Pengujian Hipotesis METODE PENELITIAN

3.12 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2009:84. Menurut Santoso 2002:120 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2. Uji Signifikan IndividualUji Parsial Uji-T Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Universitas Sumatera Utara dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2009:84. Menurut Santoso 2002:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 3. Uji Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi Adjusted R² bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R² sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai Adjusted R² berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen Ghozali, 2009:45. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum UKM BPD HIPMI SUMATERA UTARA

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI didirikan pada tanggal 10 Juni 1972.Pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita – cita menjadi pengusaha.Para pendiri yang rata – rata merupakan pengusaha pemula yang terdiri dari Drs. Abdul Latief, Ir. Siswono Yudo Husodo, Teu ku Sj ahrul, Datuk Hakim Thantawi, Badar Tando, Irawan Djajaatmadja, SH , Hari Sjamsudin Mangaan, Pontjo Sutowo, dan Ir. Mahdi Diah. Pada saat itu anggapan yang berkembang di masyarakat menempatkan kelompok pengusaha pada strata yang sangat rendah sehingga sebagian besar anak muda terutama kalangan intelektual lebih memilih profesi lain seperti birokrat, TNI POLRI dan sebagainya. Dalam perjalanannya sampai terjadinya krisis ekonomi di tahun 1998, HIPMI telah sukses mencetak kaderisasi wirausaha, dengan tampilnya tokoh – tokoh muda dalam percaturan dunia usaha nasional maupun internasional.Keadaan itu kemudian dapat merubah pandangan masyarakat terhadap profesi pengusaha pada posisi terhormat. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

0 0 17

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

0 0 31

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 17

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 2

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 8

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

1 2 31

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

1 5 4

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 20