Penentuan Pengumpulan Data Pengolahan Data

4.6. Identifikasi Kebutuhan Data Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, yaitu: 1. Data Primer Data primer adalah data yang didapat dengan melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kerja atau tahapan pengerjaan spare part dan waktu proses produksi. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh melalui pengamatan atau pengukuran langsung terhadap objek yang diteliti. Adapun data sekunder yang dibutuhkan, meliputi: a. Sejarah perusahaan b. Ruang lingkup bidang usaha c. Organisasi dan manajemen perusahaan d. Data bahan baku dan data overhead pabrik

4.7. Penentuan Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah berupa: 1. Teknik observasi, yakni melakukan pengamatan langsung di lantai produksi yang akan diamati terhadap proses produksi spare part Main Shaft, Intermediate Gear, dan Extension Shaft. Universitas Sumatera Utara 2. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan penelitian. 3. Teknik dokumentasi, yaitu dengan mencatat data yang dibutuhkan untuk bahan penelitian yaitu data pemakaian bahan baku, biaya dan data spesifikasi spare part.

4.8. Pengolahan Data

Pengolahan pada data yang telah dikumpulkan adalah dengan melakukan analisis terhadap setiap produk yang diamati yaitu Main Shaft, Intermediate Gear, dan Extension Shaft sehingga dapat dihitung harga pokok produksi serta analisis nilai tambah dari setiap spare part yang akan diamati. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar terbagi atas beberapa tahapan. Tahapan-tahapan pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Jenis Aktivitas Produksi. Ditentukan banyaknya jumlah jenis aktivitas produksi. 2. Pengelompokkan Tahapan Proses Produksi Setiap Produk ke dalam Jenis Aktivitas Produksi. Setiap tahapan proses produksi masing-masing produk dikelompokkan berdasarkan jenis aktivitas produksi yang telah ditentukan. Ini digunakan untuk mempermudah perhitungan biaya per aktivitas produksi setiap produk. Universitas Sumatera Utara 3. Pengelompokkan Tahapan Proses Produksi Setiap Produk Berdasarkan Value Added Activity ke dalam Jenis Aktivitas Produksi. Setiap tahapan proses produksi masing-masing produk dikelompokkan berdasarkan value added activity ke dalam jumlah jenis aktivitas produksi, dimana aktivitas non value added seperti moving, storage, inspection, dan waiting time dieliminasi. 4. Perhitungan Persentase Waktu Proses Produksi Berdasarkan Value Added Activity. Waktu proses produksi setiap spare part yang sudah dieliminasi aktivitas value added kemudian dihitung Manufacturing Cycle Efficiency MCE dimana setiap spare part yang nilai MCE yang mendekat 100 berarti produk tersebut memiliki produktivitas yang tinggi. 5. Perhitungan Prime Cost Untuk menghitung prime cost produksi masing-masing spare part, maka terlebih dahulu: a. Hitung biaya bahan baku setiap spare part, baik bahan baku langsung maupun tidak langsung berdasarkan jumlah pemakaian masing-masing spare part. b. Hitung biaya tenaga kerja yang terkait langsung dengan proses produksi masing-masing spare part berdasarkan jam kerja dan upah yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara c. Hitung biaya mesin yang juga terkait langsung dengan proses produksi masing-masing spare part berdasarkan jam mesin yang dipakai dalam proses produksi. 6. Perhitungan Overhead Cost Spare part Untuk menghitung biaya overhead produksi yang dibebankan pada masing- masing spare part pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan metode pendekatan Activity Based Costing yang bertujuan untuk menghitung pembebanan biaya ke spare part dengan menggunakan berbagai cost driver, dilakukan dengan menelusuri biaya dari aktivitas dan setelah itu menelusuri biaya dari aktivitas ke spare part. 7. Perhitungan Harga Pokok Produksi. Setelah diperoleh prime cost dan overhead cost masing-masing spare part, maka kedua biaya tersebut dijumlahkan. Blok diagram pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.2. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Penentuan Jenis Aktivitas Produksi Pengelompokan Tahapan Proses Produksi ke dalam Jenis Aktivitas Produksi Pengelompokan Tahapan Proses Produksi Berdasarkan Value Added Activity Perhitungan Persentase Waktu Proses Produski MCE Berdasarkan Value Added Activity Perhitungan Prime Cost yang terdiri dari Bahan baku, Tenaga Kerja dan Mesin Perhitungan Overhead Cost menggunakan Metode Activity Based Costing Perhitungan Harga Pokok Produksi Selesai Mulai Gambar 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

4.9. Analisis Pemecahan Masalah