Berdasarkan tabel 4.24 dapat diperoleh informasi bahwa dari 74 kasus, sejumlah 48 orang 64,9 berjenis kelamin perempuan, dan sejumlah 26 orang
35,1 berjenis kelamin laki-laki. Sementara itu, dari 74 kontrol diketahui sejumlah 46 orang 62,2 berjenis kelamin perempuan, dan 28 orang 37,8
berjenis kelamin laki-laki. Hasil análisis uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value = 0,733
α = 0,05, sehingga Ha ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian DM tipe 2.
4.4.3 Hubungan antara Umur dengan Kejadian DM Tipe 2
Tabel 4.25 Tabulasi Silang Hubungan antara Umur dengan Kejadian DM Tipe 2 di RSUD Sunan Kalijaga Demak
Umur Kejadian DM Tipe 2
p OR
Kontrol Kasus
Total
40 th
40 54,1
22 29,7
62 41,9
0,003 2,781
≥ 40 th 34
45,9 52
70,3 86
58,1 Total
74 100,0
74 100,0
148 100,0
Berdasarkan tabel 4.25 dapat diperoleh informasi bahwa dari 74 kasus, responden yang terdiagnosis penyakit diabetes melitus pada umur kurang dari 40
tahun ada 22 orang 29,7, dan responden yang terdiagnosis penyakit diabetes melitus pada umur lebih dari 40 tahun ada 52 orang 70,3. Sementara itu, dari
dari 74 kontrol, responden yang terdiagnosis penyakit diabetes melitus pada umur kurang dari 40 tahun ada 40 orang 54,1, sedangkan responden yang
terdiagnosis penyakit diabetes melitus pada umur lebih dari 40 tahun ada 34 orang 45,9.
Hasil análisis uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value 0,003 α
= 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti ada hubungan antara umur dengan kejadian DM tipe 2.
Perhitungan risk estímate diperoleh nilai odds ratio OR = 2,781, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang terdiagnosis penyakit diabetes
melitus pada umur lebih dari 40 tahun memiliki risiko 2,781 kali untuk menderita diabetes melitus tipe 2 apabila dibandingkan dengan responden yang terdiagnosis
penyakit diabetes melitus pada umur kurang dari 40 tahun.
4.4.4 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kejadian DM Tipe 2
Tabel 4.26 Tabulasi Silang Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kejadian DM Tipe 2 di RSUD Sunan Kalijaga Demak
Pendidikan Kejadian DM Tipe 2
p OR
Kontrol Kasus
Total
SMA PT 40
54,1 58
78,4 98
66,2 0,002
0,325 SD SMP
34 45,9
16 21,6
50 33,8
Total 74 100,0
74 100,0
148 100,0
Berdasarkan tabel 4.26 dapat diperoleh informasi bahwa dari 74 kasus, sejumlah 16 orang 6,8 dengan tingkat pendidikan SD dan SMP, dan 58 orang
78,4 dengan tingkat pendidikan SMA dan PT. Sementara itu, dari 74 kontrol, sejumlah 34 orang 45,9 dengan tingkat pendidikan SD dan SMP, dan 40 orang
54,1 dengan tingkat SMA dan PT. Hasil análisis uji chi square menunjukkan bahwa nilai p value = 0,002
α = 0,05, sehingga Ha diterima. Hal ini berarti ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian DM tipe 2.
Perhitungan risk estímate diperoleh nilai odds ratio 0,325 OR 1 dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan SD dan SMP merupakan faktor protektif
melindungi atau dapat mengurangi risiko terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2.
4.4.5 Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Kejadian DM Tipe 2