2.3. Motivasi Belajar
2.3.1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dalam bahasa latin disebut motivum. Artinya, alasan yang meyebabkan sesuatu bergerak. Menurut Woolfolk 2007 menyebutkan
bahwa motivasi adalah suatu keadaan internal yang dapat membangkitkan semangat, mengarahkan dan memelihara suatu prilaku.
Motivasi belajar adalah keinginan, perhatian, kemauan individu dalam belajar. Wloodkowski 2007 menyebutkan bahwa motivasi belajar
adalah arah dan tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah goyah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Komponen utama
motivasi belajar adalah kebutuhan, dorongan dan tujuan belajar. Kebutuhan belajar terjadi bila individu merasakan ketidakseimbangan antara yang
dimiliki dan yang diharapkan. Dorongan belajar merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan dalam belajar.
Dorongan berorientasi pada tujuan belajar. Tujuan belajar inilah yang menjadi inti motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh
sesorang individu. Tujuan belajar mengarahkan perilaku belajar individu. Motivasi mahasiswa dapat dilihat dari perilakunya. Seorang
mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi dapat dilihat dari minat, perhatian, dan kemauan yang kuat untuk ikut serta dalam proses belajar.
Sedangkan mahasiswa yang memiliki motivasi yang rendah malah sebaliknya, kurang minat, kurang perhatian, dan kurang kemauan untuk ikut
serta dalam proses belajar itu. Uno 2003 menjelaskan lebih jauh bahwa belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Motivasi belajar adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
Universitas Sumatera Utara
mencapai tujuan Mc Donald dalam Milfayetty, 2014. Dalam rumusan tersebut ada tiga unsur yang saling berkaitan, sebagai berikut:
a Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada
sistem neurofisiologis dalam organ manusia, misalnya mahasiswa yang sedang belajar tiba-tiba merasa lapar, maka ia akan langsung
mencari makanan. b Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan affective arousal.
Mula-mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang sebagai
dorongan. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya. Contohnya pada sesorang mahasiswa terlibat dalam suatu diskusi,
dia tertarik pada masalah yang sedang dibicarakan, maka dia akan bersuaramengemukakan pendapatnya.
c Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang termotivasi memberikan respon-respon kearah suatu
tujuan tertentu. Respon-respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Contohnya
apabila mahasiswa ingin dapat lulus uji kompetensi, maka harus lebih giat lagi belajar.
2.3.2. Aspek-Aspek Motivasi