41
kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik daripada pembelajaran metode penugasan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Think-Pair-Share siswa menjadi lebih aktif dalam
proses pembelajaran dan terjadi interaksi antar kelompok. Sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai dengan hasil nilai yang baik.
Dalam penelitian ini mencoba untuk mengetahui keefektifan hasil belajar yang dicapai siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think
Pair Share yang akan dibandingkan dengan metode penugasan.
J. Kerangka Berfikir
Kegiatan belajar mengajar merupakan keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan
dalam segala komponen–komponen pendidikan. Perubahan dan pembaharuan tersebut misalnya kurikulum, sarana dan prasarana, serta metode pengajaran yang
digunakan. Segala komponen itulah yang akan mendukung keberhasilan tujuan pendidikan.
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan
belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan
tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan
42
metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri didalam suatu tujuan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode
pengajaran yang tepat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Dengan keaktifan siswa diharapkan proses belajar mengajar dapat tercipta situasi kondusif dan
menyenangkan, dan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share merupakan salah satu alternative yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif.
Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisif untuk memberi siswa lebih banyak waktu untuk
berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Metode Think Pair Share lebih menekankan keaktifan siswa, suasana yang kondusif dan menyenangkan,
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Dengan demikian hasil belajar dapat meningkat.
Metode penugasan atau resitasi digunakan sebagai upaya untuk mengatasi bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya
bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Disamping itu juga untuk menumbuhkan kemandirian siswa untuk berfikir aktif dan selalu memanfaatkan
waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya. Dalam penelitian ini dibuat mekanisme pembelajaran dengan dua metode
pembelajaran dengan membandingkan penerapan proses belajar mengajar metode
43
Think Pair Share dan metode penugasan atau resitasi, dimana nantinya hasil belajar dari keduanya dibandingkan.
Adapun kerangka mekanisme pembelajaran itu dapat digambarkan sebagai berikut:
K. Hipotesis Penelitian