27
F. Karakteristik dan Implementasi Metode Penugasan Resitasi
Metode penugasan resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar mengajar
Syaiful Bahri dari Aswan Zain 2006:85. Tugas yang diberikan oleh guru dapat dilaksanakan oleh siswa baik di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium,
di perpustakan, di bengkel, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan tugas atau resitasi adalah suatu cara yang digunakan oleh guru yang diberikan kepada siswa yang berupa cara
pembelajaran atau latihan agar siswa mampu mencari dan menggali sendiri arti atau makna dari pelajaran yang akan atau telah disampaikan oleh guru. Beberapa
indikator dari aktivitas pelaksanaan metode penugasan adalah: 1 Keaktifan Siswa dalam pembelajaran, 2 Minat siswa selama proses pembelajaran, 3 Penggunaan
sumber belajar, 4 Penggunaan Bahasa, 5 Partisipasi siswa, 6 Penghargaan terhadap siswa, 7 Pelaksanaan evaluasi.
Metode penugasan biasanya diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia
dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya digunakan oleh guru untuk
mengatasinya. Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai
mata pelajaran tertentu atau suatu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Tugas dapat berupa tugas tertulis atau
27
28
tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan untuk mengumpulkan sesuatu , membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu dan juga bisa mengadakan
eksperimen. Teknik memberikan tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa dalam mempelajari sesuatu dapat terintegrasi atau lebih
dipahami secara langsung dengan menemukan sendiri. Hal itu terjadi disebabkan dalam mengerjakan tugas-tugas siswa
mendapatkan pengalaman berbeda dalam menghadapi masalah baru. Dengan kegiatan melaksanakan tugas siswa akan lebih aktif belajar dan merasa terangsang
untuk meningkatkan belajar yang lebih baik dan berani bertanggung jawab sendiri. Tetapi dalam pelaksanaannya pemberian tugas harus dilakukan sebaik
mungkin, artinya tugas harus dicek pada hari berikutnya atau hari yang telah ditentukan untuk mempertanggung jawabkan hasil tugasnya. Jika tugas siswa
tidak diperiksa sebagaimana mestinya, biasanya siswa akan kecewa dan akhirnya tidak akan menghiraukan tugas berikutnya.
Tahapan-tahapan yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain 2006:86-87 adalah sebagai berikut:
Fase I: Pemberian Tugas Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan :
1. Tujuan yang akan dicapai
2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan
tersebut. 3.
Sesuai dengan kemampuan siswa 28
29
4. Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut
Fase II : Pelaksanaan Tugas 1.
Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru 2.
Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja 3.
Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain 4.
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematis.
Fase III: Mempertanggung jawabkan Tugas 1.
Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah dikerjakannya 2.
Ada tanya jawab atau diskusi kelas 3.
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya.
Fase mempertanggung jawabkan tugas inilah yang disebut ”resitasi”. Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan,antara lan: 1. Kelebihan
a. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun
kelompok b.
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru c.
Dapat membina tangung jawab dan disiplin d.
Dapat mengembangkan kreatifitas. 29
30
2. Kekurangan a. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas apakah orang
lain b. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikannya adalah kelompok anggota tertentu saja, sedangkan anggota yang lainnnya tidak berpartisipasi dengan baik.
c. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa d. Sering memberikan tugas yang monoton tak bervariasi dapat menimbulkan
kebosanan siswa. Penggunaan metode penugasan atau resitasi dalam proses pembelajaran
ekonomi dimaksudkan agar dapat membantu siswa dalam belajar dengan materi yang banyak tetapi dengan waktu yang sedikit. Sehingga tujuan dalam proses
belajar mengajar yaitu terjadinya perubahan siswa yang baik ditinjau dari segi afektif, kognitif maupun psikomotorik dapat tercapai.
Materi pembentukan harga pasar mengungkapkan berbagai pernyataan kehidupan sehari-hari yaitu bagaimana terjadinya permintaan, pemawaran
maupun terjadinya pembentukan harga yang dilakukan oleh masyarakat.
G. Perbandingan Metode