Perbedaan Hasil Belajar antara Kelompok Eksperimen Dan Kelompok

69 Tabel 4.4. Data Hasil Uji Normalitas Kelompok Data χ 2 hitung dk χ 2 tabel Keterangan Eksperimen I Pre test 6,5497 3 7,81 Normal Post test 6,9320 3 7,81 Normal Eksperimen II Pre test 6,2383 3 7,81 Normal Post test 3,3359 3 7,81 Normal Terlihat dari tabel tersebut, nilai χ 2 hitung untuk masing-masing data kurang dari χ 2 tabel pada dk = k-3 = 6-3 = 3 yaitu 7,81, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis ini, maka untuk pengujian hipotesis selanjutnya digunakan uji t.

4. Perbedaan Hasil Belajar antara Kelompok Eksperimen Dan Kelompok

Kontrol Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan jenis independent samples test. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Tabel 4.5. Uji Hipotesis Data Kelompok n Mean s 2 F hitung F tabel t hitung t tabel Pre test Eksperimen 40 44,00 143,1795 1,0805 1,89 0,067 1,99 Kontrol 40 43,83 132,5071 Post test Eksperimen 40 72,30 62,6769 1,0214 1,89 3,498 1,99 Kontrol 40 66,08 64,0199 H ditolak berbeda nyata Bedasarkan tabel tersebut, diperoleh F hitung untuk data pre test sebesar 1,0805 dan untuk data post test sebesar 1,0214. Nilai F tersebut kurang dari F tabel 1,99 yang berarti secara nyata varians data pre test dan post test dari dua 69 70 kelompok tidak berbeda nyata, sehingga pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan equal variances assumed. Berdasarkan hasil uji t untuk data pre test diperoleh t hitung = 0,067 pada interval -1,99 sampai dengan 1,99 sehingga hipotesis nihil diterima. Hal ini berarti rata-rata pre test dari kedua kelompok tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil uji t untuk data post test diperoleh t hitung = 3, 498 t tabel 1,99 sehingga hipotesis nihil ditolak. Hal ini berarti secara signifikan ada perbedaan rata-rata post test antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II, dimana rata-rata kelompok eksperimen I sebesar 72,30 lebih tinggi daripada kelompok eksperimen II yang hanya mempunyai rata-rata sebesar 66,08.

B. Pembahasan

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share merupakan suatu pembelajaran dengan struktur sederhana dan terdiri atas tiga tahap yaitu berpikir secara mandiri, berpikir secara berpasangan, dalam kelompoknya dan dilanjutkan dengan penyampaian hasil diskusi pada kelompok- kelompok lain. Think-Pair-Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa lebih banyak waktu untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain Ibrahim 2000:26. Pada tahap pertama guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa, kemudian siswa dituntut untuk berpikir secara mandiri. Pada tahap ini ada satu point yang dikembangkan yaitu sikap kemandirian dan tanggungjawab secara pribadi.