Jumlah 49 orang
Sumber: PT. Apindowaja Ampuh Persada
2.2.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada diatur berdasarkan status karyawan, dimana pemberian upah pada dasarnya ditetapkan
berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Pajak atas upah menjadi tanggung jawab masing-
masing karyawan. Pengupahan pada perusahaan ini terdiri atas : 1. Upah pokok
2. Insentif 3. Tunjangan makan
Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur. Selain upah pokok yang diterima
oleh karyawan, perusahaan memberikan suatu jaminan sosial dan tunjangan kepada karyawan. Adapun tunjangan yang diberikan antara lain :
1. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru 2. Tanggungan kecelakaan kerja.
2.3. Proses Produksi
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, standar mutu bahan baku dan produk jadi, uraian proses
produksi, mesin dan peralatan yang digunakan serta utilitas yang mendukung seluruh proses produksi di perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan produk yang memiliki persentase yang paling besar dibandingkan bahan-bahan
lainnya dan akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi.
PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan bahan baku berupa potongan besi. Sumber bahan baku diperoleh dari pengecoran logam Indo dan
hasil impor dari luar negeri Jerman, Singapura, dan Cina.
2.3.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi dalam rangka meningkatkan mutu produk dimana bahan ini merupakan bagian
dari produk. Bahan tambahan yang digunakan adalah PT Apindowaja Ampuh Persada adalah cat tahan panas yang digunakan untuk memberikan warna pada
produk digester dan screwpress.
2.3.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam rangka memperlancar proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir.
Bahan penolong yang digunakan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah LPG dan oksigen yang digunakan untuk proses pemotongan plat baik yang tipis
Universitas Sumatera Utara
maupun yang tebal dari berbagai macam ukuran yang diperlukan dalam proses produksi.
2.3.4. Standar Mutu Bahan Baku
Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat
mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan perusahaan sejenis. PT. Apindowaja Ampuh Persada selalu menempatkan kualitas
terhadap produk sebagai hal yang terpenting. Perusahaan selalu meyakinkan kualitas pasokan dari para pemasoknya karena perusahaan mengawasi secara
penuh kualitas dan proses produksinya. Untuk standard material harus dipastikan bebas dari korosi yang berlebihan, kerusakan seperti cacat permukaan, perubahan
bentuk seperti tekuk dan puntir. Selain itu material harus dikontrol untuk memastikan bahwa material dengan standar yang berbeda atau material yang cacat
tidak tercampur dengan material yang telah lolos uji penerimaan, dan material harus disimpan dalam kondisi yang bagus. Dan oleh karena itulah perusahaan
melakukan strategi proaktif untuk mengidentifikasi potensi sumber masalah dalam penyediaan serta melakukan pengawasan yang ketat.
Perusahaan tetap berhubungan erat dengan pelanggan utama. PT Apindowaja Ampuh Persada juga memberikan masukan-masukan tentang
perubahan-perubahan yang mungkin diperlukan dalam peraturan atau jenis-jenis material yang diperlukan di masa yang akan datang.
2.3.5. Standar Mutu Produk
Universitas Sumatera Utara
Standar mutu produk digester yang ditetapkan perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Standar Mutu Digester
Model AP – 12
Capacity 12 - 17 ton FFB Hour
Volume 3200 – 3500 litres
Steam 3,5 kgcm
2
Uji hidrostatis 6,5 kgcm
2
Diameter kulit luar 2800 mm
Tinggi 3100 mm
Tebal plat baja 12 mm
Tebal plat baja ringan 9 mm
Power 30 HP
Putaran 1500 rpm
Sumber: PT. Apindowaja Ampuh Persada
Standar mutu produk screwpress yang ditetapkan perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Standar Mutu Screwpress
Model AP – 12
AP – 17
Capacity 10 - 15 ton FFB Hour
15 - 18 ton FFB Hour Type
Horizontal double screw worm Horizontal double screw worm Worm Dimension
Φ 275 mm x 1015 mm LONG Φ 305 mm x 1100 mm LONG Revolution
10 - 13 RPM 10 - 12 RPM
Power Consumtion 22KW 30HP
30KW 40HP Reducer
Helical In – Line Gear Reducer or Cyclo Drive Speed Reducer
Helical In – Line Gear Reducer or Cyclo Drive Speed Reducer
Machine Length 4100 mm
4935 mm Machine Width
1335 mm 1475 mm
Machine Height 955 mm
1075 mm Nett Weight
5000 KGS 6000 KGS
Gross Weight 6000 KGS
6500 KGS Sumber: PT. Apindowaja Ampuh Persada
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk standar mutu seluruh spare part yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada tidak dapat ditentukan karena
bergantung terhadap pesanan konsumen.
2.3.6. Uraian Proses Produksi
Proses produksi sparepart pada PT. Apindowaja Ampuh Persada berbeda- beda. Berikut ini adalah proses produksi dari masing-masing spare part.
A. Spare part Main Shaft Uraian proses produksi spare part main shaft adalah:
1. Persiapan bahan Persiapan bahan baku berupa besi dilakukan di gudang bahan baku.
2. Pemotongan Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan,
dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang
potongan besi. 3. Pemeriksaan
Besi hasil pemotongan diperiksa secara visual oleh operator. 4. Pembubutan
Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong.
5. Pemeriksaan Besi hasil pembubutan diperiksa secara visual oleh operator.
Universitas Sumatera Utara
6. Proses Remer Pada proses ini, produk setengah jadi diremer sehingga membentuk bentuk
bulatan panjang yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan untuk peletakan spin.
7. Pemasangan Spin Proses terakhir yaitu pemasangan spin secara manual pada besi yang telah
mengalami proses remer. 8. Pemeriksaan
Besi yang telah dipasang spin diperiksa secara visual oleh operator. 9. Pengecatan
Pengecatan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah selesai dicat diangkut ke gudang.
10. Penyimpanan di gudang Produk jadi disimpan ke gudang oleh operator menggunakan crane.
B. Spare part Intermediate Gear Uraian proses produksi spare part intermediate gear adalah:
1. Persiapan bahan Persiapan bahan baku berupa besi dilakukan di gudang bahan baku.
2. Pemotongan Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan,
dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang potongan besi.
3. Pemeriksaan Besi hasil pemotongan diperiksa secara visual oleh operator.
4. Pembubutan Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang
sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong. 5. Pemeriksaan
Besi hasil pembubutan diperiksa secara visual oleh operator. 6. Penyecrapan
Pada proses ini, produk setengah jadi discrap sehingga membentuk bentuk gerigi yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan.
7. Pemeriksaan Besi hasil penyecrapan diperiksa secara visual oleh operator.
8. Pengecatan Pengecatan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah
selesai dicat diangkut ke gudang. 9. Penyimpanan di gudang
Produk jadi disimpan ke gudang oleh operator menggunakan crane.
C. Spare part Extension Shaft Uraian proses produksi spare part extension shaft adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Persiapan bahan Persiapan bahan baku berupa besi dilakukan di gudang bahan baku.
2. Pemotongan Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan,
dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang
potongan besi 3. Pemeriksaan
Besi hasil pemotongan diperiksa secara visual oleh operator. 4. Pembubutan
Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong.
5. Pemeriksaan Besi hasil pembubutan diperiksa secara visual oleh operator.
6. Pengeboran Pada proses ini, produk setengah jadi dibor sehingga membentuk lubang yang
sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan sebagai poros produk. 7. Penyecrapan
Pada proses ini, produk setengah jadi discrap sehingga membentuk persegi panjang yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan sebagai dudukan
produk. 8. Pemeriksaan
Besi hasil penyecrapan diperiksa secara visual oleh operator.
Universitas Sumatera Utara
9. Pengecatan Pengecatan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah
selesai dicat diangkut ke gudang. 10. Penyimpanan di gudang
Produk jadi disimpan ke gudang oleh operator menggunakan crane.
2.3.7. Mesin dan Peralatan
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya
membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran dan melakukan tugas yang telah disetel.
Adapun jenis dari mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT Apindowaja Ampuh Persada adalah sebagai berikut :
1. Nama Mesin : Mesin las
Merk Type : BX 160
Berat : 107 kg
Arus : 160 A
Jumlah : 4 unit
2. Nama Mesin : Mesin Bor
Merk Type : Radial
Voltage : 380 V
Diameter maksimum : 115 mm
Kecepatan putaran : 150-2100 rpm
Kedalaman pemakanan : 150 mm
Universitas Sumatera Utara
Jumlah : 3 Unit
3. Nama Mesin : Automatic Cutting
Merk Type : LG TGC 100-SB
Voltage : 380 V
Daya : 200 Watt
Diameter maksimum : 120 mm
Jumlah : 2 unit
4. Nama Mesin : Mesin potong
Tebal maksimum : 5 mm
Diameter maksimum : 1200 mm
Jumlah : 4 unit
5. Nama Mesin : Mesin gerinda
Diameter batu gerinda : 125 mm
Kecepatan : 5500 rpm
Jumlah : 2 unit
6. Nama Mesin : Mesin Bubut
Merk Type : ZMM Metalik CM 8
Putaran : 850 rpm
Jumlah : 10 Unit
7. Nama Mesin : Mesin Scrap
Merk Type : Hudong4503537
Daya : 3000 Watt
Jumlah : 2 unit
Universitas Sumatera Utara
8. Nama Mesin : Mesin Remer
Merk Type : Sudco
Daya : 2 HP
Jumlah : 1 unit
9. Nama Mesin : Mesin Rol
Merk Type : Heisteel type ASY –HA no70479
Daya : 60 HP
Phasa : 3 Phasa
Jumlah : 2 Unit
10. Nama Mesin : Mesin Boring
Merk Type : Radial
Voltage : 380 V
Diameter maksimum : 250 mm
Kecepatan putaran : 300-3000 rpm
Kedalaman pemakanan : 200 mm Jumlah
: 1 Unit Adapun peralatan yang digunakan oleh PT. Apindowaja Ampuh Persada
dalam proses produksi adalah sebagai berikut : 1. Kereta sorong
Fungsi : Alat angkut untuk memindahkan material yang digerakkan
dengan cara manual Jumlah
: 5 unit
Universitas Sumatera Utara
2. Crane Fungsi
: Alat untuk memindahkan beban yang berat yang dilengkapi katrol Jumlah
: 2 unit 3. Meteran
Fungsi : Mengukur ukuran plat yang digunakan
Jumlah : 20 unit
4. Jangka Sorong Fungsi
: Mengukur diameter dan ukuran dari pembentukan lubang dan Profil yang digunakan pada pembubutan
Jumlah : 12 unit
5. Kawat las Fungsi
: Digunakan sebagai logam pengisi pada proses pengelesan Jumlah
: 5 kotak
2.3.8. Utilitas
Utilitas merupakan fasilitas pendukung yang digunakan untuk kelancaran dalam melakukan proses produksi pada lantai produksi. Adapun fasilitas
pendukung yang digunakan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah arus listrik. PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan arus listrik yang bersumber
dari PLN dan generator pembangkit listrik tenaga diesel.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Perusahaan Manufaktur