Pada penelitian yang dilakukan oleh Lepper 2005 mengatakan bahwa hubungan motivasi pada anak baik instrinsik maupun ekstrinsik
menghasilkan korelasi yang negatif yang artinya saling bertentangan.
2.3.3. Komponen-Komponen Motivasi Belajar
Keller dan kopp mengemukakan empat komponen motivasi belajar yang disebutnya sebagai model ARCS. Yaitu, attention perhatian,
relevansi relevansi, confidence kepercayaan diri dan satisfaction kepuasan Milfayetty, 2014.
a Attention perhatian pelajar terhadap pelajaran didorong oleh rasa ingin tahu.
b Relevansi, menunjukan adanya hubungan materi pelajaraan dengan kondisi pelajar. Motivasi belajar akan terpelihara apabila mereka
menganggap pelajaran yang dipelajarinya akan memenuhi kebutuhan pribadinya, bermanfaat untuk dirinya serta sesuai
dengan nilai yang dianutnya. c Confidence percaya diri yaitu perasaan mampu dalam diri
mahasiswa yang merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungannya. Hal ini berhubungan dengan
keyakinan pelajar bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu agar mencapai keberhasilan. Motivasi ini akan meningkat seiring
dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa lalu.
d Satisfaction kepuasan. Usaha belajar yang dilakukan pelajar dipengaruhi hasil yang diterimanya. Hasil yang diterima sesuai
dengan tingkat usaha dan ketekunan pelajar yang memberikan kepuasan. Selanjutnya kepuasan ini menjadi dorongan dan
termotivasi untuk mendapatkan hasil yang serupa. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa attention
perhatian, relevansi relenvansi, confidence kepercayaan diri, dan
Universitas Sumatera Utara
satisfaction kepuasan adalah komponen penting yang berpengaruh terhadap motivasi belajar.
2.3.4. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa
Motivasi belajar merupakan faktor psikologis yang mengalami perkembangan, dipengaruhi kondisi fisiologis serta kematangan psikologis
mahasiswa. Beberapa unsur yang mempengaruhinya menurut Dimyati 2002 dalam buku psikologi pendidikan adalah cita-cita atau aspirasi
mahasiswa, kemampuan mahasiswa, kondisi mahasiswa, kondisi lingkungan mahasiswa, unsur-unsur dianamis dalam belajar dan pembelajaran serta
upaya dosen dalam membelajarkan mahasiswa. 1 Cita-cita atau aspirasi mahasiswa untuk menjadi seseorang akan
memperkuat semangat belajar dan mengarahkan prilaku belajar. Seorang mahasiswa fakultas kedokteran untuk menjadi dokter
akanberusaha untuk rajin membaca buku kedokteran, melatih skill, sering bertanya ke dosen, diskusi, dan tekun belajar. Cita-cita akan
memperkuat motivasi belajar instrinsik dan ekstrinsik. 2 Kemampuan mahasiswa berpengaruh terhadap motivasi belajar.
Seorang mahasiswa yang percaya akan kemampuannya akan dengan senang hati belajar karena sudah dari dalam diri merasa mampu agar
mendapatkan pujian. Sedangkan mahasiswa yang kemampuan masih kurang, juga akan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan,
dalam hal ini untuk menghindari hukuman. 3 Kondisi mahasiswa yang meliputi kesehatan jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi mahasiswa. Mahasiswa yang sedang sakit, akan sulit untuk belajar. Mahasiswa yang marah akan sulit untuk
memusatkan perhatiannya dalam belajar. 4 Kondisi lingkungan mahasiswa seperti keadaan alam, tempat tinggal,
pergaulan sebaya, kehidupan masyarakat, organisasi sekolah yang diikuti mahasiswa juga mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan yang aman, tentram, nyaman, tertib, indah akan memperkuat semangat dan motivasi belajar mahasiswa.
5 Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Banyak yang mempengaruhi dalam belajar salah satunya yaitu unsur
dinamis seperti perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran mahasiswa yang akan mengalami perubahan dalam proses belajar.
Jika seseorang merasa senang dalam pembelajaran itu, maka akan lebih mudah untuk belajar, sedangkan mahasiswa yang banyak yang
dipikirkannya, maka susah untuk memusatkan perhatian kepelajaran. 6 Upaya dosen dalam pembelajaran mahasiswa.
Dengan adanya dosen, maka sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa. Upaya dosen dalam pembelajaran mahasiswa
akan memberi pengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa. Dengan adanya pembinaan dari dosen, pengawasan,
penyelenggaraan tata tertib dan peraturan sekolah maka mahasiswa secara tidak langsung diajarkan untuk termotivasi dalam kegiatan
pembelajaran. Dari uraian diatas, diketahui bahwa banyak aspek-aspek yang
berpengaruh terhadap motivasi belajar baik motivasi ektrinsik maupun instrinsik. Aspek-aspek ini sangat berpengaruh pada mahasiswa yang dapat
dilihat dari perilaku dan usaha-usaha yang dilakukan mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar.
2.3.5. Pentingnya Motivasi Belajar