Waktu Pelaksanaan dan Pembiayaan Uji Kompetensi Tindak Lanjut Uji Kompetensi

• Perilaku professional b Berdasarkan sistem organ dan lokasi tubuh Dalam tinjauan ini aspek yang dinilai meliputi: • Endokrin dan metabolism • Hematologi dan onkologi • Psikiatri • Sistem gastrointestinal • Sistem kardiovaskuler • Sistem musculoskeletal • Sistem genitourinaria • Sistem pengindraan • Sistem reproduksi • Sistem respirasi • Sistem saraf • Kepala leher • Lain-lain Pelaksanaan UKDI menggunakan metode Computed Based Testing CBT dan Objective Structured Clinical Examination OSCE. Metode CBT untuk menguji pengetahuan berupa pertanyaan sedangkan OSCE digunakan untuk menguji keterampilan klinik.

2.1.6. Waktu Pelaksanaan dan Pembiayaan Uji Kompetensi

Uji kompetensi dilaksanakan secara periodik sebanyak 4 empat kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Untuk tanggal yang pasti, dapat kita lihat di internet http:uk.aipki-kdpi.org Dikti, 2013. Sedangkan pembiayaan uji kompetensi sudah menjadi bagian dari pembiayaan pendidikan yang berlaku sejak periode uji kompetensi tahun 2014 dan masuk dalam biaya pendidikan untuk ajaran tahun 20132014 Dikti, 2013. Universitas Sumatera Utara Besarnya biaya uji kompetensi yang dikelola oleh Panitia Nasional untuk uji kompetensi tahun 2013 sebesar : • CBT : Rp 400.000 per peserta ujian. • OSCE : Rp 600.000 per peserta ujian. Biaya yang dikelola oleh Panitia Nasional untuk uji kompetensi ini meliputi biaya dalam metode uji CBT dan metode uji OSCE.

2.1.7. Tindak Lanjut Uji Kompetensi

Hasil uji kompetensi akan diumumkan secara terbuka dapat dilihat pengumumannya dalam bentuk online melalui website Panitia Nasional yang akan tercantum nama dan institusi serta hasil ujian dan diumumkan 1 satu bulan setelah pelaksanaan uji kompetensi. Ini berguna untuk diketahui masyarakat dan sebagai umpan balik bagi institusi pendidikan terutama untuk evaluasi dan perbaikan dalam proses pendidikan Dikti, 2013. Peserta uji kompetensi yang belum lulus dalam ujian tersebut akan diberlakukan program penanganan retaker yang menjadi tanggung jawab institusi pendidikan dan wajib mengikuti program remediasi. Dalam pelaksanaan program remediasi, retakerakan dibimbing oleh pembimbing dengan rasio pembimbing dan retaker maksimal 1:5 satu berbanding lima dan sama-sama harus mengisi buku log sesuai dengan panduannya secara lengkap dan pengisian buku log harus bisa mencerminkan tahapan kegiatan dan kemajuan proses remediasi pembelajaran retaker. Frekuensi bimbingan minimal 1 satu minggu 1 satu kali. Pada akhir proses bimbingan remediasi, keseluruhan instrument yang telah diisi dikumpulkan kepada koordinator pembimbingan yang akan dibuat laporan hasil kegiatan kepada dekan. Dekan akan menyampaikan hasil laporan pembimbingan kepada AIPKI Wilayah serta membuat surat pengantar yang menyatakan retaker tersebut telah menyelesaikan program remediasi sehingga bisa mengikuti uji pada periode terkait. Universitas Sumatera Utara

2.2. Perilaku