagian lampiran.

5. Pola Jawaban

Pola jawaban adalah distribusi data peserta dalam menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Pola jawaban ini diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta tes yang memilih pilihan A, B, C, D, dan E atapun tidak memilih. Suatu pengecoh dikatakan baik jika setidaknya dipilih 5 dari peserta tes. Fachri Thaib, 2003: 60. Adapun distribusi pola jawaban uji coba dapat dilihat pada halaman lampiran.

Dokumen yang terkait

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAGAR DEWA TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 68

PENGARUH MINAT BACA, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 13 79

PENGARUH KUALITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 15 76

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN 2011/2012

0 12 83

KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 52 64

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

PENGARUH PEMANFAATAN AKSES INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 79

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN AJARAN 2012/2013

0 6 101

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 7 89

PENGARUH METODE BELAJAR RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 KOTAAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 8 68