Analisa Prime Cost Produksi

yang memiliki nilai tambah untuk memproduksi spare part tersebut. Dalam hal ini adalah spare part Main Shaft. Usulan Perbaikan Untuk memperoleh nilai persentase Manufacturing Cycle Efficiency yang lebih besar dari setiap sparepart maka perusahaan disarankan agar dapat meminimalkan atau bahkan mengeleminasi tahapan-tahapan proses yang tidak memberikan nilai tambah serta memberikan pengawasan yang lebih kepada setiap pekerja untuk melakukan proses produksi dengan baik sehingga tidak ada waktu yang terbuang.

6.3. Analisa Prime Cost Produksi

Prime cost adalah biaya yang terkait langsung kepada spare part, baik itu bahan baku, tenaga kerja langsung maupun mesin. Dibawah ini adalah Tabel 6.4. biaya bahan baku utama yang digunakan untuk masing-masing spare part. Tabel 6.4. Data Biaya Bahan Baku Utama setiap Produk Jenis Produk Uraian Main Shaft Intermediate Gear Extension Shaft Biaya Bahan 18.608.400 11.051.200 850.000 Baku Utama Rp Jumlah Produk 60 80 89 yang Dihasilkan unit Jumlah Bahan 310.140 138.140 9.550,56 Baku Utama per unit Universitas Sumatera Utara Tabel 6.4. memberikan informasi bahwa spare part main shaft memiliki biaya bahan baku terbesar untuk memproduksi sebanyak 60 buah produk yaitu Rp. 310.140, sedangkan extension shaft memiliki biaya bahan baku yang paling sedikit dengan jumlah produk yang dihasilkan sebanyak 89 buah yaitu sebesar Rp. 9.550,56. Dari segi bahan baku, pembuatan spare part extension shaft tidak membutuhkan biaya yang besar dibanding dua produk lainnya, sehingga ini merupakan pertimbangan bagi perusahaan dalam memproduksi produk. Sedangkan untuk bahan baku tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 6.5. di berikut ni. Tabel 6.5. Data Biaya Bahan Baku Tidak Langsung setiap Produk Jenis Produk Uraian Main Shaft Intermediate Gear Extension Shaft Biaya Bahan Baku Tidak 679.500 216.000 144.000 Langsung Rp Jumlah Produk 60 80 89 yang Dihasilkan unit Jumlah Bahan Tidak 11.325 2.700 1.617,98 Langsung per unit Dari Tabel 6.5. di atas dapat dilihat bahwa spare part main shaft memiliki biaya bahan baku tidak langsung yang besar untuk memproduksi satu buah produk yaitu Rp. 11.325 sedangkan extension shaft memiliki biaya bahan baku tidak langsung yang paling sedikit dengan biaya Rp.1.617,98. Universitas Sumatera Utara Ini merupakan sebuah gambaran bagi perusahaan bahwa biaya bahan baku pada spare part extension shaft lebih murah dibandingkan produk yang lain. Untuk biaya operator atau tenaga kerja langsung yang terkait langsung pada proses produksi masing-masing spare part dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel 6.6. Data Tenaga Kerja Langsung setiap Produk Jenis Produk Main Shaft Intermediate Gear Extension Shaft Jumlah Operator orang 5 4 5 Biaya Operator Rp 20.880,6075 15.745,7655 13.987,5696 Dari Tabel 6.6. dapat dilihat bahwa untuk tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi masing-masing spare part tersebut, untuk spare part main shaft tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 5 orang, sedangkan untuk intermediate gear membutuhkan tenaga kerja sebanyak 4 orang dan extension shaft membutuhkan tenaga kerja yaitu 5 orang. Dalam hal ini, jelaslah bahwa spare part intermediate gear membutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit dari produk lainnya dalam proses produksi, sehingga juga menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan. Untuk biaya mesin yang dibebankan terhadap spare part dapat dilihat pemakaian total biaya mesin pada Tabel 6.7. berikut ini. Tabel 6.7. Data Biaya Mesin setiap Produk Jenis Produk Main Shaft Intermediate Gear Extension Shaft Total Biaya Rp 27.941,68 34.542,91 19.792,18 Universitas Sumatera Utara Untuk biaya mesin yang dibebankan terhadap spare part, maka dapat diketahui bahwa spare part intermediate gear paling banyak dikenakan biaya mesin dikarenakan penggunaan dan waktu pemakaian terhadap mesin produksi yang lebih besar, sedangkan untuk spare part extension shaft memiliki biaya pemakaian mesin yang sangat sedikit. Dari keterangan di atas, baik itu penggunaan bahan baku utama, bahan baku tidak langsung, tenaga kerja langsung dan penggunaan mesin, dapat kita bandingkan prime cost masing-masing spare part. Tabel 6.8 merupakan rekapitulasi prime cost setiap spare part. Tabel 6.8. Rekapitulasi Prime Cost setiap Produk Data Main Shaft Rp Intermediate Gear Rp Extension Shaft Rp Total Biaya Pekerja 20.880,61 15.745,77 13.987,57 Total Biaya Mesin 27.941,68 34.542,90 19.792,18 Total Biaya Bahan Baku Utama 18.608.400 11.051.200 850.000 Biaya Bahan Tak Langsung 679.500 216.000 144.000 Total Prime Cost 19.336.722,29 11.317.488,67 1.027.779,74 Prime cost untuk spare part main shaft adalah biaya yang paling besar diantara spare part lainnya, namun sebaliknya untuk spare part extension shaft biayanya paling sedikit. Sehingga ini menjadi pertimbangan bagi perusahaan bahwa spare part extension shaft memiliki biaya yang rendah dari segi penggunaan bahan baku, tenaga kerja dan mesin. Universitas Sumatera Utara Usulan Perbaikan Untuk mengurangi prime cost yang dihasilkan dari setiap sparepart maka perusahan disarankan untuk lebih cermat dalam memilih bahan baku utama dalam proses produksi. Perusahaan diharapkan dapat memperoleh bahan baku utama setiap sparepart dengan harga yang murah tanpa mengurangi kualitas bahan baku sehingga kualitas sparepart tetap terjaga.

6.4. Analisa Overhead Cost