Variabel Penelitian Definisi Operasional dan Skala Pengukurun Variabel.

Dalam penelitian ini, kelompok kasus kelompok yang menderita penyakit yang diteliti dibandingkan dengan kelompok kontrol kelompok yang tidak menderita penyakit yang sedang diteliti. Studi dimulai dengan mengidentifikasi kelompok kasus dengan kelompok kontrol, kemudian secara retrospektif penelusuran ke belakang diteliti dengan faktor risiko yang sudah menerangkan apakah kasus dan kontrol terkena paparan atau tidak Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 2002: 111. Adapun skema desain penelitian kasus-kontrol adalah sebagai berikut : Gambar 3.2 Skema Penelitian Kasus-Kontrol

3.4. Variabel Penelitian

1 Independent Variable a Riwayat Keluarga b Jenis Kelamin Apakah ada faktor resiko Ditelusuri Retropektif Penelitian dimulai Kasus Kontrol Ditelusuri Retropektif Ya Tidak Ya Tidak c Umur d Tingkat Pendidikan e Tingkat Pendapatan f Obesitas g Aktivitas Fisik h Merokok i Gaya Hidup j Pengetahuan k Sikap l Praktik 2 Dependent Variable Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian diabetes melitus tipe 2.

3.5. Definisi Operasional dan Skala Pengukurun Variabel.

NO Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala Variabel terikat: Kejadian diabetes melitus tipe 2 Penderita DM adult onset yang tidak mendapatkan pengobatan insulin dan dinyatakan oleh dokter sebagai DM tipe 2 yang tertulis dalam catatan medik pasien Catatan medik pasien 1. Bukan penderita DM tipe 2, jika dinyatakan sebagai bukan DM tipe 2 sesuai dengan catatan medik pasien. 2. Penderita DM tipe 2, jika dinyatakan sebagai penderita DM tipe 2 sesuai dengan catatan Nominal medik pasien. 1 2 3 4 Variabel Bebas: Riwayat Keluarga Jenis Kelamin Umur Tingkat Pendapatan Ada dan tidaknya riwayat keluarga yang terkena DM berdasarkan silsilah keluarga. Jenis kelamin baik kelompok kontrol atau kasus laki- laki atau perempuan Umur penderita diabetes melitus tipe 2 sejak responden lahir hingga penelitian berlangsung Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner 1. Ya, jika ada riwayat keluarga DM.

2. Tidak, jika tidak

ada riwayat keluarga DM. Seisar Komala Dewi 2007: 26 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. 40 thn 2. ≥40 thn Hans Tandra,

2008: 47.

1. Pendapatan rendah penghasilan Rp Nominal Nominal Ordinal Ordinal Pendapatan keluarga per bulan rupiah. 650.000orangbul an 2. Pendapatan sedang penghasilan Rp 650.000- 900.000orangbul an 3. Pendapatan tinggi Rp 900.000orangbula n Tingkat Pendidikan Pendidikan terakhir yang diterima oleh responden Kuesio ner 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan Tinggi Ordinal 7 8 Obesita s Aktivit as Fisik Merok ok Keadaan fisik, banyaknya lemak dalam tubuh dengan cara mengukur indeks masa tubuh IMT dengan cara membagi berat badan kg dengan tinggi badan dikuadratkan m 2 Kebiasaan subjek melakukan olah raga sehari-hari Kebiasaan merokok subjek yang dinilai dengan jumlah rokok setiap harinya yang dihisap. - Mikrotoa - Timbangan injak Kuesio ner Kuesio ner 1.Tidak gemuk IMT 25 kgm 2 2. Kegemukan IMT ≥ 25 kgm 2 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 2007: 1921 1. Tidak, jika tidak melakukan aktivitas olah raga 2. Ya, jika melakukan aktivitas olahraga secara rutin atau melakukan aktivitas olah raga tetapi tidak rutin. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 2007: 1924 1. Perokok 2. Mantan perokok 3. Tidak perokok Naskah Nomi nal Nomi nal Ordi nal Lengkap Diabetes Mellitus, 2007: 145 9 1 Gaya Hidup Pengeta huan Sikap Kebiasaan subjek mengkonsu msi makanan fast food atau makanan siap saji. Kebiasaan subjek mengkonsu msi minuman soft drink Seperangka t jawaban pertanyaan tentang DM, Kuesio ner Kuesio ner Kuesio ner Kuesio ner 1. Ya, jika mengkonsumsi makanan fast food satu minggu satu kali.

2. Tidak, jika tidak

mengkonsumsi makanan fast food. 1.Ya, jika mengkonsumsi minuman soft drink satu minggu satu kali. 2.Tidak, jika tidak mengkonsumsi minuman soft drink Vitahealth, 2004: 31 1. Rendah, jika skor 5 2. Tinggi, jika skor ≥ 5 Nom inal Nominal Nominal Ord inal 1 1 gejalatand a-tanda, faktor resiko, pengobatan , perawatan, dan pencegahan ya yang diberi skor. Tanggapan terhadap DM, gejalatand a-tanda, faktor resiko, pengobatan . perawatan, dan pencegahan nya. 1. Positif, jika skor 13-20 2. Negatif, jika skor 4-12 12 Praktik Tindakan nyata dalam pencegahan penyakit DM. Kuesioner 1.Baik, jika skor ≥ 5 2.Buruk, jika skor 5 Nominal

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh

15 165 69

Gambaran Pola Makan Penderita Diabetes Melitus Rawat Jalan Di Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013

9 95 78

Profil Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi pada Tahun 2011-2012

0 29 0

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Pengaruh Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi terhadap Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir

3 75 141

Gambaran Diabetes Melitus Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Tahun 2010

1 42 56

Faktor Risiko Terjadinya Sindroma Koroner Akut pada Penderita Usia < 45 Tahun yang Berobat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

4 47 137

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

2 27 161

KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO OBESITAS DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 - Studi Cross-Sectional Pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2016 - Unissula Repository

0 0 12