BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diabetes Melitus 2.1.1 Definisi Diabetes Melitus
Menurut American Penyakit AssociationADA 2003, yang dikutip oleh Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo FKUI 2005 :
33, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya. Sumber lain menyebutkan, Diabetes Melitus DM adalah kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula glukosa darah akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut
berarti tidak ada insulin sama sekali, sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup atau memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang Sunita Almatsier, 2005:
29.
2.1.2. Klasifikasi dan Diagnosis DM
Menurut Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2007: 1858, dalam terminologi terdapat perubahan dimana pada klasifikasi WHO 1985 tidak lagi
terdapat istilah tipe 1 dan tipe 2. Tetapi karena istilah ini sudah mulai dikenal umum untuk tidak lagi membingungkan, maka kedua istilah ini masih dapat
dipakai tetapi tanpa mempunyai arti khusus seperti implikasi etiopatogenik. Adapun klasifikasi etiologi menurut ADA 2005 adalah sebagai berikut:
12
1. Diabetes Melitus Tipe 1destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolute:
1. Imunologik
2. Idiopatik
2. Diabetes Tipe 2 bervariasai mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai defesiensi insulin relative sampai yang predominan
gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. 3. Diabetes Tipe Lain
A. Defek genetik fungsi sel beta: 1.
Maturity-onset diabetes of the young MODY 1,2,3. 2.
DNA mitokondria 3.
Lainnya B. Defek genetik kerja insulin
C. Penyakit eksorin pankreas 1.
Pankreatis 2.
Trauma pankreatektomi 3.
Neoplasma 4.
Cystic fibrosis 5.
Hemocromatosis 6.
Pankreatopati fobrokalkulus
D. Endokrinopati 1.
Akromegali 2.
Syndrome Cushing 3.
Feokromisitoma 4.
Hipertiroidisme E. Karena obatzat kimia
1. Vacor, pentamidin, asam niktoinat
2. Glukokortikoid, hormone tiroid
3. Tiazit, dilatin, interferon alfa, dan lain-lain.
F. Infeksi: rubella congenital, sitomegalovirus G. Sebab imunologi yang jarang: antibodi insulin
H.Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM : Syndrome Down, Sindrom Klifelter, Sindrom Turner, dan lain-lain.
4. Diabetes Gestasional Diabetes gestasional adalah diabetes yang timbul selama
kehamilan. Ini meliputi 2-5 dari seluruh diabetes. Jenis ini sangat penting karena dampaknya pada janin yang kurang baik bila tidak
ditangani dengan benar. Menurut PERKENI 2006 :3, diagnosis DM ditegakkan atas dasar
pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah
yang dianjurkan adalah pemeriksaan secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Penggunaan bahan darah utuh whole blood, vena, ataupun kapiler tetap
dapat digunakan dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan WHO. Sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil
pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler.
Kadar glukosa darah sewaktu dan glukosa darah puasa sebagai patokan penyaring dapat dilihat pada tabel.2.1 di bawah ini:
Tabel 2.1. Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring
dan Diagnosis DM mgdl Bukan DM
Belum Pasti DM
DM Kadar glukosa darah
sewaktu mgdl Plasma Vena
100 100 – 199
200
Darah Kapiler 90
90 – 199 200
Kadar glukosa darah puasa mgdl
Plasma Vena 110
110 – 125 126
Darah Kapiler 90
90 – 109 110
Sumber: Konsensus Pengelolaan DM tipe II PERKENI 2006
2.1.3 Gejala Diabetes Melitus