2.1.6.4.2. Jenis Kelamin
Distibusi penderita diabetes tipe 2 menurut jenis kelamin sangat bervariasi. Di Amerika, penderita perempuan lebih banyak dari pada laki-laki. Di daerah lain
mungkin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Studi di Augsburg mendapatkan hasil insidens rate yang standarlisasi menurut umur pada laki-laki
sebesar 5,8 per 1.000orangtahun dan 4,0 per 1.000orangtahun pada perempuan Naskah Lengkap Diabetes Melitus, 2007: 146.
2.1.6.4.3 Umur
Diabetes tipe 2 biasanya disebut diabetes yang terjadi pada usia dewasa adult or maturity onset diabetes. Kebanyakan kasus diabetes tipe 2 memang
terjadi pada usia dewasa, lebih banyak sesudah umur 40 tahun, serta mereka yang kurang gerak badan, massa ototnya berkurang, dan berat badannya makin
bertambah Hans Tandra, 2008: 47. Menurut International Diabetes Federation, sebesar 90-95 orang dengan DM tipe 2 biasanya berumur lebih dari 40 tahun.
Hasil penelitian Sarwono Waspadi membuktikan bahwa DM tipe 2 sering dijunpai pada usia 40-60 tahun. Tingkat kerentanan terjangkitnya penyakit DM sejalan
dengan bertambahnya umur. Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, salah satu faktor risiko DM tipe 2 adalah orang yang berumur lebih dari 45 tahun
Seisar Komaladewi, 2007:26.
2.1.6.4.4 Tingkat Perekonomian
Menurut Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo FKUI 2007 :2, peningkatan kemakmuran atau perekonomian suatu negara atau
individu, juga dapat berdampak terhadap tingginya angka kejadian DM tipe 2. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan di Mauritius, suatu negara
kepulauan, yang penduduknya terdiri dari berbagai kelompok etnik. Dari hasil penelitian tersebut ternyata prevalensi DM tipe 2 di sana jauh lebih tinggi dari
gold standart, padahal di negara asalanya prevalensi DM sangat rendah. Hal ini disebabkan karena ekonomi di Mauritus lebih baik dibandingkan di negara asal.
Sedangkan menurut penelitian epidimiologi di Indonesia pada tahun 2001-2005, tendensi kenaikan kekerapan diabetes terutama disebabkan oleh
peningkatan kemakmuran karena populasi. Sehingga dapat dimengerti bila suatu saat dalam kurun waktu 1 atau 2 dekade yang akan datang kekerapan DM di
Indonesia akan meningkat dengan dratis. Pada masyarakat Kabupaten Demak, tingkat perokonomian dapat dinilai
dari tingkat pendapatan masyarakat tersebut dalam mata pencahariannya sehari- hari. Masyarakat Kabupaten Demak bisa dikatakan tingkat perekonomiannya
rendah jika pendapatan mereka per bulan kurang dari Rp 650.000,00. Dikatakan tingkat perekonomiannya cukup jika pendapatan mereka perbulan mencapai Rp
650.000,00 - Rp 900.000,00. Sedangkan dikatakan tingkat perekonomian tinggi jika pendapatan mereka per bulan bisa mencapai di atas Rp. 900.000,00 BPS
Demak tahun 2010.
2.1.6.4.5. Tingkat Pendidikan