mencapai tujuan Mc Donald dalam Milfayetty, 2014. Dalam rumusan tersebut ada tiga unsur yang saling berkaitan, sebagai berikut:
a Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada
sistem neurofisiologis dalam organ manusia, misalnya mahasiswa yang sedang belajar tiba-tiba merasa lapar, maka ia akan langsung
mencari makanan. b Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan affective arousal.
Mula-mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang sebagai
dorongan. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya. Contohnya pada sesorang mahasiswa terlibat dalam suatu diskusi,
dia tertarik pada masalah yang sedang dibicarakan, maka dia akan bersuaramengemukakan pendapatnya.
c Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang termotivasi memberikan respon-respon kearah suatu
tujuan tertentu. Respon-respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Contohnya
apabila mahasiswa ingin dapat lulus uji kompetensi, maka harus lebih giat lagi belajar.
2.3.2. Aspek-Aspek Motivasi
Aspek-aspek motivasi menurut Santrock 2006 terdiri atas 2 dua macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi instrinsik yaitu menujukkan penentuan nasib sendiri dengan melakukan sesuatu untuk kepentingan sendiri. Berarti, motivasi instrinsik ini
dipengaruhi oleh keputusan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan demi kepentingan pribadi dalam belajar. Motivasi ini sering disebut motivasi
murni atau motivasi yang sebenarnya Hama, 2008, yang berasal dari dalam diri sendiri atau internal, misalnya keinginan untuk mendapatkan
keterampilan tertentu, menambah pengetahuan, pemahaman dan
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan sikap, untuk mendapatkan status sosial yang baik, agar dapat diterima oleh orang lain, dan sebagainya. Meningkatnya motivasi
instrinsik apabila mereka diberikan beberapa pilihan pribadi. Jadi berarti diri sendirilah yang menentukan seberapa besar tingkat motivasi yang berasal
dari dalam diri tersebut terhadap kebutuhan yang diinginkan. Dalam hal ini, motivasi instrinsik tidak dipengaruhi dengan adanya pujianhadiah dan
hukuman. Motivasi ekstrinsik yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan
sesuatu yang lain. Berarti, motivasi ekstrinsik ini dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luar situasi belajar seperti dengan adanya pujianhadiah dan
hukuman. Dengan adanya pujianhadiah, maka seseorang akan terdorong atau termotivasi untuk mendapatkan itu. Begitu pula sebaliknya agar
menghindari hukuman, maka seseorang akan berusaha untuk menghindai hukuman itu. Contohnya saja pada seseorang mahasiswa yang tidak tahu
jawaban atas pertanyaan dosennya, sehingga dosennya menyuruh untuk mencari jawaban tersebut dan besoknya akan ditanya kembali oleh
dosennya, apabila tidak dapat jawaban, maka tidak akan diperbolehkan untuk ikut ujian. Maka dari contoh diatas mahasiswa tersebut akan
termotivasi untuk mencari jawaban agar terhindar dari hukuman tersebut. Motivasi ekstrinsik ini adalah dorongan terhadap perilaku individu yang
bersumber dari luar dirinya atau eksternal. Motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik biasanya dapat
bersamaan.dalam situasi tertentu. Dalam motivasi ekstrinsik biasanya dapat berubah menjadi motivasi instrinsik. Perbedaan esensial motivasi instrinsik
dan motivasi seseorang adalah alasan orang tersebut bertindak. Artinya, apakah letak penyebab tindakan itu berada didalam dan diluar dirinya. Bila
letaknya internal, motivasinya instrinsik dan bila letaknya eksternal maka motivasinya ekstrinsik. Maka dari itu, keduanya sangat saling berhubungan
dan saling mempengaruhi dalam proses belajar baik itu berupa motivasi extrinsik maupun motivasi yang instrinsik.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian yang dilakukan oleh Lepper 2005 mengatakan bahwa hubungan motivasi pada anak baik instrinsik maupun ekstrinsik
menghasilkan korelasi yang negatif yang artinya saling bertentangan.
2.3.3. Komponen-Komponen Motivasi Belajar