Analisa Overhead Cost Analisa Harga Pokok Produksi

Usulan Perbaikan Untuk mengurangi prime cost yang dihasilkan dari setiap sparepart maka perusahan disarankan untuk lebih cermat dalam memilih bahan baku utama dalam proses produksi. Perusahaan diharapkan dapat memperoleh bahan baku utama setiap sparepart dengan harga yang murah tanpa mengurangi kualitas bahan baku sehingga kualitas sparepart tetap terjaga.

6.4. Analisa Overhead Cost

Biaya overhead masing-masing spare part dapat dilihat pada Tabel 6.9. berikut. Tabel 6.9. Total Biaya Overhead terhadap Produk Data Main Shaft Intermediate Gear Extension Shaft Total Biaya Overhead Pabrik Rp 61.059.566,46 39.867.684,74 30.972.743,81 Unit Produksi unit 60 80 89 Biaya Overhead per Unit Rp 1.017.659,44 498.346,05 348.008,35 Biaya Overhead 1 x Produksi Rp 2.544.148,60 1.661.153,53 1.290.530,99 Total biaya overhead dibagi kepada setiap spare part berdasarkan aktivitasnya. Maka dalam hal ini, biaya overhead paling besar dibebankan terhadap spare part main shaft yaitu sebesar Rp.2.544.148,60 namun biaya overhead terendah ada pada spare part extension shaft yaitu sebesar Rp.1.290.530,99. Universitas Sumatera Utara Usulan Perbaikan Untuk mengurangi overhead cost yang dihasilkan dalam setiap produksi maka perusahaan disarankan untuk dapat menekan biaya-biaya pemicu dalam proses produksi. Misalnya berusaha mengurangi biaya penggunaan listrik, biaya penanganan bahan baku, biaya penanganan produk jadi dan lainnya.

6.5. Analisa Harga Pokok Produksi

Tabel 6.10. merupakan rekapitulasi harga pokok produksi per unit setiap spare part. Tabel 6.10. Rekapitulasi Harga Pokok Produksi setiap Produk Produk Harga Pokok Produksi per Unit Rp Main Shaft 21.880.870,87 Intermediate Gear 12.978.642,19 Extension Shaft 2.318.310,72 Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa spare part extension shaft memiliki harga pokok produksi terendah dan spare part main shaft tertinggi dari keseluruhan spare part. Untuk spare part extension shaft, dengan biaya produksi yang rendah dan MCE yang rendah juga, sebenarnya perusahaan mampu meningkatkan MCE hingga mendekati 100 dengan memperkecil waktu siklus sehingga biaya produksi untuk spare part extension shaft menjadi lebih rendah lagi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kerangka konseptual penelitian yang telah dibuat sebelumnya yaitu tahapan dan waktu produksi spare part yang lebih cepat, prime cost dari spare part yang lebih sedikit dan overhead cost yang dibebankan terhadap suatu spare part menghasilkan nilai yang rendah maka efisiensi produksi perusahaan akan meningkat apabila perusahaan mempertimbangkan untuk memproduksi spare part tersebut dalam jumlah yang besar dan bahkan dapat memberikan keuntungan yang lebih bagi perusahaan. Dalam penelitian ini, spare part yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan adalalah spare part extension shaft. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan