47
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh setelah penelitian melalui alat ukur yang digunakan kuisioner
merupakan data yang valid. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai korelasi atau r hitung dari variable penelitian dengan
nilai r tabel. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut:
1. Jika r hitung
˃ r table maka pertanyaan dinyatakan valid. 2.
Jika r hitung ˂ r table maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuisioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang
sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan melihat nilai dari Cronbach’s Alpha.
Apabila koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 maka instrument yang digunakan dikatakan reliable Ghozali, 2001:133.
3.10 Teknik Analisis
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.
Mengelompokkan atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari
48
keseluruhan data juga merupakan salah satu bentuk analisis untuk menjadikan data mudah dikelola.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisiensi, maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang
harus dipenuhi, yaitu: a.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan
Kolmogorov-Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5, maka jika nilai P va1ue Sig. diatas nilai signifikan 5 dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang
berdistribusi normal. b.
Uji Multikolinieritas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model
regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya
nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS v.20. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance
˃ 1 atau nilai VIF ˂ 5, maka tidak terjadi multikolinieritas Situmorang,2010:153.
49
c. Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variable independen Homokedastisitas. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan
pengambilan keputusan jika variable independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variable dependen,
maka ada
indikasi terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
3.10.3 Uji Hipotesis